Brilio.net - Percakapan antara Luna Maya dan Dewi Sandra berhasil menarik perhatian banyak orang. Tak hanya pandangan mereka mengenai pandemi virus corona saja, namun ada beberapa obrolan postif dan bahkan cukup menginspirasi.

Obrolan tersebut diunggah Luna Maya di saluran YouTube-nya. Percakapan tersebut dilakukan melalui sambungan video call dari rumah masing-masing. Luna diketahui salah satu rekan artis yang sangat mengagumi sosok Dewi Sandra.

Ia penasaran ingin mendengar lebih jauh mengenai proses hijrah artis berusia 40 tahun ini.

"Semakin hari makin committed? I see you more content and happy. Sudah berapa tahun ya, mempelajari? Ten years?" tanya Luna Maya.

Sandra Dewi menjelaskan bahwa sudah tujuh tahun lamanya ia memperdalam Islam. Hijrah merupakan salah satu yang memang ia lakukan.

"And I swear this is the best decision I've made in my life (Sungguh ini keputusan terbaik yang kuambil dalam hidupku)," ujar istri Agus Rahman tersebut.

Dewi Sandra bercerita pada Luna Maya. Perjalanannya diawali setelah ia menghadapi masalah yang membuatnya protes terhadap Tuhan juga keadaan.

"Akhirnya, aku berusaha mencari dengan belajar. Apa sih, kok ada orang yang tenang, semua masalah ada solusinya, coba jelasin ke gue gimana," ujar Dewi seperti dikutip dari liputan6.com.

Sampai satu ketika, ia diminta untuk membaca potongan ayat Alquran. Berbagai macam pemikiran muncul dalam benak Dewi Sandra kala itu.

"Katanya 'coba buka ayat ini'. And you read it, then make sense, but the same time that doesn't make sense (Dan kamu membacanya, dan rasanya masuk akal, tapi pada waktu yang sama tak masuk akal)," jelas penyanyi pop R&B tersebut.

Dewi Sandra mencari beberapa orang guru saat hijrah. Dewi Sandra terus menerus mencari dan belajar sampai ia bertemu dengan seorang guru yang tepat.

"Ini susah banget, gue belajar, pas ketemu guru yang tepat itu, itu penting banget. Apa yang dikasih ilmu-ilmunya yang dibutuhkan ya udah 'Oh iya', you connecting the dots (kamu menghubungkan satu dengan yang lain)," paparnya.

Dan untuk menemukan guru yang tepat, prosesnya tidaklah sederhana. Semua, kembali kepada dirinya sendiri tentang kesiapan menerima ilmu.

"Believe it or not, you know there's a really good quote (Percaya atau tidak ada satu kalimat bagus) yang gue sepakat 'Seorang murid itu nggak akan mendapat jawaban sampai dia siap'. Lo mau ketemu guru sebanyak apa pun, kalau hati nggak siap, ilmunya nggak masuk," ujar Dewi Sandra.

"Belajar agama lo harus zero banget. Harus bikin diri lo bego, lemah, zero. Ketika punya pemahaman, lo akan berdebat. Gue melewati fase itu ya. So I went through 5 years my hijrah kayak gitu, dari satu guru ke guru lainnya," ia mengakhiri.