Brilio.net - Aksi 22 Mei 2019 untuk menuntut kecurangan Pilpres 2019 berlangsung ricuh. Banyak provokator yang mengompori massa. Bahkan di media sosial beredar banyak hoax seputar aksi ini.

Menanggapi maraknya hoax alias kabar bohong, pemerintah Indonesia untuk membatasi sebagian fitur di media sosial dan WhatsApp. Keputusan ini menarik perhatian masyarakat. Pasalnya akibat pembatasan ini, komunikasi terhambat bahkan perdagangan di Indonesia juga terganggu.

Pemerintah ingin membatasi fitur di medsos karena media seperti video dan gambar viral lebih cepat, sehingga dikhawatirkan bakal menarik massa unjuk rasa lebih banyak. Pembatasan WhatsApp hanya bersifat sementara hingga situasi mulai kondusif.

Tapi tahukah kamu, pembatasan WhatsApp juga sudah pernah dilakukan oleh sejumlah negara dengan berbagai alasan?

Berikut daftar negara tersebut, seperti dilansir brilio.net dari Liputan6.com dan beberapa sumber lainnya, Jumat (24/5).

 

Korea Utara

Bukan rahasia lagi kalau negara ini melarang segala jenis produk luar negeri masuk, tak terkecuali WhatsApp. Negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un ini memang secara aktif membatasi informasi ke dan dari luar negeri.

Korea Utara memblokir Facebook, WhatsApp, Twitter, Youtube dan situs yang berasal dari Korea Selatan sejak 2016 silam.

 

Tiongkok

Negara lainnya adalah Tiongkok. Hampir sama seperti Korea Utara, Tiongkok aktif memblokir WhatsApp Cs dan hanya mengizinkan situs pencari dan media sosial buatan dalam negeri saja yang beroperasi, itu pun dengan pengawasan super ketat.

 

Sri Lanka

Sri Lanka sempat memblokir akses ke Facebook dan WhatsApp karena adanya postingan yang memicu kerusuhan anti Muslim di beberapa daerah.

Hal ini merupakan imbas dari serangan bom bunuh diri saat perayaan Minggu Paskah di 3 gereja.

 

Kongo, Chad, Uganda, India

Negara-negara ini membatasi akses ke WhatsApp Cs untuk mencegah penyebaran informasi palsu dan provokatif saat pemilu di negaranya berlangsung.

 

Mesir

Akses media sosial di Mesir pernah diblokir pada 2010 silam ketika Hosni Mubarak masih menjadi presiden.

 

Kuba

Kuba lebih parah lagi. Hanya politisi, jurnalis dan beberapa pelajar saja yang bisa memiliki akses internet dan media sosial seperti WhatsApp Cs, itupun dengan limitasi dari pemerintah.

Hal itu disebabkan harga internet yang sangat mahal, melebihi gaji para pekerja di Kuba.

 

Iran dan Syria

Negara ini memblokir media sosial karena adanya alasan keamanan dan masalah sensor. Di samping itu, aktivitas politik yang memanas juga menjadi penyebab pemblokiran media sosial yang membagikan video, seperti Youtube.

 

Uni Emirat Arab

Pemblokiran WhatsApp Cs di Arab adalah hal biasa, hal ini memang dilakukan untuk mempromosikan provider telekomunikasi lokal.