Brilio.net - Presiden Joko Widodo, belum lama ini, menyatakan bahwa menjenguk teman yang sakit bisa menjadi alternatif pekerjaan rumah untuk anak sekolah. Imbauan presiden ini sebagai upaya menyelaraskan konsep lima hari sekolah, yakni siswa tidak hanya belajar di dalam ruang kelas, melainkan juga diarahkan aktif berkegiatan positif di luar kelas dan luar sekolah. Dan itu sesuai dengan program penguatan pendidikan karakter (PPK).

Lalu apa saja alternatif pekerjaan rumah (PR) yang lain? Kepala SDN Caturtunggal 3 Sleman, Yogyakarta, Karti Handayani (52) memberikan beberapa alternatif pekerjaan rumah (PR) bagi anak sekolah. Apa saja ya?

 

1. Membantu korban bencana alam.

v © 2017 brilio.net
foto: merdeka.com


Membantu korban bencana alam dapat mengasah kepedulian anak terhadap lingkungan. "Dulu ketika salah satu murid tertimpa banjir, sekolah kami sempat memberikan sumbangan berupa uang," kata Karti kepada brilio.net.

 

2. Takziah.

v © 2017 brilio.net
foto: merdeka.com

Salah satu pendidikan karakter untuk meningkatkan simpati ialah takziah. Apabila ada keluarga guru atau keluarga murid yang meninggal, para siswa dapat bersimpati dengan memberikan sumbangan.

 

3. Menyantuni anak yatim.

10 PR alternatif © istimewa




Kegiatan ini juga dapat menjadi pembelajaran untuk cinta kasih terhadap sesama. Karti menjelaskan menyantuni anak yatim bisa menjadi kegiatan yang dirutinkan sehingga siswa-siswi dapat lebih memahami perasaan mereka yang tidak memiliki orang tua.

 

4. Membantu siswa yang tidak mampu.

10 PR alternatif © istimewa


Kegiatan ini berupa aktivitas galang dana untuk teman yang kurang mampu. Harapannya uang yang terkumpul dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan sehari-hari.

 

5. Membantu orangtua di rumah.

10 PR alternatif © istimewa


Wacana membantu orangtua di rumah dipahami oleh sebagian besar orang sebagai kewajiban. Namun kegiatan ini masih bisa dianggap sebagai alternatif pendidikan karakter, mengingat anak-anak sekarang merupakan generasi digital yang terlalu asik dengan gadget masing-masing. Sehingga menjadi sedikit abai terhadap orangtua. Dengan dijadikan pekerjaan rumah, maka guru dan orang tua dapat bersama-sama memantau aktivitas anak untuk kegiatan yang mengasah karakter hormat dan peduli.

 

6. Belajar mandiri, seperti mencuci baju pribadi dan alat makan pribadi.

10 PR alternatif © istimewa


Pembelajaran mandiri juga penting untuk anak sekolah sehingga dapat mengatur urusannya sendiri. Kemandirian dapat melatih anak-anak menjadi pribadi yang lebih kuat dan tidak gampang payah.

 

7. Meningkatkan literasi dengan belajar membaca, contoh membaca dongeng.

10 PR alternatif © istimewa


Anak sekolah zaman sekarang perlu diimbau untuk aktif membaca lagi. Pasalnya kebiasaan bermain gadget dapat mengurangi minat baca. "Nah untuk mengaktualisasikan peningkatan literasi, maka kita perlu fasilitas berupa perpustakaan. Mungkin ini butuh dukungan dari pemerintah," tambah Karti.

 

8. Pantauan beribadah, seperti sholat dan ngaji.

v © 2017 brilio.net
foto: merdeka.com


Kegiatan spritual penting untuk mengasah karakter anak. Salah satu alternatif pekerjaan rumah untuk anak sekolah yang bisa dilakukan di tempat ibadah sekitar rumah ialah ngaji dan sholat.

 

9. Membuat kerajinan tangan.

v © 2017 brilio.net
foto: kerajinantanganbagus.blogspot.co.id


Kreativitas anak dapat diasah dengan membuat kerajinan tangan. Kerajinan tangan dapat berupa anyaman, rajutan, dan kerajinan lainnya. "Dulu sekolah kami pernah menghimbau anak-anak untuk membuat kerajinan tangan, lalu para guru membantu mempersiapkan alat yang dibutuhkan," katanya.

10. Melatih kemampuan wirausaha dengan belajar berdagang.

10 PR alternatif © istimewa


Bidang kewirausahaan kini menjadi penting mengingat wirausaha menjadi salah satu penyumbang perekonomian negara. Nah, anak sekolah dapat berlatih wirausaha dengan menjual makanan ke sekolah. "Dulu kami pernah mengajarkan kepada anak-anak cara membuat telur asin, lalu dibeli oleh bapak dan ibu guru," tuturnya.

Nah, kalau menurutmu alternatif lain yang cocok untuk pekerjaan rumah apa lagi ya?