Brilio.net - Penjambretan seolahh menjadi kejahatan yang tak ada habisnya. Kejahatan ini memang sangat meresahkan warga. Tak sedikit korban kehilangan harta, terluka hingga nyawanya melayang.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, aksi jambret terjadi di Pontianak. Namun kali ini seorang pelajar perempuan Yaya berhasil menghentikan aksi kejahatan tersebut. Yaya yang memakai baju pramuka mengejar dan menabrak penjambret dengan sepeda motornya. Keberaniannya itu membuat tak sedikit orang kagum kepada dirinya.

Namun kisah heroik perempuan menggagalkan penjambretan tak sekali ini saja. Sebelumnya beberapa wanita tangguh berhasil membuat penjambret tak berdaya. Seperti apakah aksi mereka? Berikut rangkuman brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (24/2).

1. Bocah 11 tahun lawan penjambret di Tambora, Jakarta Barat.

Aksi heroik wanita istimewa

foto: merdeka.com

Aksi heroik ini terjadi di Tambora, Jakarta Barat. Anak perempuan berusia 11 tahun berhasil menghentikan penjambretan. Kejadiannya bermula ketika ia sedang mengunjungi rumah tantenya. Saat tiba dilokasi, ia mengeluarkan handphone untuk menghubungi tantenya dan mengatakan bahwa dirinya sudah sampai.

Namun hal yang tak diinginkan terjadi, di mana tiba-tiba saja ponselnya direbut penjambret. Dengan sigap dan berani korban mengejar pelaku sambil berteriak. Hingga akhirnya mengundang perhatian warga setempat.

Akhirnya warga berhasil menangkap dua orang pelaku tersebut. Kedua pelaku tersebut langsung diamakan Polsek Tambora, Jakarta Barat, di Jalan Angke Jaya. Aksi tahun 2017 silam ini menjadi kisah heroik anak usia 11 tahun yang berani melawan kejahatan.

 

2. Dua gadis hentikan penjambretan.

Aksi heroik wanita istimewa

foto: dnaindia.com

Aksi heroik selanjutnya ditunjukkan oleh dua orang wanita muda. Kedua wanita tersebut berusaha mengejar dan menghentikan penjambret yang menyerangnya. Kejadian tersebut bermula aat keduanya baru pulang dari tempat kerjanya di ITC Roxy, Grogol.

Aksi keduanya berhasil membuat penjambret terjatuh dari motornya dan kemudian langsung dihakimi massa di lokasi kejadian. Dalam keadaan babak belur palaku di bawa ke Mapolsek Duren untuk ditangani polisi.

 

3. Wanita tua bertarung melawan jambret.

Seorang wanita bernama Taslikah berusia 58 melawan penjambret yang berusaha menjambret dirinya. Kejadian ini terjadi di Malang, tepatnya di Jalan Raya Sepanjang Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Aksi heroiknya itu beredar di media sosial dan mendapat pujian dari warganet. Dalam video, wanita itu bergumul dengan pelaku lantaran berusaha mempertahankan barang berharganya. Meski sudah mati-matian melawan, namun tetap saja si pelaku berhasil membawa gelang emas korban. Walaupun demikian, wanita tua tersebut dianggap cukup tangguh untuk melawan penjambret.

 

4. Mahasiswi melawan penjambret.

Aksi heroik wanita istimewa

foto: indiaglitz.com

Seorang mahasiswi mendapatkan penghargaan dari polisi karena berhasil melawan penjambret. Mahasiswi tersebut diketahui bernama Cut Awlyina. Mahasiswi asal Bangka Belitung tersebut merusaha melawan penjambret yang melancarkan kejahatan kepada dirinya di Jogjakarta pada tahun 2018 silam.

Kejadian bermula ketika Cut Awlyina hendak pulang ke kosnya di kawasan Mlati, Sleman, usai mengantarkan temannya ke Stasiun Lempuyangan. Tiba-tiba saja motornya ada yang mengikuti, dengan cepat motor itu bergerak mendekati Cut Awlyina dan mengambil dompet miliknya di saku jaket.

Namun Cut Awlyina tak tinggal diam. Dia mengejar pelaku tepatnya sekitar kampus Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY). Cut Awlyina yang seorang diri berhasil mendekati sepeda motor kedua pelaku dan menabraknya hingga terjatuh. Melihat mereka sudah terjatuh mahasiswi tangguh tersebut langsung teriak minta tolong kepada warga sekitar.

 

5. Wanita berani bergulat dengan penjambret.

Aksi heroik wanita istimewa

foto: merdeka.com

Aksi heroik selanjutnya terjadi di Pasar Gondrong, kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Di mana seorang wanita melawan ketika ponselnya dijambret. Dengan sigap ia merebut kembali ponselnya. Akhirnya aksi rebutan dan saling pukul terjadi. Namun karena kejadian di pasar, maka korban mendapat pertolongan dari orang-orang sekitar. Akhirnya palaku menjadi bulan-bulanan warga.