Brilio.net - Pascamemutuskan untuk menjadi seorang mualaf, Deddy Corbuzier pun terus menuai sorotan. Presenter dan magician ini resmi berpindah keyakinan menjadi seorang muslim usai mengucap syahadat di Yogyakarta pada 21 Juni 2019 lalu. Prosesi mualaf Deddy Corbuzier ini dibimbing guru spiritualnya yakni Gus Miftah.

Proses menjadi seorang mualaf pun tak dijalaninya secara singkat. Deddy Corbuzier ternyata telah lama belajar berbagai agama. Deddy Corbuzier belajar dan mencari berbagai agama sebelum memutuskan menjadi seorang muslim. Bahkan, keputusannya prosesi mualaf tersebut sedianya ingin dilaksanakan jauh-jauh hari sebelumnya.

Melalui kanal YouTubenya, Deddy Corbuzier bercerita bahwa ia menerima berbagai tanggapan dan komentar usai memutuskan mualaf. Banyak yang memberikan pujian, namun tak sedikit yang memberikan komentar negatif. Terkait hal ini, Deddy pun dapat menerimanya karena ia yakin setiap orang memiliki pendapat yang berbeda.

Deddy Corbuzier juga mengakui tak sedikit oknum yang marah dengan keputusannya menjadi mualaf. Tetapi, mentalist yang satu ini memaklumi pendapat tersebut. "Kata-kata yang lucu adalah 'nanti akan kena karmanya', that's amazing," tutur Deddy Corbuzier.

deddy banjir ucapan selamat © 2019 instagram

foto: Instagram/@mastercorbuzier

Meskipun tak sedikit orang yang mencaci dirinya, namun banyak orang yang memberikan selamat kepadanya usai memutuskan untuk berpindah keyakinan. Deddy mengaku bahwa dirinya mendapat banyak ucapan selamat melalui WhatsApp dari teman-temannya yang berbeda keyakinan.

"Saya dapat WhatsApp banyak dari teman-teman saya yang agama Katolik menyelamati saya, 'congrats ya Ded, elu melangkah dalam sebuah kehidupan yang lebih besar'," kisah Deddy.

"Jadi mereka sampai congratulation ke saya. Sampai menyelamati saya. Itulah Katolik buat saya dulu, menghargai perbedaan," lanjutnya.

Selain itu, Deddy juga banyak menerima tudingan bahwa dirinya berpindah keyakinan untuk mencari sensasi. Kendati demikian, tudingan tersebut sama sekali tidak benar. Deddy menuturkan, sejatinya dirinya sudah lama ingin menjadi seorang mualaf. Bahkan jauh-jauh hari sebelum tanggal 21 Juni 2019 kemarin. Namun begitu, karena mempertimbangkan berbagai hal, termasuk panasnya kondisi politik di Indonesia, Deddy pun menunda proses mualafnya.

"Saya belajar agama Islam sudah bertahun-tahun sebenarnya. Dan yang nggak orang tahu, mualaf ini maunya dilakukan jauh sebelum tanggal 21. Mungkin enam sampai tujuh bulan yang lalu. Kenapa enggak? Karena pada saat itu Indonesia sedang panas politik. Dan kalau itu (mualaf) dilakukan saya takut keadaan saya mualaf bisa masuk dalam permainan politik," jelas Deddy.

"Setelah politik sudah selesai, setelah semuanya sudah adem, sudah tenang, baru saya yakin mengumumkan. Baru saya yakin mualaf," lanjut Deddy.

Melalui kanal YouTubenya, Deddy Corbuzier juga berpesan agar orang-orang tak menjadikan perpindahan keyakinan yang dilakukan oleh orang menjadi bahan untuk memunculkan keributan. Menurutnya, berpindah keyakinan merupakan sebuah proses besar dalam hidup seseorang. Deddy Corbuzier juga mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang terlibat dalam proses mualafnya.