Brilio.net - Kedekatan Deddy Corbuzier dengan Gus Miftah telah berjalan 8 bulan. Tak disangka keakraban mereka membuahkan perubahan besar pada diri Deddy Corbuzier. Ia pun mantap menjadi mualaf meski keputusannya menjadi pertentangan di pihak keluarga.

Keduanya sering berdiskusi mengenai banyak hal tentang kehidupan. Mulai dari membahas tentang agama Islam hingga gaya hidup seperti tips diet. Mereka sering bertemu untuk berdiskusi santai di akun YouTube Deddy Corbuzier.

Gus Miftah sangat mengetahui karakter Deddy Corbuzier dengan gaya pendekatan yang khas. Ia memahami sosok Deddy Corbuzier yang kritis dan rasional. Gus Miftah pun mengikuti gaya berpikir Deddy menjawab semua pertanyaan agama yang diberikan.  

"Karena saya tahu Deddy itu orangnya rasional, ya saya harus bicara agama Islam secara rasional yang bisa diterima oleh akal dia," ujar Gus Miftah seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (20/6).

"Dia kan orangnya cerdas, yang semuanya serba harus nalar kan? Makanya saya harus bicara yang bisa diterima oleh akal. Dan dia bisa menerima," sambung Gus Miftah.

"Karena saya kan bilang Islam itu wajahnya seperti apa tergantung pintu masuknya di apa. Kalau pintu masuknya itu keras ya Islam akan jadi Islam yang keras. Kalau pintu masuknya Islam yang marah-marah jadinya Islam yang marah-marah. Tapi sebaliknya kalau pintu masuknya Islam yang ramah jadinya yang ramah," papar Gus Miftah.

Rencananya, Gus Miftah sendiri yang akan mengislamkan Deddy Corbuzier esok hari pada Jumat, 21 Juni 2019. Peristiwa sakral itu sendiri akan dilakukan di Pondok Pesantren Ora Aji, pondok pesantren milik Gus Miftah.

"Iya, Insya Allah (mengislamkan Deddy)," ujar Gus Miftah.

Gus Miftah pun juga menceritakan tentang perjalanan Deddy Corbuzier, mulai dari belajar agama Islam hingga mantap menjadi mualaf.

"Iya dia mulai mantap. Terus dia juga pengen selama ini kan banyak orang-orang Islam ada yang apa. Dia itu kan senang jadi pembela orang-orang marjinal. Maka salah satu tujuan dia masuk Islam itu ingin menjadi pembela kaum marjinal," lanjut Gus Miftah.

Sebelumnya, Gus Miftah ramai diperbincangkan publik sejak video dakwah di tempat hiburan beredar luas. Bahkan ia pun berselawat di kelab malam Boshe Bali. Ternyata, Gus Miftah sudah melakukan dakwah nyentriknya ke tempat prostitusi dan tempat hiburan sejak belasan tahun lalu.

Gus Miftah memulai dakwah di kelab malam dan kafe dimulai dari 2006. Ia memulai perjalanan dakwahnya dari Boshe Jogja. Tak tanggung-tanggung, pria kelahiran Lampung ini juga menggelar pengajian rutin sejak pertama kali kelab tersebut dibuka.

"Waktu itu ada anak yang bekerja di sana curhat kepada saya, ingin ikut pengajian tetapi kalau di luar susah soalnya pasti dijadikan bahan pergunjingan, kerja di dunia malam, belum lagi kalau bertato," kata Gus Miftah.

Gus Miftah pun memutuskan meminta manajemen kelab untuk mengisi pengajian. Tak disangka, pihak Boshe pun menyambut baik niatan Gus Miftah. Pengajian tersebut diadakan satu kali dalam satu Minggu. Setelah berlangsung lama, langkah Boshe Jogja diikuti oleh Boshe Bali.

Tak hanya merambah ke tempat prostitusi kelas atas, Gus Miftah juga kerap berdakwah di Pasar Kembang Yogyakarta. Tempat tersebut adalah lokalisasi yang berada di pusat kota Yogyakarta. Ia juga konsisten mendatangi salon-salon plus untuk kegiatan dakwah.

Uniknya, Gus Miftah tidak meminta bayaran kepada pihak kafe dan salon yang ia kunjungi. Hal tersebut menepis anggapan publik, tentang alasan Gus Miftah berdakwah ke kafe karena menerima bayaran mahal.

Kebenaran kegiatan ini diperkuat oleh pengakuan HRD Corporate Boshe Yogyakarta, Titik Sugiarti. Ia mengatakan bahwa pengajian tersebut dilakukan Gus Miftah kepada karyawan dan pekerja agar tetap mengingat Allah. Pengajian ini diikuti oleh ratusan karyawan Boshe Yogyakarta. Jika bulan puasa tiba, pengajian tersebut menjadi agenda yang sangat dinantikan jamaah.

"Gus Miftah menawarkan dengan ikhlas, mengajak orang untuk beribadah," ujar Titik Sugiarti pada Liputan6.com beberapa waktu lalu.