Brilio.net - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X menilai seruan "people power" yang pernah dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais seharusnya tidak perlu muncul untuk merespons penyelenggaraan Pemilu 2019.

"'People power' saya kira enggak lah, ya saya kira enggak perlu lah," kata Sultan HB X usai mencoblos di TPS 15 Panembahan, Keraton Yogyakarta, seperti dikutip brilio.net dari Antara, Rabu (17/4).

Menurut Sultan, seruan "people power" tidak sepatutnya dimunculkan oleh pejabat atau bekas pejabat karena hal itu dapat menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.

"Kita sebagai pejabat atau bekas pejabat tidak perlu lah 'ngajari' begitu. (Itu) sesuatu yang menumbuhkan gejolak," kata Raja Keraton Ngayogyakarta ini.

Menurut Sultan, gugatan mengenai hasil pemilu sah dilakukan karena telah diatur dalam Undang-Undang (UU). Hanya saja, menurut dia, perlu ada kejujuran dalam mengajukan gugatan itu.

"Mungkin kita perlu jujur dalam arti kalau selisih suaranya besar ya sebetulnya susah ya untuk dikatakan kenapa saya harus kalah. Saya kira jujur saja," kata dia.

Sultan juga berharap seluruh kontestan dalam Pemilu 2019 bisa berlapang dada menerima hasil perolehan suara karena yang menentukan adalah publik.

"Saya kira kalah atau menang merupakan sesuatu yang wajar karena publik yang menentukan suara dipilih atau tidak, saya kira ikhlas saja," kata dia.

Sebelumnya, Amien Rais menjadi salah satu peserta aksi 313, yang digelar di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Minggu (31/3).

Dalam acara tersebut, Amien mengatakan kalau terjadi kecurangan dalam Ppmilu, langkah yang ditempuhnya tidak melalui jalur di Mahkamah Konstitusi (MK) namun menggunakan "people power".

Pemilu 2019, diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin. Pasangan nomor uru 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.