Brilio.net - Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, ada yang menarik diperlihatkan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Tak lama keluar dari Istana Presiden, Jokowi tiba-tiba keluar dari iring-iringian mobil yang mengantarnya menuju Gedung MPR/DPR. Jokowi hanya ingin menyapa masyarakat yang menunggu di sekitar Monas yang tak jauh dari gerbang Istana.

Masyarakat yang awalnya hanya ingin menyaksikan iring-iringan mobil presiden pun kaget. Jokowi justru menghampiri dan menyalami mereka didampingi putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka.

Tak pelak masyarakat yang sudah menunggu sejak pagi langsung berebutan untuk menyalami orang nomor satu di Indonesia itu.

Tak lama kemudian Jokowi kembali ke mobil dinas untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Gedung DPR. Sebelumnya, Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin sudah tiba di lokasi acara.

Presiden dan Wakil Presiden yang dilantik hari ini berhasil mengantongi perolehan suara 55,50 persen dari 154.257.601 jumlah suara nasional.

"Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional. Pasangan nomor urut dua, 68.650.239 atau 44,50 persen dari total suara sah nasional," ujar Komisioner KPU, Evi Novita Ginting, Jakarta, Selasa 21 Mei 2019 dini hari.

Pelantikan yang dilaksanakan pada hari ini dihadiri oleh sejumlah kepala negara sahabat dan utusan. Mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono juga hadir.

Tak hanya itu saja, lawan Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pun hadir dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden hari ini.

Pesan tersirat dari aksi turun mobil Jokowi.

Ada pesan yang ingin disampaikan dalam aksi mengejutkan Jokowi ini. Pertama ia ingin menunjukkan bahwa dirinya tetap dekat dengan rakyat.

Selain itu fakta ini memperlihatkan bahwa kondisi keamanan tetap kondusif, termasuk keamanan pejabat negara. Seperti diketahui beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengalami tindakan penusukan saat melakukan kunjungan kerja di wilayah Menes, Pandeglang, Banten.

Peristiwa penusukan terhadap Wiranto memunculkan anggapan pengamanan pejabat negara perlu dievaluasi. Namun dengan aksi Jokowi menyalami masyarakat jelang pelantikan memperlihatkan tingkat pengamanan pejabat negara sudah sesuai dengan protap yang berlaku.

Sementara kehadiran Gibran juga cukup menyedot perhatian warga. Sampai-sampai ada yang beranggapan cara ini sebagai upaya baginya untuk mengikuti jejak sang ayah di dunia politik. Maklum, seperti diketahui Gibran sedang berupaya untuk maju menjadi calon Walikota Solo.