Brilio.net - Alvi Syahrin merupakan penulis buku best seller yang selalu berhasil menarik perhatian pembacanya lewat kata-kata yang ia tuangkan dalam setiap buku karangannya. Menuliskan kata-kata galau yang relate dengan kehidupan beberapa orang menjadi ciri khasnya. Belum lama ini, Alvi Syahrin memperkenalkan dua buku barunya berjudul Loneliness dan Insecurity.

Saat menulis Loneliness, Alvi mengaku terinspirasi dari diri sendiri yang dulunya selalu merasa sendiri.

"Alvi dulu orangnya selalu merasa sendiri. Emang rada lebay orangnya," ujar Ardhi Muhammad, seorang penulis rekan dekat Alvi, dalam kesempatan book tour bersama di Jogja belum lama ini.

"Iya saya emang orangnya dulu selalu merasa sendiri. Orang yang penyendiri itu selalu merasa sendiri, beranggapan orang lain tidak pernah memedulikannya. Menarik diri dari orang sekitar, dan akhirnya orang lain di sekitar pun ikut menarik diri dari saya," ucap Alvi mengamini ujaran kawannya.

Alvi juga mengatakan jika dia dulu kesulitan menemukan teman yang paham kondisinya. Ia merasa selalu menjadi opsi kedua di hidup orang lain. Namun, jika ingin menceritakan keluhannya, sayangnya ia tidak pernah mendapat respons yang diharapkan. Itulah alasan Alvi memilih berjuang sendiri, belajar memahami diri sendiri sehingga menemukan jawabannya sendiri. Berkat keputusan itu, ia pun tidak merasa kesepian lagi. Lantas, semua hal yang dirasakannya ia tumpahkan lewat buku Loneliness.

"And, maybe, I do. Maybe I can relate to you," ucapnya lewat buku dengan harapan dapat memahami orang yang juga merasakan kesepian dan bisa menolongnya lewat buku ini.

Tak hanya membahas tentang buku barunya, Alvi juga memberikan kesempatan bagi penonton mengajukan pertanyaan yang relate dengan keadaannya saat ini.

"Gimana cara menghadapi jika kita yang udah memberikan effort lebih tidak dihargai, malah orang yang effortless lebih dihargai?" tanya salah seorang penonton.

Dengan tegas Alvi menyarankan bahwa seseorang harus meminimalisir melakukan upaya-upaya yang ternyata nantinya tidak dihargai. Selain itu, seseorang wajib bersiap menerima dampaknya.

"Dan tidak dihargai orang yang ini belum tentu tidak dihargai orang lain, kan?" kata Alvi melanjutkan bahwa saat tidak dihargai oleh satu orang, bukan berarti tidak dihargai pula oleh yang lainnya.

Selain Loneliness, Alvi juga mempromosikan bukunya yang berjudul Insecurity. Buku dari series self-healing terpopuler ini memiliki konsep yang menarik. Pembaca diajak untuk memahami mindset insecurity dan tips berdamai dengan diri sendiri dan perasaan insecurity itu sendiri. Menariknya lagi, terdapat ayat Alquran dan hadits untuk menyimpulkan setiap lembaran penulisannya.

Terdapat kutipan menarik dalam buku Insecurity, yaitu " You are enough, tanpa perlu validasi dari siapapun" yang bisa menjadi penyemangat bagi siapa saja.

Karya Alvi disambut hangat oleh penggemarnya. Dalam kesempatan book tour di Jogja, salah seorang mahasiswi UIN Sunan Kalijaga menyatakan kekagumannya pada sosok Alvi.

"Saya merasa senang bisa hadir. Acaranya asyik dan menarik. Kak Alvi juga pembawaannya lucu. Buku Insecurity juga cukup relate dengan saya," ujar Raudhatul Karimah, mahasiswi tersebut saat ditemui brilio.net di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama tempat berlangsungnya book tour, Jumat (28/10).

Magang: Cut Raudhatus Safiqah