Brilio.net - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menggunakan hak suara di pemilihan umum 2019 di Osaka, Jepang, pada Minggu (14/4). Seperti diketahui, pemungutan suara baik Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden di luar negeri sendiri telah dimulai sejak tanggal 8 April sampai 14 April 2019.

Melalui akun Instagram resminya, Ahok yang menyambangi tempat pemilhan dengan kemeja berwarna putih itu mengunggah momen ketika dirinya baru selesai mencoblos. Dengan mengacungi jari telunjuk sembari memperlihatkan bekas tinta, Ahok menuliskan pesan agar masyarakat tidak golput.

ahok coblos di jepang © 2019 brilio.net
foto: Instagram/@basukibtp

"Baru saja selesai memberikan hak suara pada Pemilu 2019 di Osaka, Jepang.
Ayo Memilih, Jangan Golput!," tulisnya seperti dilansir brilio.net dari akun @basukibtp, Senin (15/4).

Namun sebelum Ahok menggunakan hak pilihnya, media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya sebuah video Ahok yang sedang marah dengan oknum panitia pemungutan suara di sana lantaran hampir dikerjai. Mantan suami Veronica Tan itu terlihat tengah protes dengan salah satu petugas.

Permasalahan bermula karena dirinya merasa dipersulit untuk melakukan pencoblosan, padahal namanya telah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kala itu ia merasa gilirannya untuk mencoblos diserobot oleh WNI yang belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb). Dikhawatirkan setelah gilirannya, surat suara akan habis.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by M. Bahrun Najach (@m.bahrunnajach) on

 

"Tadi kan kesannya walaupun saya di nomor 8, kalau ini duluan kertas suara habis, hilang hak suara saya," jelas Ahok dalam video tersebut.

Ahok mengatakan ia hampir saja dikerjai oleh oknum panitia pemilihan umum. Padahal Ahok telah mengikuti prodesur untuk menggunakan hak suaranya di luar negeri. Termasuk sudah mengurus persyaratan hak pilih sejak dua bulan yang lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Aping Wijaya Banjarmasin INA (@apingwijaya) on

 

"Hampir mau dikerjain oknum tadi. Gue udah dapat DPT yang pindah ya, malah dibilang nggak boleh ngantri," ucap Ahok.

Ahok menambahkan, sejak keluar dari tahanan, ia berusaha tidak marah-marah lagi, seperti karakternya yang khas dahulu. Namun karena persoalan tadi membuat dirinya harus memarahi orang tersebut. Karena bagaimanapun Ahok tidak ingin kehilangan hak suaranya.

"Padahal gue nih sejak setelah keluar dari tahanan udah berusaha nggak mau marah. Tapi pas ketemu orang kayak gitu mesti dimarahin, baru dia takut. Kalau nggak banyak orang nggak milih tadi," tegasnya.