Brilio.net - Meninggalnya Ashraf Sinclair masih menjadi perbincangan hangat publik. Bagaimana tidak, pria yang dikenal selalu menjalani hidup sehat dan tak memiliki riwayat penyakit itu harus mengalami hal tak mengenakkan hingga merenggut nyawanya. Diberitakan sebelumnya, aktor asal Malaysia tersebut meninggal dunia pada Selasa (18/2) jelang subuh karena serangan jantung. Ashraf meninggal di usia 40 tahun.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, Ashraf masih sempat berbincang-bincang dengan sang istri, Bunga Citra Lestari (BCL). Sepupu BCL, Ivan Permana, menceritakan Senin subuh Bunga dan Ashraf baru saja kembali dari New York. Setelah itu keduanya melakukan aktivitas masing-masing seperti biasa. Ashraf bahkan sempat berolahraga pada malam harinya.

"Sampai sini (Jakarta selepas dari New York) itu, Ashraf masih harus meeting, banyak urusan, sorenya dia masih nganterin Bunga ke Idol. Nah, habis magrib itu, sekitar jam delapan, dia olahraga CrossFit. Mungkin dia pikir biar capek sekalian, biar tidurnya enak. Padahal kondisinya dia belum tidur waktu itu," ujar Ivan seperti dikutip brilio.net dari Liputan6, Jumat (21/2).

Ashraf diduga kuat memang belum sempat tidur dengan waktu yang cukup dan masih harus melakukan CrossFit, olahraga yang cukup ekstrem. Ivan Permana juga menjelaskan ketika Ashraf sampai di rumah masih dalam keadaan sehat dan menunggu BCL pulang kerja.

"Jam dua (pagi) Bunga pulang dari Idol, itu mereka masih ngobrol. Bunga tinggal ke kamar mandi buat bersihin makeup sama milih-milihin foto, mungkin buat konten atau apa. Udah keluar dari kamar mandi, nggak ada setengah jam, itu Ashraf tidur (posisi) munggungin," ujar Ivan.

Saat itu Bunga sempat membangunkan Ashraf dan memintanya untuk membantu memilihkan foto. Namun, permintaan Bunga tak mendapat respons apa-apa dari Ashraf.

"Disamperin sama Bunga, 'Bantuin aku dong nih pilih foto', nggak respons dibangunin. 'Kamu kok tidurnya nyenyak banget sih. Bentar dong, bangun, pilih foto'. Ya sudah nggak bangun. Bunga histeris, maminya naik ke lantai atas, ya sudah bawa ke IGD, udah nggak ada," ucapnya.

Kepergian Ashraf ini kemudian mengundang banyak pertanyaan, apakah benar Ashraf meninggal dunia karena olahraga? Dilansir dari dream.co.id, Ivan Permana juga menjelaskan, serangan jantung yang dialami Ashraf kemungkinan terjadi karena olahraga yang terlalu berlebihan.

"Olahraga yang berlebih saat dia belum tidur. Dia kecapekan. Dia kurang istirahat. Jadi itu sudah kayak bom waktu mungkin," kata Ivan.

Seperti dipaparkan Ivan sebelumnya, Ashraf dan BCL baru saja pulang dari New York, Amerika Serikat. Ivan menduga olahraga CrossFit yang dilakukan Ashraf sebelum meninggal dunia jadi pemicu serangan jantung.

"Dia olahraga CrossFit, mungkin dia pikir supaya untuk, 'Ah, biar capek sekalian deh, biar tidurnya enak'. Kan ada orang begitu, kan?" ujarnya.

"Tapi kan CrossFit ini kan high intensity ya. Dia macu jantung banget. Nah, mungkin dia kecapekan setelah itu jadi malah nggak bisa tidur juga," ungkap Ivan.

2 dari 2 halaman



Ini penjelasan kenapa rutin olahraga tetap kena serangan jantung

Dilansir brilio.net dari liputan6.com dan berbagai sumber lainnya, orang yang rutin olahraga namun tetap terkena serangan jantung bisa disebabkan karena dehidrasi yang membuat kerja jantung terbebani. Demikian disampaikan Spesialis Kedokteran Olahraga, dr Michael Triangto.

"Hal itu membebani kerja jantung sehingga terjadi palpitasi/berdebar-debar, yang bila dibiarkan membuat jantung tidak mampu lagi mengantisipasi kerja yang dilakukan dan akhirnya terjadi serangan jantung," kata Michael.

Michael mengatakan, dehidrasi yang dimaksud tak hanya kurang minum saat bertanding. Tapi, bisa aja karena faktor cuaca yang membuatnya banyak berkeringat dan sering kencing.

"Mungkin saja minumnya cukup, tapi karena suhu udara yang panas dapat menimbulkan efek keringat dan produksi urine yang meningkat sehingga di waktu lomba dia mengalami dehidrasi," ujarnya.

Dr Michael mengimbau kepada siapa saja, jika ingin bertanding olahraga misalnya seperti lari maraton, ada baiknya minum 1 cangkir air setiap 15-20 menit.

"Tapi juga intensitas latihan cukup berat selama 45 menit atau intensitas ringan yang melebihi 1 jam, air biasa tidak akan dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Jadi yang harus diminum adalah cairan isotonik untuk mengisi kekurangan elektrolit dan gula," ujarnya.

Jadi, tak ada yang salah dengan rajin berolahraga, karena olahraga merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh siapapun untuk meningkat kebugaran tubuh. Terjadi seperti serangan jantung, diyakini karena faktor-faktor tertentu yang membuat tubuh berkontraksi dan akhirnya memberikan dampak buruk.

Olahraga rutin dan jangan terlalu memaksakan diri, serta ikuti langkah-langkah yang sudah dianjurkan. Pastikan untuk selalu mengonsumsi air putih dengan cukup dan diimbangi dengan makan-makanan bergizi.