Brilio.net - Siapa sih yang nggak kenal Isyana Sarasvati? Penyanyi muda berparas cantik ini dikenal sebagai salah satu talenta muda di belantika musik tanah air. Tapi, cewek kelahiran Bandung 1993 ini bukan sekadar jago menyanyi lho.

Dia punya talenta yang begitu kuat di dunia musik. Yang jelas musikalitasnya nggak diragukan deh. Maklum, Isyana sejak usia 4 tahun sudah dikenalkan instrumen musik oleh ibunya. Wajar jika dia piawai memainkan sejumlah instrumen musik seperti piano, electone, flute, biola, dan saksofon. Begitu juga dengan kemampuan vokalnya.

Isyana Klasik © 2018 brilio.net

Akhir Januari 2018 lalu, Isyana menunjukkan kemampuan sopranonya di acara konser musik klasik Jakarta Concert Orchestra (JCO) yang menampilkan The Resonanz Music Studio (TRMS) di bawah pimpinan konduktor Avip Priatna. Konser yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation itu mengangkat tema Invitation To The Dancer.

Nah dalam konser ini Isyana menunjukkan kemampuan sopranonya. Pelantun “Tetap Dalam Jiwa” ini mampu menjangkau nada-nada tinggi. Dalam konser ini, Isyana membawakan dua komposisi.

Isyana Klasik © 2018 brilio.net

Saat melantunkan komposisi Les filles de Cadix karya Leo Delibes, penyanyi asal Bandung 2 Mei 1993 ini terkadang menunjukkan mimik wajah ceria mengikuti alunan melodi.

Isyana kembali menunjukkan kepiawaiannya saat membawakan repertoar Fruhlingsstimmen-Walzer, Op 410 karya Johann Strauss II. Tak jarang, Isyana memperlihatkan gerakan gemulai.

Lagi-lagi Isyana membuat penonton terhenyak sebelum akhirnya ia melantunkan suara sopran yang bervibrasi. Penonton pun terpukau. Usai melantunkan komposisi wals suara musim semi itu, penonton langsung memberikan tepuk tangan terkeras. Nggak sedikit yang memberikan standing applause.

Isyana Klasik © 2018 brilio.net

Terlibat dalam musik kalisk memang memberikan sensasi tersendiri bagi Isyana. “Membawakan lagu klasik rasanya seperti pulang ke rumah,” ujar Isyana usai pertunjukkan.  

Isyana juga senang bisa tampil bersama orkestra yang dipimpin Avip, yang tak lain guru musiknya sejak kecil. Maklum, sejak kecil Isyana memang dekat dengan musik klasik. Bahkan sejak kecil dia sudah bercita-cita menjadi maestro dan ingin memimpin orkestra.

Isyana Klasik © 2018 brilio.net

Tak heran semasa SD Isyana selalu ditunjuk sebagai dirigen saat dilakukan upacara bendera setiap Senin. Yang jelas, musik sudah menjadi keseharian Isyana. Wajar jika akhirnya dia menyandang predikat cumlaude (first class) sebagai Bachelor of Music (Honours) dari Royal College of Music (RCM) London. Isyana juga memperoleh Best Graduate Award dari Nanyang Acedemy of Fine Arts (NAFA) Singapura. Isyana juga tercatat meraih segudang prestasi di dunia musik. Keren.