Pengertian kalimat perincian.

<img style=

foto: pexels.com

 

Kalimat perincian merupakan suatu jenis kalimat yang di dalamnya terdapat uraian sampai ke bagian yang kecil-kecil, satu demi satu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perincian adalah uraian yang berisi bagian yang kecil-kecil satu demi satu. Sedangkan menurut Tukan dalam buku Bahasa Indonesia, apabila perincian itu berupa kalimat, maka setelah penanda hubungan contoh atau rincian diberi tanda titik (.). Namun, jika rincian itu berupa kata atau frasa, setelah penanda hubungan contoh atau rincian diberi tanda titik dua (:).

Cara menentukan kalimat perincian.

Merujuk buku Bahasa Hukum Indonesia Edisi 2 oleh Febiana Rima K, Feronica, J.M. Henny Wiludjeng, Sri Hapsari Wijayanti, dalam menentukan kalimat perincian seseorang perlu memperhatikan dua hal. Berikut ini adalah hal yang harus diperhatikan untuk menentukan kalimat perincian.

1. Memperhatikan kalimat perincian yaitu dengan melihat unsur perincian tersebut, apakah mengandung dua atau lebih dari dua unsur.

2. Memperhatikan unsur pembangun kalimat perincian dengan melihat unsur-unsur dalam perincian tersebut berbentuk kata, klausa, atau kalimat.

Selain itu, pada kalimat perincian juga sering ditemukan beragam cara penulisan perincian. Keragaman cara penulisan itu berkaitan dengan tanda baca yang digunakan kalimat induknya, yaitu tanda baca koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), dan tanda titik (.).

Bentuk kalimat perincian.

Menurut Pamusuk Eneste dalam Buku Pintar Penyunting Naskah - Edisi Kedua, perincian di media cetak dan buku terbagi menjadi empat macam. Berikut ini adalah macam bentuk perincian.

1. Perincian langsung.
Perincian langsung merupakan bentuk perincian yang unsur-unsurnya tidak didahului frase.

2. Perincian tidak langsung.
Perincian tidak langsung merupakan bentuk perincian yang unsur-unsurnya didahului frase

3. Perincian pendek.
Perincian pendek merupakan bentuk perincian yang berisi hal yang pendek-pendek dan belum berupa kalimat. Jadi, perincian hanya berisi kata, frase, atau klausa. Dengan kata lain, unsur-unsur yang diperinci tidak diikuti penjelasan/keterangan.

4. Perincian panjang.
Perincian panjang merupakan bentuk perincian yang berisi hal yang panjang panjang atau sudah berupa kalimat. Dengan kata lain, unsur-unsur yang diperinci masih diikuti penjelasan atau keterangan.

Penanda kalimat perincian.

Kalimat perincian tentunya mempunyai suatu penanda, agar dapat langsung diketahui, bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat perincian. Berikut adalah penanda perincian dan contoh yang kerap digunakan untuk memberikan alasan terhadap suatu konsep.

1. antara lain : …, … dan …

2. sebagai berikut : (a) …, (b) … , dan (c) …

3. adalah : … , … dan …

4. adalah : (a) …, (b) …, dan (c) …

5. yaitu : …, …, dan …

6. ialah : (1) …, (2) …, dan (3) …

7. yakni : (a) … , (b) … , dan (c) …

8. di antaranya : …, … dan …

9. seperti : … , …, dan …

10. meliputi : (a) …, (b) …, dan (c) …