Brilio.net - Adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk terhadap perekonomian masyarakat. Pembatasan aktivitas masyarakat tentu berpengaruh besar pada aktivitas bisnis. Tak sedikit perusahaan yang bangkrut, bisnis sepi, sehingga membuat seseorang harus mengatur strategi ulang agar tetap bertahan di kondisi pandemi.

Hal ini ternyata tak hanya dirasakan oleh masyarakat biasa, sejumlah artis juga merasakan dampak pandemi. Salah satunya adalah presenter Indra Bekti.Karena sepi job saat pandemi, pendapatan Indra Bekti pun berkurang.

Ia pun harus putar otak supaya bisa bertahan hidup saat pandemi. Indra Bekti dan keluarga akhirnya memiliki cara lain untuk bertahan hidup melalui kegiatan yang sesuai dengan profesi Indra Bekti. Berikut 5 cerita Indra Bekti bertahan hidup saat pandemi, brilio.net lansir dari liputan6.com pada Rabu (30/12).

1. Bayar pengobatan istri dengan BPJS Kesehatan.

Cerita Indra Bekti bertahan hidup saat pandemi © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@indrabekti

Di tengah kondisi pandemi seperti ini, Indra mengaku mengalami kesulitan ekonomi. Karena kesulitan ekonomi, Indra Bekti menggunakan BPJS Kesehatan untuk mencover segala biaya perawatan dan pengobatan istrinya.

"Ya kita lagi memang kesusahan kayak gini ya, itu (BPJS Kesehatan) bantu banget sih, jadi ya untuk apa sih kita gengsi?" kata Indra seperti dilansir brilio.net dari liputan6.com.

Seperti diketahui istri Indra Bekti sempat dirawat di rumah sakit karena Efusi Pleura. Saat pemeriksaan ditemukan cairan di paru-paru pada Agustus 2020 lalu.

2. Tak mau ambil tabungan dan nyaris jual mobil.

Cerita Indra Bekti bertahan hidup saat pandemi © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@indrabekti

Pandemi Covid-19 membuat pendapatan Indra Bekti berkurang. Dalam live streaming Nostalgia Kita: Kisah yang Hilang Di 2020 oleh Liputan6.com, Indra Bekti menceritakan perjuangannya bertahan hidup di tengah pandemi. Meski pendapatannya berkurang, Bekti tidak mau menggunakan uang tabungannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Intinya sih sebenarnya kita ada cadangan tabungan, tapi enggak mau utak-atik dulu deh, coba apalagi yang bisa dilakukan. Salah satunya mau coba jual mobil," kata Indra Bekti.

3. Mobil tak kunjung laku.

Cerita Indra Bekti bertahan hidup saat pandemi © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@indrabekti

Menjual mobil di tengah pandemi, membuat Indra Bekti tak kunjung mendapatkan orang yang mau membeli mobilnya. Indra pun kembali memutar otak dan akhirnya menemukan cara lain untuk bertahan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

4. Dapatkan perkerjaan off air virtual.

Cerita Indra Bekti bertahan hidup saat pandemi © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@indrabekti

Rejeki tak akan kemana. Perjuangan Indra Bekti pun membuahkan hasil. Akhirnya dirinya mendapatkan pekerjaan kembali. Di tengah pandemi ini, dirinya mendapatkan beberapa job off air virtual.

"Tapi pada saat itu, 'Kok enggak ada yang mau beli(mobil)?' Terus, ya sudah kami coba survive saja. Alhamdulillah, akhirnya ada pekerjaan-pekerjaan off air virtual. Itu yang sangat membantu, sih. Tapi memang dengan harga pandemi yang enggak seperti biasanya," jelas Indra Bekti.

Indra Bekti mengaku saat pandemi, pendapatannya menurun lebih dari setengah pendapatan ia yang biasanya saat belum ada virus corona. Meski begitu, Indra Bekti tetap bertahan dan mensyukuri keadaannya saat ini.

"Mobil enggak jadi dijual. Akhirnya terus kami coba survive dengan berbagai macam cara. Dan alhamdulillah, akhirnya ada pemasukan dari off air virtual dan acara TV yang akhirnya masuk lagi," katanya.

5. Menyesuaikan nilai bayaran dengan kondisi pandemi. 

Cerita Indra Bekti bertahan hidup saat pandemi © 2020 brilio.net

foto: Instagram/@indrabekti

Dengan menerima tawaran off air virtual, Bekti justru merasa berhasil telah membantu sejumlah perusahaan dengan menerima pekerjaan di setiap acara lalu dibayar dengan seadanya.

"Ya akhirnya kami memposisikan diri kami, orang kan juga lagi kesusahan. Dan kita bantuin perusahaan-perusahaan yang ingin tetap survive, tetap ingin bisa bikin acara, tapi dengan budget pandemi," ujar Indra Bekti.