Brilio.net - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku ingin bertemu dan berbicara 'blak-blakan' dengan Presiden Joko Widodo. Dia ingin menjelaskan sejumlah isu penting yang dikabarkan didanai oleh dirinya.

"Sayang sekali saya belum punya kesempatan bertemu Presiden kita Bapak Jokowi. Kalau bisa bertemu saya mau bicara dengan beliau 'blak-blakan', siapa yang melaporkan kepada beliau info intelijen yang menuduh saya mendanai aksi damai 411, mengaitkan saya dengan rencana pengeboman Istana Negara dan urusan makar," kata SBY di Jakarta, Rabu (1/2).

Menurutnya tudingan yang dialamatkan kepadanya soal pendanaan aksi 411, rencana pengeboman Istana Negara dan upaya makar tidak benar adanya. Dia merasa perlu mengklarifikasi dan berbicara langsung dengan Jokowi.

"Saya ingin sebetulnya mengklarifikasi secara baik supaya tidak simpang-siur, tidak ada prasangka, praduga atau perasaan enak atau tidak enak atau saling curiga," terangnya.

Lanjut dia, Presiden Jokowi menurut beberapa sumber ingin bertemu dirinya. Namun, ada pihak-pihak tertentu yang melarang.

"Ada tiga sumber yang memberi tahu saya, bahwa beliau (Jokowi) juga ingin bertemu saya tapi dilarang dua-tiga orang di sekeliling beliau. Dalam hati saya hebat juga bisa melarang Presiden bertemu sahabatnya yang juga mantan Presiden," pungkasnya.