Brilio.net - Mata pelajaran Bahasa Indonesia banyak sekali materi yang dipaparkan, salah satunya adalah kata sifat. Kata sifat bahasa Indonesia sama seperti kata-kata sifat seperti bahasa lainnya.

Kata sifat bahasa Indonesia adalah kelas kata yang mengubah kata benda (nomina) atau kata ganti (pronomina). Kata sifat merupakan kata yang menjelaskan, mengubah atau menambah arti dari suatu kata benda agar lebih spesifik.

Dalam mempelajari kata sifat bahasa Indonesia, pertama kamu harus mengetahui arti dari kata sifat terlebih dahulu. Kata sifat sering juga disebut dengan nama lain adjektiva. Berikut penjelasannya brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Jumat (6/10).

Pengertian kata sifat.

Kata sifat merupakan suatu kata yang bisa menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas maupun penekanan suatu kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sifat adalah kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat.

Secara umum, tujuan kata sifat adalah untuk menggambarkan kata benda atau kata ganti dan memberikan lebih banyak informasi tentangnya. Tidak hanya menerangkan dan menjelaskan, ternyata kata sifat juga berperan dalam penambahan makna sebuah kata benda. Terdapat beragam objek sebagai kata benda yang dapat dikombinasikan dengan kata sifat, seperti manusia, tumbuhan, hewan, maupun benda di sekitar.

Ciri-ciri kata sifat bahasa Indonesia.

Kata sifat ini memiliki beberapa ciri-ciri, di antaranya:

1. Ciri kata sifat yang pertama ialah dapat ditambahkan keterangan pembanding seperti lebih, kurang, paling. Contoh: lebih cantik, kurang tinggi, paling pintar.

2. Ciri kata sifat yang kedua ialah dapat ditambahkan kata keterangan penguat seperti: sangat, terlalu, amat, sekali. Contoh: sangat kecil, amat besar, terlalu sombong, mahal sekali.

3. Kata sifat biasanya ditambahkan imbuhan awalan ter- untuk menyatakan paling. Contoh: tertutup, terbuka, terkena, dan tertumpuk.

4. Kata sifat biasanya terletak setelah kata benda, tetapi pada konteks kalimat tertentu, kata sifat dapat diletakkan sebelum kata benda.

5. Ciri kata sifat yang berikutnya ialah dapat diingkari dengan kata tidak. Contoh: tidak pintar, tidak bodoh, tidak benar, tidak tampan.

6. Ciri kata sifat berikutnya ialah bisa diperluas artinya yaitu dengan pembentukan kata "se- + pengulangan kata + -nya". Contoh: sebaik-baiknya, sepandai-pandainya.

7. Ciri kata sifat berikutnya ialah menyatakan suatu keadaan/kondisi atau sifat benda atau orang. Contoh: sejuk, lembut, manis, bagus.

Jenis-jenis kata sifat.

a. Adjektiva dasar : Adil, afdol, bangga, baru, cemas, disiplin, anggun, bengkak dan masih banyak lainnya.
b. Adjektiva turunan : Terdiri dari adjektiva berafiks (contoh: terhormat, terindah dan kesepian), adjektiva reduplikasi (contoh: elok-elok, cantik-cantik dan muda-muda), dan adjektiva berafiks (contoh: Abadi, insani, ilmiah dan duniawi).
c. Adjektiva deverbalisasi : Melengkung, terkejut, dan menggembirakan.
d. Adjektiva denominalisasi : Berapi-api, budiman, berbusa, dan berbudi.
e. Adjektiva de-adverbialism : Bersungguh-sungguh, bertambah, dan berkurang.
f. Adjektiva majemuk : Panjang tangan, lupa daratan, tinggi hati dan buta huruf.
g. Adjektiva cerapan : Manis, berisik, bau dan basah.

Fungsi kata sifat.

Berikut ada 4 fungsi kata sifat, yaitu:

• Atributif yaitu berfungsi sebagai atribut atau pelengkap/penjelas subjek. Contoh: Adinda kecil tumbuh besar tanpa kehadiran sosok ayah.

• Predikatif yaitu berfungsi sebagai predikat. Contoh: Pekarangan rumahnya besar sekali seperti lapangan bola.

• Predikatif Inversi yaitu berfungsi sebagai predikat yang terletak di depan/sebelum subjek. Contoh: Indahnya pemandangan di puncak gunung ini.

• Substantif yaitu berfungsi sebagai pelengkap yang mendampingi subjek utama dan terletak di depan subjek. Contoh: Dewasanya pemikiran seseorang terlihat ketika ia menghadapi masalah.

 

Magang: Feni Listiyani; Annisa Dhea