Brilio.net - Presiden terpilih Republik Indonesia periode 2019-2024 Joko Widodo atau Jokowi tengah menyusun komposisi menteri Kabinet Kerja Jilid II. Beberapa partai politik koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin pun gencar meminta jatah menteri.

Secara blak-blakan, sejumlah parpol telah menyodorkan beberapa nama ke Jokowi. Bahkan, tiga parpol mengajukan jumlah nama yang cukup banyak sebagai kandidat menteri. Permintaan jatah menteri yang cukup banyak ini pun ramai diperbincangkan.

Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Jumat (26/7), berikut 3 partai yang meminta jatah kursi menteri banyak kepada Jokowi.

1. Hanura ajukan 40 nama.

jatah menteri © 2019 brilio.net

Sebagai partai pendukung Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019, Hanura berharap mendapat jatah menteri pada pemerintahan kedua Jokowi. Hanura mengaku telah diminta menyerahkan nama kader yang cocok mengisi kursi menteri oleh Jokowi. Hanura lantas menyerahkan 40 nama kadernya kepada Jokowi.

"(Pak Jokowi) tanya sama saya 'Pak Oesman, kira-kira usul Pak Oesman berapa itu anggota yang bakal diusulkan (menjadi menteri)?'. Saya bilang enggak banyak pak, hanya 40," kata Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso), usai bertemu Jokowi di Istana Bogor Rabu (24/7).

2. PKB minta 10 kursi menteri.

jatah menteri © 2019 brilio.net

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku telah mengusulkan 10 nama kader terbaik PKB kepada Jokowi untuk dijadikan menteri. Cak Imin menilai partainya layak mendapat jatah menteri lebih banyak dari parpol pengusung lainnya.

"Semoga dari PKB yang masuk ke DPR ada 60 orang, dan semoga 10 menteri dari PKB," kata Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu.

3. Nasdem minta jatah 11 menteri.

jatah menteri © 2019 brilio.net

Tak mau kalah dengan PKB, Partai Nasdem menginginkan jatah kursi menteri yang lebih besar di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Alasannya Nasdem memiliki perolehan kursi yang lebih besar dari PKB.

"Suara Nasdem kan lebih besar daripada PKB di DPR, berdasarkan kursi, maka sepantasnya Nasdem mengusulkan 11," kata Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi.