Brilio.net - Film Green Book yang disutradari Peter Farrelly berhasil membawa pulang piala Film Terbaik dalam Oscar 2019, Senin (25/2) pagi waktu Indonesia atau Minggu (24/2) malam waktu Amerika Serikat. Dengan kemenangan ini, secara otomantis Green Book mengalahkan film top seperti A star Is Born, Roma, The Favorite, dan Bohemian Rhapsody. 

Bukan hanya itu, Green Book masuk sejumlah nominasi lainnya dalam Oscar kali ini. Green Book memenangkan 3 penghargaan berupa Film Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, dan Naskah Asli Terbaik. Namun dalam dua nominasi lainnya yaitu Aktor Terbaik dan Penyuntingan Film Terbaik, mereka gagal mendulang trofi.

Dikutip brilio.net dari independent.co.uk, sang sutradara Green Book, Peter Farrelly mendedikasikan piala ini untuk salah satu sutradara perempuan film Green Book yang telah meninggal.

"Seluruh cerita adalah tentang cinta, dan saling mencintai terlepas dari perbedaan kita, kita semua sama," ujarnya.

Sebenarnya, di balik kesuksesan film ini ternyata film Green Book juga ramai jadi perbincangan publik karena kontroversinya. Salah satunya cuitan penulisnya Nick Vallelonga yang dituding menyudutkan kaum muslim di Amerika Serikat.

Selain itu, film mengenai persahabatan Don Shirley (Mahershala Ali) dan Tony Vallelonga (Viggo Mortensen) ini juga mengangkat isu rasis, sehingga bukan hanya menuai beragam pujian namun juga kritikan.

Kali ini brilio.net telah merangkum dari independent.co.uk dan berbagai sumber, fakta-fakta menarik mengenai film Green Book. Film kontroversi yang menyambet Piala Oscar 2019, Senin (25/2).

 

1. Disebut tidak akurat menggambarkan sosok pianis.

kontroversi green book © 2019 brilio.net

foto: Instagram/@greenbookmovie

Film Green Book diangkat dari sebuah kisah nyata. Film yang mengisahan persahabatan antara Don Shirley merupakan pianis keturunan Afrika-Amerika, serta sopir pribadinya yang berasal dari Italia-Amerika, Tony Vallelonga.

Namun dilansir dari independent.co.uk, film sempat menuai pro dan kontra dikarenakan keluarga pianis Don Shirley mengeluh film tersebut tidak akurat menggambarkan sosok asli Don Shirley.

 

2. Kontroversi penulisnya.

kontroversi green book © 2019 brilio.net

foto: Instagram/@greenbookmovie

Sekitar tahun 2015 lalu, penulis Green Book Nick Vallelonga pernah menuai beragam kritikan karena kontroversinya. Hal itu lantaran cuitannya mengenai anti-muslim. Ia disebut telah menyudutkan kaum muslim dari Amerika Serikat.

Setelah cuitan jadi sorotan, Nick akhirnya menyampaikan permintaan maafnya dan menghapus tweetnya tersebut.

 

3. Perspektif dalam film ini dikritik karena menggunakan sudut pandang ras 'kulit putih'

kontroversi green book © 2019 brilio.net

foto: Instagram/@greenbookmovie

Dalam film ini Don Shirley merupakan yang keturunan Afrika-Amerika yang berkulit hitam, sedangkan sopirnya Tony Vallelonga yang berdarah Italia-Amerika memiliki kulit putih. Film ini mengabaikan kenyataan dari Tony sebagai pria rasis yang belajar untuk menjadi orang yang lebih toleran.

 

4. Kontroversi sang sutradara.

kontroversi green book © 2019 brilio.net

foto: Instagram/@mgtyquinn

Selain penulisnya, kontroversi pun pernah dilakukan oleh sang sutradara, Peter Farrelly. Dalam sebuah artikel lawas, Farrelly mengakui pernah memamerkan penisnya sebagai lulucon kepada rekannya di Green Book.

 

5. Film dengan rating tak menonjol bisa menjadi juara Oscar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Congratulations to the #GreenBookMovie team on 3 Academy Award wins! #Oscars

A post shared by Green Book (@greenbookmovie) on

 

Sebelum perhelatan Oscar 2019 digelar, banyak yang menggadang-gadang jika film Roma bakal mendapatkan penghargaan paling prestsius kategori Film Terbaik. Namun, sayang film Roma ini dikalahkan oleh film yang banyak menyebut secara rating lebih rendang dibandingkan Roma.

BBC menulis bahwa Green Book memiliki rating dua bintang. Green Book, yang memenangkan Best Motion Picture Musical or Comedy ini menjadi bukti bahwa sebuah film bisa layak mendapat penghargaan tanpa harus memiliki label bagus.