Brilio.net - Menjadi bagian dari Akademi Militer bukanlah hal mudah. Banyak yang harus diperhatikan, terutama kesehatan fisik dan tekad yang kuat. Kisah mengenai kegagalan seseorang ketika mendaftar Akmil sering kali terdengar. Bahkan mereka ada yang gagal puluhan kali, hingga akhirnya bisa keterima.

Namun kakak beradik diterima secara bersamaan, tentu menjadi kisah langka. Seperti yang diunggah oleh akun YouTube TNI AD, bertajuk "Kok Bisa, Kakak Adik Barengan Masuk Akmil | BULETIN TNI AD".

Berawal dari sang kakak, Letda Inf M.I.Nasution mencoba Akmil pertama kali pada 2013. Namun kala itu usianya tidak masuk kriteria, karena dianggap terlalu muda. Kemudian dia mencoba lagi di tahun selanjutnya, namun gagal. Hal serupa pun masih dirasakan di 2015 dan 2016

kisah kakak beradik barengan diterima di Akmil YouTube

foto: YouTube/TNI AD

"Di 2014, saya coba lagi Akademi Militer, tapi gagal. Lalu di 2015 juga gitu, gagal. Terus di 2016 saya gagal lagi di tingkat pusat," ujar M.I.Nasution.

Tak menyerah untuk menjadi seorang TNI, pada 2017 M.I.Nasution masih ingin mencobanya lagi. Kala itu bertepatan dengan adiknya, Letda Chb (K) Sheila Nasution lulus SMA. Di tahun yang sama pula Sheila ikut mendaftar di Akmil.

Awalnya Sheila memang tidak berkeinginan untuk masuk Akmil. Namun saat mengantarkan temannya untuk mendaftar, Sheila pun mendapati selembaran pendaftaran Akmil. Dia pun mencoba-coba, siapa tahu itu bisa menjadi cadangan jika dia tidak lulus universitas.

kisah kakak beradik barengan diterima di Akmil YouTube

foto: YouTube/TNI AD

"Awalnya sih saya mengantar teman saya mau daftar "yuk Shel antar gue ke BK mau ngambil blangko" saya antar, kemudian pas dia ambil blangko, saya lihat di meja itu tinggal satu lembar," ujar Sheila.

"Saya ambil. Saat saya masih belum ngerti itu untuk apa. hanya ada tulisannya, penerimaan tes Catar (Calon Taruna) Akmil," sambung Sheila.

Setelah mendapatkan izin dari ibunya untuk mengisi lembaran pendaftaran, Sheila tidak perspektasi tinggi. Dia bahkan tidak berpikir akan lolos.

kisah kakak beradik barengan diterima di Akmil YouTube

foto: YouTube/TNI AD

"Tiga minggu kemudian saya pikir nggak pengumuman, ah mungkin sudah keselip, udah nggak ada. Eh ternyata dipanggil lewat audio virtual untuk menjalani karantina di Rindam Jaya," kata Sheila.

Orang tua Sheila tak menyangka anaknya hingga lolos ke tingkat pusat. Bertepatan dengan itu, sang ibu mendapat kabar bahwa putrinya diterima di Universitas Indonesia. Tentu ini menjadi pilihan berat kala itu.

kisah kakak beradik barengan diterima di Akmil YouTube

foto: YouTube/TNI AD

Sang ibu berpikir, menjadi TNI memang sangat mengesankan, namun prosesnya sangat panjang dan kemungkinan untuk gagal pun ada. Sementara di UI, Sheila tingga masuk.

"Saya sempat ragu, saya kan pengennya UI karena adik (Sheila) dekat dengan rumah kalau UI. Kalau di Akmil pusatkan belum tentu diterima, karenakan masih tes lagi," kata sang ibu.

Namun setelah ngobrol dengan sang anak, akhirnya ibu luluh lantaran tekad Sheila untuk Akmil sangat besar. Menurut Sheila, perempuan bisa masuk Akmil itu langka.

