Brilio.net - Ace Hasan Syadzily, Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, mengatakan syukuran yang mungkin dilakukan relawan Jokowi secara pribadi di sejumlah tempat merupakan syukuran kemenangan rakyat dalam melawan hoaks, yang beredar selama Pilpres 2019.

"Kalaupun ada syukuran atas kemenangan, itu dilakukan untuk mensyukuri kemenangan rakyat yang telah memberikan suaranya tanpa rasa takut, berani melawan intimidasi dan juga berani melawan hoaks," kata Ace dalam siaran pers di Jakarta seperti dilansir Brilio.net dari Antara, Sabtu (20/4).

Ace mengatakan pemilu 2019 adalah pemilu yang ditandai dengan penggunaan strategi "firehose of falsehood", berupa gencarnya semburan fitnah dan hoaks yang menyerang Pak Jokowi.

Menurutnya, hoaks yang ditujukan ke Jokowi begitu dahsyat. Mulai dari tuduhan PKI, antek asing, kriminalisasi ulama sampai melarang adzan berkumandang.

Dengan menggunakan strategi ini, ujar Ace, pihak tertentu berharap mengulang kisah sukses semburan hoaks seperti pemilu Presiden AS dan Brazil.

"Tapi rakyat Indonesia membuktikan dalam pemilu bahwa mereka menang dari hoaks, mereka menang melawan fitnah. Konsultan-konsultan asing yang disewa untuk menerapkan 'firehose of falsehood' perlu segera angkat kaki dari Indonesia," kata dia.

Dia menekankan kemenangan rakyat melawan hoaks patut disyukuri karena mengembalikan demokrasi Indonesia sebagai demokrasi sehat dan bermartabat.

"Syukuran kemenangan 01 adalah syukuran kemenangan rakyat atas hoaks. Syukuran ini akan dilakukan dengan kreatif, penuh nuansa budaya, dan semangat merangkul semua," jelasnya.

Dia mengatakan Indonesia adalah rumah bersama atas rakyat yang berbeda suku, agama dan juga budaya. Jadi, kata dia, syukuran kemenangan 01 adalah syukuran bernuansa riang gembira, penuh kedamaian bukan menebar ketakutan dan ancaman.

Lebih jauh dia menekankan sejak Jokowi mengetahui hasil akhir hitung cepat atau "quick count" yang memperlihatkan kemenangan 01 dengan selisih angka yang signifikan, Jokowi selaku menahan diri agar tidak memunculkan euforia berlebihan.

Menurutnya, Jokowi lebih banyak mengajak pendukungnya untuk bersabar menunggu rekapitulasi suara dari KPU. Selain itu Jokowi menekankan seruan menjaga persatuan dan persaudaran.

"Ini bagian dari kenegarawanan Jokowi untuk lebih bersikap 'menang tanpa ngasorake' atau menang tanpa merendah, dengan tetap menjaga perasaan kubu yang kalah," jelasnya.

Sikap ini, kata dia, juga akan membuat semua elemen bangsa untuk tetap tenang menunggu hasil akhir KPU dan menghindari polarisasi, konflik-permusuhan yang pernah terjadi.