Brilio.net - Chef Juna dikenal sebagai salah satu chef yang menjadi juri dari kompetisi memasak MasterChef Indonesia. Sebanding dengan kesuksesan acara MasterChef, nama Chef Juna pun kian dikenal publik. Selain memiliki skill memasak yang mumpuni, Chef Juna juga disebut-sebut memiliki paras tampan dan karismatik. Nggak heran jika pemilik nama asli Juna Rorimpandey ini memiliki banyak penggemar.

Sebelum dikenal sebagai chef, dahulu Chef Juna mengalami banyak rintangan dalam perjalanan kariernya. Ia juga tak langsung terjun ke dunia kuliner lho. Chef Juna menceritakan pengalamannya sekolah pilot sampai pernah mengorek sampah untuk bisa makan. Hal ini ia sampaikan saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Penasaran kan? Berikut sepuluh fakta menarik perjalanan karier Chef Juna yang dilansir brilio.net dari YouTube Deddy Corbuzier pada Senin (2/11).

1. Menjual motor Harley untuk ke Amerika.

<img style=

foto: YouTube/Deddy Corbuzier


Sudah nekat untuk merantau, Chef Juna pun menjual motor Harley miliknya agar bisa pergi ke Amerika. Ia mengaku tidak memiliki teman atau sanak saudara saat memutuskan untuk pergi kesana.


"I packed my own bag. Saya bungkus satu koper, berangkat sendiri tanpa kenal siapa-siapa ke Amerika," ujarnya.

2. Sekolah pilot.

<img style=

foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial


Rupanya Chef Juna berniat untuk mengambil sekolah pilot di Amerika. Ia bahkan sudah menguasai beberapa teknik menerbangkan pesawat.


"Bisa (nerbangin pesawat). Single engine ya. Ada (license). Private pilot and instrument rating. Udah ada (license) dari dulu juga. Private pilot, single engine, dan instrument rating. Artinya gue udah boleh terbang malem, udah bisa masuk ke dalam awan. Jadi berdasarkan gadget doang tuh," kenang Chef Juna.


Namun sayang, sekolah pilot tersebut bangkrut saat Chef Juna belum lulus. Ia pun lantas mencari sekolah lain untuk melanjutkan pendidikannya.

3. Mengalami krisis ekonomi di tahun 1998.

<img style=

foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial


Tahun 1998 dikenal sebagai krismon atau kiris moneter. Hal ini juga berdampak pada kondisi ekonomi keluarga Chef Juna. Di tengah usahanya untuk mendapatkan sertifikat sebagai seorang commercial pilot, Chef Juna harus merelakan mimpinya menjadi pilot. Namun ia enggan pulang ke Indonesia dan tetap bertahan di Amerika.
"Gue nggak banyak mikir, langsung gue, 'nggak, I survive here,'" kata Chef Juna.

4. Pantang meminjam uang.

<img style=

foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial


Meski tak memiliki pemasukan, kala itu Chef Juna enggan meminjam uang bersama temannya. Kala itu, Chef Juna tinggal bersama delapan orang di apartemennya.
"Jadi kita satu apartemen berdelapan. Gue diajarin dari kecil kalau bisa jangan pernah minjem duit. Dan gue juga nggak mau minjem duit karena gue juga nggak tau mau balikinnya kapan orang gue nggak punya pemasukan, ya kan? Satu apartemen berdelapan, nggak punya bed, nggak punya apa, tidur dengan yah alas aja," ujarnya.

5. Mengorek sampah untuk makan.

<img style=

foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial


Chef Juna yang sudah mengalami krisis ekonomi tetap bertahan hidup di Amerika. Segala hal ia lakukan termasuk mengorek tempat sampah pun ia lakukan.


"No money. Baru pertama kena hajar tuh kan. Ngorek sampah. Itu buat puntung rokok. Gue masih ngerokok jaman itu. Jadi rokok-rokok yang masih setengah kita ambilin, atau nggak di parkiran supermarket. Sama koin-koinan. Sen-senan. Gue makan dari sen-senan itu," katanya

6. Menjajal dunia kuliner.

<img style=

foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial


Setelah bertahan hidup dengan mengandalkan temuan sisa-sisa orang lain, Chef Juna mulai melakukan pekerjaan kasar sampai akhirnya dia berkesempatan untuk bekerja di bidang kuliner meski hanya menjadi seorang pelayan.


"Gue mulai kerja kasar, ilegal. Sampai setelah berapa lama suatu hari dapet pengalaman kerja di restoran as server. Jadi pelayan dulu," tuturnya.

7. Dilatih oleh chef di restoran.

<img style=

foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial


Karena performa baiknya saat bekerja, salah seorang chef di restoran tempat Chef Juna bekerja pun bersedia melatihnya. Ia begitu bersyukur mendapat tawaran tersebut.


"Dua minggu gue kerja jadi pelayan, ditawarin di-train sama sushi masternya. Karena gue setiap kali kerja on time dan udah siap," ungkap Chef Juna.

8. Ingin memiliki keterampilan.

<img style=

foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial


Tawaran yang diberikan oleh sang sushi master sempat membuat Chef Juna dilema. Di satu sisi ia tak ingin keluar dari zona nyaman sebagai pelayan yang baru dirasakannya setelah mentas dari cobaan ekonomi, tapi di sisi lain Chef Juna tak ingin menghabiskan sisa hidupnya tanpa memiliki keterampilan khusus.


"I want to have a skill," itulah yang membuat Chef Juna memutuskan untuk mau dilatih.

9. Dapat sponsor green card.

<img style=

foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial


Masuk dalam dunia kuliner secara profesional, akhirnya Chef Juna mendapatkan green card sebagai sponsor dari tempat kerjanya saat itu.


"I got my green card from employment," ungkapnya.

10. Jadi chef tanpa sekolah.

<img style=

foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial


Chef Juna menekankan bahwa menjadi koki yang handal tak selalu harus dengan sekolah. Mau berlatih dan belajar sendiri pun bisa menjadi modal awalnya. Di tengah keterbatasan, kala itu Chef Juna belajar dari buku-buku di perpustakaan.


"Belajar gue di komputer public library itu, kan dia buka 24 jam. Deket apartemen. What do I learn? Terminology dalam dunia kitchen. That's what I don't get because I don't go to school," pungkasnya.