Sheila dan kakaknya, akhirnya berjuang bersama di tingkat pusat. Keduanya sulit mempercayai hal ini. Bahkan M.I.Nasution mengatakan tak pernah membayangkan keduanya bisa berada di tempat yang sama.

kisah kakak beradik barengan diterima di Akmil YouTube

foto: YouTube/TNI AD

"Kami nggak pernah terpikirkan karena, saya satu orang saja susah sekali masuk Akademi Militer. Jadi saat saya bertemu di pusat itu, berdua-duanya, kami mikir ini siapa yang harus masuk, adik saya atau saya? Tapi dulu itu saya lihat tekat adik saya itu benar-benar kuar, benar-benar tinggi," kata M.I.Nasution.

Hal serupa juga dirasakan Sheila. Dia tidak menyangka harus berjuang bersama sang kakak.

"Satu hal yang saya ingat, dari pas tes pusat bareng di Magelang, dia (sang kakak) pernah ngomong ke saya. Pada saat saya setelah tes mental ideologi itu saya bukannya apa, tapi saya di situ bercucuran air mata karena menceritakan dia," kata Sheila.

Saat itu M.I.Nasution pun tampak emosional melihat sang adik. Dia mempertanyakan mengapa harus menangis. Sebagai kakak dia pun menjelaskan, mereka berada di satu tempat yang sama untuk sama-sama berjuang, apapun hasil akhirnya tidak masalah.

"Kamu di sini itu tes, kamu tes untuk dirimu sendiri, kakak tes untuk diri kakak. Jadi di sini ada empat kemungkinan, kamu masuk, kakak nggak, kakak masuk, kamu nggak, atau dua-duanya nggak masuk, atau dua-duanya masuk," sambung Sheila.

Namun siapa sangka, kakak beradik ini akhirnya bisa lulus bersama di Akademi Militer.

"Pada saat lulus memang, kami berdua langsung di lapangan itu, langsung otomatis sujud syukur, karena saya nggak nyangka dia (sang kakak) bisa, dan dia juga nggak nyangka saya bisa," sambung Sheila.

Menariknya, ketika mereka menjalani segudang aktivitas Akmil, ada pengalaman yang membuat M.I.Nasution meneteskan air matanya melihat sang adik harus menjalani aktivitas berat dan mendapatkan perlakuan layaknya latihan militer.

"Pada saat itu kita kan masuk ke resimen chandradimuka. Saya menitikkan air mata karena melihat adik saya. Adik saya itu didandani oleh pembinanya sangat tidak layak, seperti rambutnya dicukur dengan pitak-pitak, baju gombrong-gombrong, mukanya kusam," kata M.I.Nasution

"Saya sampek, kok adik saya jadi gini. Sudah gitu teriak-teriakin, adik saya nggak pernah dapat perlakuan kasar. Apalagi saya juga sayang banget sama adik saya ini. Melihat adik saya digituin benar-benar sedih saya," ungkap M.I.Nasution.

M.I.Nasution mengungkapkan, dia mengalami masa-masa yang berat. Tidak hanya soal latihan, namun dia juga memikirkan kondisi adiknya. Terlebih dia harus melihat langsung bagaimana sederet latihan ketat harus dijalankan bersama sang adik.

M.I.Nasution bahkan sering membantu adiknya, termasuk dalam menghabiskan makanan.

"Misalnya kalau di ruang makan itu, saya itu suka nyari adik saya, saya cari bangkunya. Saya pasti duduk samping dia. Buat bantuin dia, karena biasanyakan porsi makan seorang taruna pertama itu kan besar, nasinya itu besar. Biar dia tidak terlalu menderita, saya di sampingnya dia saya ambil sebagian nasinya saya makan. Biar dia tidak terlalu kekenyangan," ungkap M.I.Nasution.

kisah kakak beradik barengan diterima di Akmil YouTube

foto: YouTube/TNI AD

Selama menjalani proses Akademi Militer bersama, kakak beradik ini mengalami banyak hal. Terutama sang kakak yang tidak tega melihat adiknya harus berjuang begitu keras, bahkan ketika sang adik menangis, menjadi titik paling terburuk untuk M.I.Nasution.

Meski begitu, semua proses sudah dilalui, kini kakak beradik ini bisa menjalani semuanya dengan baik dan bahkan menjadi inspirasi bagi orang lain.