Brilio.net - Pidato kebangsaan Prabowo Subianto di Jakarta Convention Center, Senayan, Senin (14/1) malam di antaranya berisi sejumlah kritikan ke pemerintah. Beberapa kritik yang disampaikan adalah soal gaji dokter yang kecil, BUMN mengalami kebangkrutan, kekuatan TNI lemah, intelijen negara yang tidak profesional, hingga perkara BPJS Kesehatan.

Terkait sejumlah sentilan itu, Presiden Joko Widodo meminta kepada siapapun saat berbicara soal kinerja BUMN apalagi yang disebut bangkrut harus merujuk dan memakai data yang valid. "Ya kalau kita bicara yang penting, satu pakai data, bicara pakai data," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah acara Program Wirausaha ASN & Pensiunan yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC) di Sentul, Jawa Barat, dikutip antara, Rabu (16/1).

Presiden Jokowi yang didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno menanggapi dengan senyum pertanyaan yang dilontarkan wartawan tersebut. Jokowi sekaligus menyarankan agar semua pihak tidaklah selalu bersikap pesimistis menanggapi berbagai persoalan.

"Yang kedua jangan pesimislah kalau ada yang belum baik ya, banyak yang belum baik tapi kita harus optimis kita perbaiki kita perbaiki kita perbaiki. Itu tugas kita," katanya.

Meski belum sepenuhnya sempurna, Jokowi mengaku siap untuk terus memperbaiki dan mengevaluasi sejumlah kebijakan agar ke depan semakin baik. Ia kemudian menyerahkan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno jika ingin menanyakan berbagai hal atau data terkait BUMN. "Urusan data urusan BUMN ke Bu Menteri," katanya.

Hal yang sama saat Jokowi ditanya perihal TNI yang jika diminta berperang kemungkinan hanya mampu bertahan dalam tiga hari saja karena pelurunya kurang. "Tanya ke Panglima (TNI) saja," katanya.

Sebelumnya diberitakan brilio.net, ada sedikitnya tujuh kritik terhadap pemerintah saat ini yang disampaikan oleh Prabowo dalam pidato kebangsaannya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut kritikan yang diutarakan oleh Prabowo kepada pemerintah melalui pidatonya.

1. Kesejahteraan rakyat yang semakin terkikis. Dokter pun gajinya lebih kecil dari tukang parkir.
Prabowo Subianto memulai pidatonya dengan menyampaikan permasalahan kesejahteraan sosial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini. Menurutnya, saat ini pemerintah kurang memerhatikan berbagai permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat kecil. Banyak rakyat kecil yang diklaimnya frustasi akibat harga yang melambung tinggi. Petani beras dan garam bersedih karena banyaknya impor bahan pokok dari luar negeri, serta gaji-gaji pegawai yang kurang layak.

Menurut Prabowo, masih banyak guru honorer yang kesejahterannya masih kecil. Tak hanya itu, banyak dokter yang diklaimnya kurang sejahtera di Indonesia. Apalagi, dengan defisit yang dialami oleh BPJS, Prabowo menuturkan banyak gaji dokter di Indonesia yang bahkan lebih kecil dari tukang parkir mobil.

"Dokter-dokter kita harus dapat penghasilan yang layak. Sekarang banyak dokter kita gajinya lebih kecil dari tukang jaga parkir mobil," ungkap Prabowo dalam pidatonya.

2. Permasalahan kesehatan dan ragukan pemerintah akan bisa membayar utang BPJS.
Berbagai permasalahan kesehatan juga dihadapi oleh rakyat Indonesia, seperti kasus-kasus gizi buruk, hingga lembaga penjamin kesehatan yang mengalami defisit. Prabowo menyampaikan dalam pidatonya, dan mempertanyakan bagaimana negara ini dapat bertahan seribu tahun lagi kalau pemerintah saja tidak mampu membayar utang BPJS kepada rumah sakit.

"Ada yang mengatakan jangan pesimistis, harus optimistis. Indonesia katanya akan bertahan 1.000 tahun lagi. Saya bertanya, apakah negara yang tak mampu membayar rumah sakit, tak menjamin makan rakyatnya, tidak membela petani dan rakyatnya, yang tentaranya tidak kuat, bisa bertahan 1000 taun? Jangan-jangan 10 tahun saja sudah setengah mati kita," tutur Prabowo.

