Brilio.net - Kini Presiden juga tengah berjuang menangani wabah Corona Covid-19 yang terus meluas di Indonesia. Bahkan jumlahnya pun saat ini mencapai 790 kasus. Namun belum usai dari pandemi Corona, ujian lain datang. Sang ibunda, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia pada Rabu (25/3) lalu. Hal ini tentu menjadi satu ujian besar pada fase kedua pemerintahan Presiden Jokowi.

Kepergian ibunda Jokowi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Presiden Republik Indonesia. Meski demikian, Presiden Jokowi meminta para menteri tetap bekerja menangani wabah Corona Covid-19. Keputusan ini membuat publik terenyuh. Tak sedikit yang meminta Presiden Jokowi mengambil jeda untuk melepas duka. Salah satunya, seniman Sudjiwo Tejo.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com pada Kamis (26/3), Sudjiwo Tejo menyampaikan usulan itu di media sosial, Rabu (25/3) malam. Lewat akun Twitter terverifikasi miliknya, bintang film Mangkujiwo dan Tendangan Dari Langit berempati pada musibah yang menimpa Presiden Jokowi.

 

 

"Gimana kalau Pak Jokowi kita usulkan libur 3 harian. Penghadapan wabah Corona selama itu biar dipimpin Wapres Ma’ruf Amin," ungkap seniman yang menyebut dirinya Jack Separo Gendeng itu.

Usulan ini disampaikan Sudjiwo Tejo bukan tanpa alasan. Ia mengaku tak tahu adakah hukum tata negara yang mengatur libur untuk seorang presiden jika keluarganya berpulang.

"Aku ndak ngerti hukum tata negara tentang boleh/tidaknya RI-1 libur. Aku hanya mengalami beratnya anak laki-laki ditinggal ibu. Sugeng Tindak (selamat jalan -red.) Bu Sudjiatmi N," papar pelantun Pada Suatu Ketika.

Sudjiwo Tejo lantas menggambarkan pedihnya ditinggal ibu 26 tahun silam. "Aku praktis enggak bisa ngapa-ngapain waktu ibuku, Soelastri, kondur (berpulang -red.) 1994,” imbuhnya.

 

<img style=

foto: Instagram/@president_jancukers

 

Hingga artikel ini disusun, status teks Sudjiwo Tejo ditwit ulang lebih dari 9 ribu kali. Hampir 18 ribu orang menyukai. Ratusan orang merespons usulannya. Mayoritas, setuju RI-1 diberi jeda untuk menenangkan hati maupun pikiran. Selain itu, warganet berbagi cerita beratnya ditinggal ibu untuk selamanya.

"Aku habis ngalami ini sepekan lalu, aku tau gimana rasanya. Terlebih tidak ada disampingnya disaat terahir. Tapi beliau harus memaksa diri untuk tegar. Tersenyum didepan umum, mengambil kebijakan untuk semua orang. Padahal hatinya sedang teramat sangat rapuh," ujar akun @visualpoemm.

"Ditinggal ibu seperti kehilangan sentuhan dan mantra ajaib seorang dewi, Mbah. Ibuku yg petani tulen meninggalkanku 11th yg lalu. Jari² ajaib yg biasa utk mencabut rumput dan memetik sayur terasa sangat lembut tiap mengusap kepalaku. Maaaaakkk....Loudly crying faceLoudly crying faceLoudly crying face," kata @sujokojiwo.

"Sebenere gpp, tp aku yakin beliau tdk mau mbah,kl dia libur pasti semakin banyak yg ngata2in'orang2 lagi sibuk ngurusi corona dia enak2an atang2 libur dirumah'kurang lebih sprti itulah bunyi caciannya," papar akun @invt12.