Brilio.net - Jakarta merupakan kota metropolitan terbesar di Indonesia. Banyak orang yang mengejar mimpi dan mengadu nasib di kota tersebut. Hasilnya, banyak orang yang berhasil meraih kesuksesan, namun tak sedikit pula yang gagal mencapainya.

Kota yang menjadi tempat meraih mimpi ini memiliki gambaran "wah" bagi sebagian besar orang. Jakarta dipenuhi jajaran gedung pencakar langit, fasilitas umum yang maju, serta penghasilan yang besar. Akan tetapi, sesuatu yang terlihat belum tentu sesuai dengan kenyataannya.

Realitas kehidupan Jakarta diangkat dengan apik oleh Dita Soedarjo dalam novelnya yang berjudul Jakartaholic. Diluncurkan pada Maret 2020 silam, saat ini Jakartaholic masuk ke dalam salah satu novel dengan pembaca terbanyak di platform Storial.co. Jakartaholic merupakan novel metropop pertama yang diluncurkan Storial.co bersama sang penulis.

Hadirkan karakter Tina

Di tengah hingar-bingarnya kota tersebut, ternyata banyak orang yang merasakan ketidakbahagiaan dan insecurity karena membanding-bandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain.

Untuk mengangkat realita dari kerasnya Jakarta, sang penulis menghadirkan sosok bernama Tina yang berprofesi sebagai jurnalis. Karakter ini menjadi unik karena Tina berusia 22 tahun, single, lulusan luar negeri, dan baru menyelami kehidupan orang dewasa.

Keistimewaan lain yang dimiliki tokoh Tina adalah menjadi anak tunggal dari seorang ayah yang merupakan anggota DPR. Hal tersebut membuatnya dimudahkan dalam berbagai urusan dan difasilitasi barang-barang mewah.

Meskipun kehidupannya terlihat sempurna, Tina masih mempertanyakan mengenai percintaan dan kehidupan yang penuh tantangan. Ia pun dihadapkan pada ketidaksesuaian antara yang selama ini terlihat dengan sesuatu yang sebenarnya terjadi.

Mencari cinta sejati di Jakarta pun dianggap sebagai hal yang sulit terjadi karena kerasnya hidup di Jakarta membuat orang-orang takut menjadi baik hati dan jatuh cinta.

Pandangan tersebut dapat tersampaikan dengan apik karena Tina pun mempertanyakan apakah ada cinta abadi yang bisa ditemukannya di Jakarta. Kebimbangannya ini berawal dari dirinya yang melihat berbagai hubungan yang tak awet, diwarnai perselingkuhan, atau tidak sepenuhnya dilandasi rasa cinta.

Bahkan, ia menilai bahwa kedua orang tuanya yang telah menikah selama bertahun-tahun pun tidak memiliki rasa cinta satu sama lain. Tak hanya sosok Tina, tokoh lain bernama Vivian yang merupakan teman Tina pun dihadapkan pada masalah percintaan. Ia diceritakan sebagai orang ketiga dalam rumah tangga seorang politikus.

Kerasnya kehidupan di Jakarta

Selain percintaan, Dita Soedarjo juga menulis novel ini bagi orang-orang yang mampu bertahan hidup dan mencintai Jakarta dengan berbagai tantangan di dalamnya.

Dita Soedarjo kerap mendengar bahwa kesuksesan di Jakarta harus ditempuh dengan jalan apapun. Kesuksesan tidak akan dicapai apabila jalan yang ditempuh hanya "lurus-lurus" saja. Hal tersebut membuat banyak orang yang mengadu nasib di Jakarta rela untuk "saling sikut" demi mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Penulis menganggap, banyak orang yang merasa stress ketika berada di Jakarta. Melalui novel metropop ini, pembaca juga diharapkan untuk tidak membanding-bandingkan hidupnya dengan orang lain yang terlihat serba sempurna. Apabila mengalami keterpurukan, jangan terlalu berlarut-larut dan harus bisa bangkit dari keputusasaan.

Seseorang tidak seharusnya insecure karena setiap orang tidak ada yang sempurna dalam menjalani hidupnya. Segala kehidupan yang terlihat "wah" dan "enak" pun didapatkan melalui pengorbanan dan perjuangan panjang.