3. Pertamina, Garuda Indonesia dan perusahaan BUMN lainnya terus merugi akibat utang.
Prabowo juga menyayangkan bahwa perusahaan-perusahaan BUMN yang dibangun oleh pemerintah di masa lalu kini mengalami kerugian bahkan diklaimnya bisa dibilang bangkrut akibat utang yang terus menumpuk. Perusahaan seperti Pertamina, Garuda Indonesia dan Krakatau Steel terus merugi akibat utang yang banyak.

"Apakah negara ini yang kita inginkan? Negara yang utang untuk bayar pegawai negerinya. Negara yang biarkan BUMN-BUMN yang kita banggakan, Pertamina, Garuda Indonesia, pembawa bendera Indonesia yang lahir dalam perang kemerdekaan kita, sekarang dalam keadaan yang kalau bisa dibilang bangkrut," terang Prabowo.

Perusahaan-perusahaan BUMN tersebut menurut Prabowo sangat memprihatinkan. Sebelumnya, Prabowo juga mempertanyakan cadangan bahan bakar minyak dan beras yang hanya bisa bertahan 2-3 minggu.

4. Sindir kekuatan militer Indonesia yang lemah.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyindir kekuatan militer Indonesia yang dinilainya masih lemah dibanding negara lain. Prabowo juga mengaku pernah mendapat cerita dari Menteri Pertahanan, bahwa jika Indonesia dipaksa perang, maka hanya akan bertahan selama 3 hari, sebab, cadangan pelurunya hanya bisa digunakan untuk 3 hari perang saja.

"Bahkan, menteri pertahanan, pemerintah yang sekarang saja mengatakan kalau Indoensia terpaksa perang hari ini, kita hanya bisa bertahan 3 hari, karena peluru hanya 3 hari yang ada. Bukan saya yang sampaikan itu, menteri peratahanan yang bilang, karena beliau patriot, beliau ingin ini diketahui rakyat," ungkap Prabowo.

5. Soal profesionalitas para intelijen negara.
Prabowo juga menyinggung soal badan intelijen negara dalam pidatonya tersebut. Menurut capres nomor urut 02 ini, Indonesia harus memiliki intelijen yang kuat. Prabowo mengingatkan, intelijen seharusnya mengawasi musuh negara, bukan orang-orang dalam negeri.

"Kita perlu intel yang unggul dan setia kepada bangsa dan rakyat. Intel itu ngintelin musuh negara, jangan ngintelin... Jangan ngintelin mantan presiden RI. Jangan ngintelin mantan Ketua MPR RI. Jangan ngintelin anaknya proklamator kita. Jangan ngintelin mantan Panglima TNI. Jangan ngintelin ulama-ulama besar kita. Kalau mau intelin mantan Pangkostrad, nggak apa-apa," ujar Prabowo berapi-api.

6. Sentil pembangunan infrastruktur tidak tepat sasaran.
Menurut Prabowo, pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah saat ini belum tepat sasaran dan tidak behasil memperbaiki ekonomi masyarakat. Dirinya juga berjanji jika terpilih nanti, ia akan melakukan terobosan untuk pembangunan infrastruktur sehingga bisa tepat sasaran dan tidak ada upaya penggelembungan nilai pembangunan.

"Kami akan bangun infrastruktur yang tepat sasaran. Kami tidak akan mengizinkan penggelembungan proyek-proyek dan nilai proyek tersebut. Proyek infrastruktur tidak boleh jadi bahan bancakan bagi kelompok-kelompok tertentu," kata Prabowo.

7. Organisasi taat Pancasila tidak boleh dihakimi tanpa hukum yang jelas.
Prabowo dalam pidatonya juga menyinggung soal sanksi organisasi yang dijalankan oleh pemerintah. Menurutnya, negara tidak boleh menjatuhkan sanksi kepada organisasi yang sudah taat Pancasila. Prabowo juga menilai bahwa pembubaran organisasi harus melalui mekanisme hukum yang jelas.

"Kami juga akan pastikan tidak boleh ada organisasi yang sudah taat pada Pancasila dan UUD 1945 yang terus menerus distigmatisasi dan dihakimi tanpa pengadilan. Kami akan pastikan hukum di negeri ini tidak pandang bulu dan tidak tebang pilih. Keadilan untuk semua, bukan cuma yang kuat dan punya uang," ungkap Prabowo.