Brilio.net - Lucinta Luna menjadi perbincangan hangat publik, pasalnya kekasih Abash ini diamankan pihak kepolisian di apartemen Thamrin City, Jakarta Pusat, Selasa (11/2) atas dugaan kasus narkoba. Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Lucinta Luna ditangkap bersama tiga orang rekannya yang berinisial H, D, dan N. Setelah dilakukan tes urin, Lucinta dinyatakan positif mengandung zat Benzo.

Kabar tersebut sontak saja membuat media sosial heboh. Lucinta Luna memiliki ekstasi dan ditemukan dua obat lain di dalam tas miliknya. Dilansir brilio.net dari dream.co.id, Selasa (11/2), obat tersebut yaitu Tramadol dan Riklona.

Penemuan tersebut membuat banyak orang penasaran, apa guna dan efek dari Tramadol dan Riklona yang ditemukan dalam tas Lucinta Luna tersebut. Dilansir brilio.net dari webmd.com, Selasa (11/2) Tramadol merupakan obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit sedang hingga berat. Tramadol mirip dengan analgesik opioid atau narkotika.

Ketika seseorang merasakan rasa sakit yang berlebihan, maka obat ini akan mengobati dengan cepat. Jika seseorang membutuhkan obat ini tentunya harus mendapatkan izin dari dokter atau mendapatkan resep dokter. Tramadol bermanfaat untuk pasien dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas.

Setiap tablet atau kapsul tramadol berisi 50 mg tramadol hydrochloride. Selain dalam bentuk polos (tunggal) tramadol, terdapat juga dalam bentuk kombinasi tramadol dengan paracetamol untuk mengatasi nyeri. Jika seseorang membutuhkan obat ini maka dokter akan menyarankan pasiennya untuk mengonsumsi sesuai ketentuan, dosis maksimum yang disarankan adalah 400 miligram per hari.

Tak hanya Tramadol, Lucinta Luna juga kedapatan mengonsumsi Riklona. Dilansir brilio.net dari tabletwise.com, Selasa (11/2) Riklona tablet digunakan untuk mengobati berbagai jenis gangguan epileptik dan kejang seperti kejang akinetik dan mioklonik, kejang absen (petit mal), termasuk kejang absen atipikal, sindrom Lennox-Gastaut (varian petit mal), kejang tonik-klonik umum atau sekunder grand mal), kejang parsial (fokal), atau berbagai bentuk kejang mioklonik, mioklonus dan gerakan abnormal.

Tak hanya itu saja, obat ini juga bekerja mengurangi aktivitas listrik abnormal di otak. Riklona juga digunakan untuk mengobati gangguan panik dengan atau tanpa rasa takut di ruang publik terbuka (agoraphobia). Biasanya juga digunakan untuk mengobati gejala kelainan gerakan tak terduga dan perilaku atau kelainan fungsi motorik (reaksi katatonik akut).

Riklona memiliki efek samping yang cukup berat, seperti timbulnya rasa ingin menyakiti diri sendiri bahkan bunuh diri pada beberapa orang. Jika berhenti menggunakannya secara tiba-tiba dan tanpa sepengetahuan dokter, juga bisa menyebabkan gejala putus obat.