Brilio.net - Musik jazz bukanlah milik kaum tertentu aja. Seperti kamu ketahui, beberapa waktu belakangan musik jazz mulai ngetren di kalangan anak muda dengan penyajian yang asyik. Misalnya dalam bentuk festival-festival jazz yang disajikan wah dan unik, seperti Java Jazz Festival yang rajin banget datengin musisi jazz internasional, perform musik jazz dengan bus yang mengunjungi kota-kota di Indonesia, festival jazz di candi, sampai festival jazz di dataran tinggi atau kawasan gunung. Hal ini tentu bikin kamu makin menikmati musik satu ini.

Bukan cuma cara penyajiannya, musisi-musisi jazz Indonesia kini bukan hanya didominasi kaum senior seperti Syaharani, Tohpati, atau Tompi. Kaum muda seperti Raisa, Andien, Calvin Jeremy, dan Tulus menjadi daya tarik tersendiri kamu menggandrungi aliran musik asal Amerika Serikat ini. Betul nggak?

Nah, bicara musisi jazz Indonesia, bukan cuma nama-nama yang kerap kamu dengar di atas, lho. Ada musisi-musisi jazz berbakat lain yang menunjukkan kegigihan usahanya meraih posisi cukup mapan dengan melewati proses yang menempa mereka.

Seperti keenam pemenang MLDARE2PERFORM 2015 yang meraih impian mereka unjuk gigi kemampuan dalam festival jazz bergengsi Java Jazz Festival (JJF) 2016. Lewat ajang pencarian bakat musisi jazz yang diadakan oleh MLDSPOT, Kiara Riz (vokalis), Michael Setiawan (keyboardist), Karel William (drummer), Agil Nur (bassist), Mikail Alrabbdia (gitaris), dan Rizal Sianturi (peniup saksofon) dipersatukan untuk merasakan sensasi tampil di hadapan banyak penikmat jazz Tanah Air, pada awal Maret 2016 lalu.

Seperti apa sih, perjuangan sosok-sosok pemenang MLDARE2PERFORM 2015 yang tergabung dalam MLD Jazz Project itu? Dirangkum brilio.net dari MLDSPOT, Jumat (28/10), berikut ini ulasan singkat kisah hidup mereka sebagai musisi jazz sampai akhirnya sampai ke posisi seperti sekarang.

1. Kiara Riz (vokalis).

jazz pendatang baru Istimewa

foto: mldspot.com

Kiara sudah hobi dan menekuni dunia tarik suara sejak masih balita, lho. Selanjutnya cewek kelahiran 20 November 1995 ini serius bermusik dengan mulai mempelajari musik pop dan klasik. Dia pernah menyabet juara satu dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang diadakan Kemendikbud, sebagai perwakilan DKI Jakarta. Bukan cuma itu, Kiara yang bergabung dalam sebuah kelompok paduan suara, bersama kelompoknya ini meraih medali emas mewakili Indonesia dalam kejuaraan di Vietnam. Keren!

Nah, Kiara juga tertarik dengan musik jazz namun dia nggak berjumawa. Dia terus belajar tentang musik jazz, misalnya dengan berguru pada Indra Aziz, musisi jazz sekaligus pelatih vokal kompetisi-kompetisi menyanyi akbar, seperti X-Factor Indonesia dan Indonesian Idol.

Bagi Kiara, jazz adalah musik yang seru dan unik karena butuh pemahaman yang mengandalkan telinga. Menurutnya teknik dalam jazz yang paling susah adalah scat, teknik improvisasi suara unik yang biasanya dilakukan oleh Tompi. Namun begitu, Kiara terus berupaya menekuni dunia yang sudah disukainya sejak lama. Nggak heran dengan kemampuannya, dia bisa menjadi peserta terpilih untuk kategori vokal dalam MLDARE2PERFORM 2015.

Sekarang ini Kiara juga sering mengisi acara-acara musik jazz di Tanah Air, misalnya Prambanan Jazz Agustus 2016 lalu, sampai Tangsel Jazz Oktober 2016 ini. Mau tahu suara emasnya Kiara? Berikut videonya yang dikutip brilio.net dari akun YouTube KIARA RIZ berikut ini:

 

2. Michael Setiawan (keyboardist).

jazz pendatang baru Istimewa

foto: mldspot.com

Michael tumbuh di keluarga yang suka musik. Perkenalannya dengan musik saat dia masih umur lima tahun, bertepatan dengan masa-masa ayahnya ingin melakukan pelayanan gereja lewat musik. Semenjak itu, cowok kelahiran Denpasar, Bali, 19 Januari 1994 ini belajar beragam instrumen musik. Tapi lambat laun dia memilih piano.

Michael menekuni permainan piano sampai dia berhasil menyabet best pianist dua kali dalam kompetisi Jazz Goes To Campus (JGTC) pada tahun 2012 dan 2015. Hal ini ternyata nggak bikin Michael besar kepala. Dia merasa tetap harus latihan untuk mahir bermain musik jazz.

Baginya musik apa pun, termasuk jazz, nggak ada yang rumit. Tapi untuk jazz memang butuh ketelatenan karena menggunakan pendekatan melodi yang lebih kompleks ketimbang lagu pop pada umumnya. Nggak heran, latihan adalah hal wajib yang dilakukan.

Upaya cowok yang pernah menjadi session player untuk Citra Scholastika ini menunjukkan bahwa sehebat apa pun orang, tetap kudu gigih berusaha untuk menyuguhkan yang terbaik. Terlebih Michael adalah orang yang menghargai proses dalam bermusik, sehingga bisa menikmati setiap alur musik yang dia mainkan. Hmmm... keren juga ya prinsip pemenang kategori keyboardist MLDARE2PERFORM 2015 ini.

Mau tahu bocoran Michael pas main keyboard? Berikut videonya dikutip dari akun YouTube pribadinya, Michael Setiawan:

 

3. Karel William (drummer).

jazz pendatang baru Istimewa

foto: mldspot.com

Cowok asal Surabaya, Jawa timur ini mendedikasikan hidupnya untuk musik. Dia bekerja sebagai session player dan pengajar drum. Semula jazz bukan musik yang dia tekuni, melainkan musik rock dan pop. Tapi karena rasa penasaran terhadap jazz, cowok kelahiran 1 Juni 1988 ini menjajalnya mulai tahun 2010. Hal ini disebabkan pengalamannya bermain jazz di Surabaya tapi ternyata dia agak kesulitan memainkannya. Lantas, dia menekuni jazz hingga sekarang.

Karel rutin banget nonton event-event Jazz seperti Java Jazz Festival. Nggak heran dong, kalau ayah satu orang putri ini langganan menang festival musik dari tahun ke tahun. Bahkan dia sukses meraih best drummer dan best instrument dalam festival JGTC pada 2013. Bahkan akhirnya dia berhasil menang kategori drummer dalam MLDARE2PERFORM 2015. Keren!

Mau tahu kemampuan Karel saat memainkan drum? Dikutip dari akun Instagram pribadinya, @karelwilliam, berikut videonya buat kamu:

 

4. Agil Nur Pambudi (bassist).

jazz pendatang baru Istimewa

foto: mldspot.com

Di kalangan panitia, peserta, dan tim juri MLDARE2PERFORM, finalis sekaligus pemenang kategori bassist ini terkenal jail, lho. Lulusan SMA Negeri 43 Jakarta ini memang masih baru menekuni jazz. Agil mendalami jazz saat masuk dalam Lembaga Pendidikan Musik (LPM) Farabi yang berbasis di Jakarta sekitar 1,5 tahun yang lalu. Namun begitu, rasa ingin tahunya yang besar mendorong Agil untuk terus mengasah skill-nya bermain bass.

Cowok 19 tahun ini pun menjajal ajang kompetisi MLDARE2PERFORM 2015 dan berusaha ekstra saat masuk fase harus berkolaborasi dengan peserta lainnya secara mendadak. Dia dituntut untuk bisa kompak dengan peserta lainnya. Walaupun sempat gugup, dia membuktikan bahwa menikmati setiap prosses dan fokus adalah kunci keberhasilannya lolos menjadi pemenang.

Beginilah Agil saat main bass, sebagaimana dikutip dari akun YouTube MLDARE 2PERFORM:

 

5. Mikail Alrabbdia (gitaris).

jazz pendatang baru Istimewa

foto: mldspot.com

Cowok asal Kediri, Jawa Timur ini mengikuti jejak sang ayah memilih jazz sebagai kesukaannya. Karena di Kediri Jazz belum terlalu berkembang, maka dia lebih sering memainkan gitar untuk genre musik rock dan progressive. Tapi saat di kuliah di Malang pada tahun 2012, dia benar-benar menekuni jazz standar atau jazz tradisional. Apalagi ketika dia bergabung dengan sebuah komunitas jazz bernama Rompok Bolong.

Baginya musik itu soal selera. Saat orang mengatakan jazz itu rumit, Mikail menilai bahwa orang itu memang tak ngeklik dengan jazz.

Kesukaan Mikail terhadap jazz mengantarnya untuk rutin latihan dan mengikuti kompetisi-kompetisi. Sampai-sampai dia banyak memenangkan banyak kontes seperti MLD Jazz Traffic beberapa tahun lalu. Lantas, dia juga kerap mengisi acara–acara jazz seperti Roadshow Java Jazz on The Move 2015, Roadshow JGTC Surabaya, Loenpia Jazz Semarang, Jazz in Lebaran di Solo dan banyak lagi.

Mau tahu kerennya permainan gitar cowok yang dikenal pendiam ini? Berikut videonya seperti dikutip brilio.net dari akun YouTube MLDARE 2PERFORM:

 

6. Rizal Sianturi (peniup saksofon).

jazz pendatang baru Istimewa

foto: mldspot.com

Sama seperti Karel dan Mikail, Rizal mulanya juga bukan jazz yang jadi favoritnya. Instrumen musik yang dipegangnya dulu gitar, bukan saksofon. Tapi pandangannya berubah saat kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Cowok kelahiran Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada 19 juni 1993 ini mulai penasaran terhadap jazz. Sekalinya sudah tahu, dia malah jatuh hati.

Cowok penggemar permainan Charlie Parker, musisi saksofon legendaris Amerika ini akhirnya terus mengasah skill-nya. Sampai mengantarnya bermain dalam Java Jazz Festival 2013 bersama Big Band-nya di Yogyakarta, lho.

Perjuangannya meraih pemenang kategori peniup saksofon MLDARE2PERFORM 2015 diwarnai cerita mengharukan. Setelah tahu ada kompetisi tersebut di halaman Facebook pribadi Devian Zikri, musisi saksofon profesional yang menjadi juri MLDARE2PERFORM, Rizal nekat rekaman video dengan menerjang hujan menuju studio rekaman. Butuh waktu selama satu jam naik motor dari tempat tinggalnya ke lokasi perekaman video.

Wah, hasil yang didapet Rizal benar-benar nggak mengkhianati usahanya, ya? Berikut penampilan Rizal kalau lagi unjuk gigi, sebagaimana dikutip dari akun YouTube Rizal Sianturi:

Nah, kisah keenam pemenang MLDARE2PERFORM 2015 di atas bikin kamu semangat mewujudkan passion-mu, kan? Apalagi kalau passion-mu di bidang jazz, yuk ikutan ajang kompetisi MLDARE2PERFORM 2016 yang berlangsung pada 1 Oktober 2016 sampai 30 November 2016.

Kamu akan ketemu langsung sama judges-judges yang udah ahli di bidangnya seperti Nikita Dompas (kategori gitar), Indro Hadjodikoro (kategori bass), Syaharani (kategori vokal), Aksan Sjuman (kategori drum), Adra Karim (kategori keyboard/piano), dan Devian Zikri (kategori saksofon).

Raih kesempatan menang dan tampil bersama musisi-musisi jazz Indonesia di Java Jazz Festival 2017! Yuk, kunjungi www.mldspot.com/MLDare2Perform sekarang juga, Sobat Brilio!