Brilio.net - Usai Pilpres 2019, Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) belum juga bertemu. Meski demikian, Jokowi sudah mengutus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk bertemu Prabowo. Karena beberapa hal, keduanya belum bertemu.

Luhut berencana untuk mengatakan kepada Prabowo agar tidak mendengarkan masukan tidak jelas dari orang sekitarnya. "Ya pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja mau bilang, ya jangan terlalu didengerin lah pikiran-pikiran yang terlalu tidak jelas basisnya. Karena Pak Prabowo orang rasional," kata Luhut beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, Sandiaga Uno juga mengatakan rasionalitas Prabowo Subianto tidak perlu diragukan. Sandiaga juga menganggap Prabowo merupakan ksatria sejati.

"Pak Prabowo itu seorang yang ksatria, patriot, seorang nasionalis sejati. 2014 Pak Prabowo datang menyelamati langsung dan datang ke acara pelantikan pak presiden. Jadi masalah rasionalitas, masalah ini pak Prabowo jangan sampai ini diragukan lagi," kata Sandiaga Uno, seperti dikutip brilio.net dari merdeka.com, Rabu (24/4).

Tak cuma rasional, Sandiaga Uno menilai mantan Danjen Kopassus itu merupakan sosok sportif. Oleh karena itu Prabowo berjuang penuh mengawal Pilpres 2019.

"Saya melihat pak Prabowo itu sosok yang betul-betul mengedepankan sportivitas, dan harapan kita semua sama bahwa Indonesia ini lebih baik lagi dan mari kita kawal prosesnya dan Pak Prabowo saya sampaikan kemarin saat berjumpa kita akan berjuang bersama-sama," ujarnya.

Sandiaga Uno menilai Pilpres bukan hanya sekadar berhasil atau tidaknya Prabowo-Sandi. Bagi pemilik perusahaan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk ini, Pilpres 2019 ialah untuk menghasilkan demokrasi.

"Mohon teman-teman media juga ikut memberikan satu pengawalan terhadap proses ini, banyak sekali inputan-inputan yang salah dan lain sebagainya. Tapi kita jangan suudzan, kita kasih ruang ini untuk terus memperbaiki," kata Sandiaga.