Brilio.net - Banyak artis memilih untuk menekuni dunia lain seperti dunia bisnis. Namun, ada juga yang mencoba melakoni profesi lain, seperti halnya dengan Maxime Bouttier. Sukses menjadi seorang aktor yang membintangi berbagai film, ternyata tak membuatnya puas begitu saja.

Baru-baru ini, kekasih Prilly Latuconsina tengah menikmati perannya sebagai sutradara. Ia menjadi sutradara film horor berjudul Kain Kafan Hitam. Tak sekadar menyutradarai, ia juga turut menjadi pemain dalam film yang akan tayang 14 Februari 2019 mendatang.

Maxime Bouttier istimewa


"Kalau tertarik menjadi sutradara sih dari dulu udah tertarik, lebih tertarik untuk membuat cerita sih kayak menulis skenario. Menyutradarai ini adalah pintu awal untuk menulis skenario, dan buat film," ucap Maxime Bouttier ditemui brilio.net.

Maxime memiliki genre film horor karena ini sebagai debutnya menjadi sutradara, Maxime mengatakan sangat tertarik menggarap genre horror.

7 Gaya Maxime Bouttier saat belajar jadi sutradara, kece abis © 2019 brilio.net


"Kalau horor lebih ke angle-angle shoot nya yang aku pikirin, terus suspensnya kita harus ulur. Itu sih yang aku tertarik jadi bagaimana mengambil shotnya. Jadi mengitrepetasikan skenario ke set," terangnya.

Maxime mengaku tidak mudah menjadi seorang sutradara. Ia harus melakukan banyak riset untuk menyutradarai film yang ia buat.

Maxime Bouttier istimewa


"Aku harus ngertiin dulu gimana kondisinya jadi sutradara yang skenarionya yabg dibuat dari bahasa Indonesia, soalnya biasa kan aku pake bahasa Inggris. Ya itulah pengalaman pertama aku," jelasnya.

Maxime Bouttier istimewa


Dalam film Kain Kafan Hitam, Maxime banyak berkontribusi memberikan pengetahuan soal film. Seperti halnya selain menjadi sutradara dan pemain, ia juga banyak berkomunikasi dengan para cast.

"Di lokasi sih aku lima hari full benar-benar jadi sutradara, aku ambil angle-nya berkomunikasi dengan DOP (director of photography)-nya, lebih banyak di situ sih," paparnya.

Maxime Bouttier istimewa


"Kalau dengan pemain ya untungnya sih kita itu. Ada juga pemain yang ngomongnya kebule-bulean, jadi ngomongnya bahasa Inggris. Jadi untuk berkomunikasi dengan pemain lumayan gampang. Keterlibatan aku memang di set pas di lapangan," pungkasnya.

(Maxime)