Brilio.net - Bagi sebagian orang, perpustakaan menjadi tempat yang sangat membosankan karena dipenuhi dengan buku. Selain itu, perpustakaan identik sebagai tempat hening dan tidak bisa melakukan banyak hal.

Namun berbeda halnya dengan artis cantik Tasya Kamila yang menganggap perpustakaan merupakan tempat favoritnya. Apalagi saat ia menimba ilmu S2 di di Columbia University, Amerika Serikat, sering menghasibkan waktu di perpustakaan.

"Kenapa harus banget ke perpustakaan? Yang pertama Wi-Fi-nya kencang. Kedua, perpustakaan itu biasanya gratis, makanya kalau kita ngumpul di cafe harus beli kopi biar bisa duduk lama, tapi di perpus itu gratis, kita bisa nongkrong lama. Dan ketiga, enggak banyak distraksi gitu, suasananya mendukung kita untuk produktif," ujarnya saat ditemui di sela acara Festival Lapak PerpuSeru besutan Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) di Jakarta, Jumat (28/9).

Membandingkan perpustakaan yang dimiliki Indonesia, dengan kampus bertaraf Internasional, Tasya mengatakan tidak ada perbedaan yang terlalu.

"Aku termasuk orang beruntung dari TK sampai S2 perpustakaannya menyediakan fasilitas yang sangat memadai. Unibersitas Indonesia perpusnya bagus banget. Aku sering ngerjain tugas di perpustakan. Di Amerika, perpus kaya tempat favorit aku," tuturnya.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang harus ditingkatkan dari perpustakaan yang ada di Indonesia yaitu dengan menyediakan ruang diskusi.

"Setiap perpustakaan harus menyediakan ruang diskusi, jadi enggak hanya baca tapi bisa diaktualisasikan dari ide menjadi karya," pungkasnya.