Brilio.net - Kisah Risky Ahmat asal Palangkaraya yang meninggal akibat dipatuk ular king kobra peliharaannya sendiri menyisahkan kesedihan yang mendalam bagi banyak orang. Ya, pria 19 tahun ini dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis setelah mendapat perawatan khusus di Rumah Sakit Doris Sylvanus.

Ular king kobra yang awalnya ditangkap saat banjir di wilayah Danau Rangas ini oleh Risky diberi nama The Killer. Lewat akun Instagram pribadinya, ia memang kerap mengunggah aksi-aksi berbahayanya bersama ularnya tersebut sebelum akhirnya digigit saat memainkannya di acara car free day.

Meski telah dinyatakan meninggal, namun hingga kini jasad Risky belum dimakamkan. Pasalnya keluarganya masih percaya sang anak hanya mati suri dan mengupayakan agar segera sadar dengan melakukan ritual tidur bersama ular. Keluarga percaya Risky akan hidup setelah ular mematuknya kembali.

Mengetahui peristiwa tersebut, mantan presenter acara petualangan, Panji Petualang akhirnya buka suara. Di akun YouTube-nya Panji mengunggah sebuah video berjudul STOP MENYEPELEKAN ULAR BERBISA!!!.

Dalam video berdurasi 2 menit 58 detik ini, ia merasa perihatin atas kejadian ular menggigit pemiliknya terulang lagi. Menurutnya mengenal ular berbisa itu penting dan wajib bagi pemiliknya. Jika sang pemelihara sudah mengenal si ular maka tahu berbahaya dan tidak.

"Ketika kita udah ngerti, kita paham harusnya itu bisa jadi kehati-hatian ekstra. Bukan jadi menyepelekan akhirnya berimbas hal buruk," kata pemilik nama asli Muhamad Panji ini seperti dilansir brilio.net dari akun YouTube pribadinya, Rabu (11/7).

Kejadian yang menimpa Risky, kata dia, sebenarnya bisa di hindari ketika bijak memperlakukan ular berbisa.

"Ini bukan salah ularnya, kembali lagi ke perlakuan manusianya," sambungnya.

Di akhir videonya, Panji mengimbau untuk siapapun yang baru mulai mencintai ular untuk tak menyepelekan hewan berbahaya ini. Agar tetap dapat menikmati keindahan ular berbisa tanpa harus celaka karena gigitannya.

Berikut video selengkapnya: