Brilio.net - Di tengah wabah virus corona yang hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, membuat sejumlah orang mulai stres menjalankan berbagai aktivitasnya hanya dari rumah.

Dari imbauan pemerintah sejak bulan Maret lalu, masyarakat harus mengurangi aktivitasnya di luar rumah maupun bersosialisasi dengan orang banyak seperti biasanya. Hal ini membuat masyarakat bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.

Saat Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan social dan physical distancing, Putri Ayudya yang dikenal sebagai aktris film Tanah Air sejak tahun 2015, mengaku sulit beradaptasi dengan keadaan Indonesia saat ini. Putri Ayudya yang juga seorang dosen di salah satu perguruan tinggi ini, harus jungkir balik beradaptasi dengan kegiatan barunya selama social dan physical distancing.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com pada Selasa (12/5) berikut deretan curhatan wanita kelahiran Jakarta, 20 Mei 1988 itu saat mengajar online di rumah.

1. Protes dengan keadaan.

5 curhatan Putri Ayudya mengajar online saat pandemi © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@_putriayudya

Dengan adanya imbauan pemerintah melakukan social dan physical distancing, Putri Ayudya protes dengan keadaan baru saat ini yang membuat ia sulit beradaptasi, "Sebenarnya saya sempat protes dengan keadaan," ungkapnya.

"Minggu pertama saya denial soal wabah Corona. Saya bilang ke diri sendiri, enggak apa-apa. Wabah ini enggak akan lama," cerita Putri Ayudya. Lalu dalam hitungan hari, yang dikhawatirkan Putri Ayudya terjadi.

2. Mulai stres dengan keadaan.

5 curhatan Putri Ayudya mengajar online saat pandemi © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@_putriayudya

Putri mengaku stres jika harus mengajar dari rumah, dan memberi materi kepada mahasiswanya secara online.

"Memasuki pekan kedua, banyak hal mulai berhenti. Saya mulai stres menghadapi hal baru seperti ngajar online. Materi akting yang biasanya tatap muka kini online," jelasnya.

3. Butuh waktu beradaptasi.

5 curhatan Putri Ayudya mengajar online saat pandemi © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@_putriayudya

Dalam kondisi seperti ini, Putri dan mahasiswanya butuh waktu untuk dapat beradaptasi dengan kebijakan pemerintah.

"Kami butuh waktu untuk membiasakan diri. Memasuki minggu ketiga baru mulai intens dan menikmati eksperimen yang baru," ungkapnya.

Putri membutuhkan waktu untuk beradaptasi karena pelatihan akting dan syuting yang biasanya ia lakukan dengan tatap muka, kini harus dilakukan secara daring.

Sebagai dosen, kini dia dituntut untuk lebih melek teknologi. Saat syuting daring, seorang aktor menghadap ke kamera, berekspresi sebagus mungkin sambil mengatur elemen suara dan teknis lainnya.

4. Butuh dukungan kuota lebih.

5 curhatan Putri Ayudya mengajar online saat pandemi © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@_putriayudya

Tak dapat dipungkiri, saat melakukan kegiatan serba online masyarakat pasti membutuhkan lebih banyak kuota untuk bekerja, belajar, dan mendapatkan informasi atau hiburan lainnya melalui internet.

Setelah kuliah online berlangsung selama beberapa minggu, Putri mulai kepikiran soal kuota internet yang dipakai oleh mahasiswanya selama melakukan proses perkuliahan di rumah masing-masing.

"Selain masker dan penyanitasi tangan, mahasiswa butuh support kuota. Mengingat, mereka sekarang kuliah lewat aplikasi Zoom," kata Putri.

Didasari dengan hal tersebut, Putri Ayudya menggagas gerakan mendukung mahasiswa belajar dari rumah lewat yayasan yang didirikannya.

5. Memikirkan supaya aktivitas belajar mahasiswanya tidak terganggu.

5 curhatan Putri Ayudya mengajar online saat pandemi © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@_putriayudya

Sebagai bentuk kepedulian terhadap mahasiswanya agar dapat mengikuti perkuliahan dengan lancar meski dari rumah, Putri memberi bantuan pada mahasiswanya berupa paket data internet.

"Saya mengurus yayasan Mondi Blanc. Kami memikirkan saat mahasiswa kuliah lewat Zoom, berapa giga yang dihabiskan. Berapa kuota bulanan mereka. Kita dukung agar proses belajar di tengah wabah tidak terganggu," jelas Putri Ayudya.

Dengan adanya bantuan kuota internet ini, Putri berharap mahasiswanya dapat belajar dengan baik selama pandemi Covid-19. Meski paket data bagi sebagian mahasiswa bukan barang mewah, tak sedikit pula mahasiswanya yang mati-matian menghemat kuota selama wabah virus corona. Putri Ayudya mengingatkan empati patut dikedepankan untuk menolong yang membutuhkan.