Brilio.net - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan nomer urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin memenangkan Pilpres 2019. KPU menegakkan perolehan suara Pilpres 2019 dari 34 provinsi dan 130 PPLN, pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf memperoleh 85.607.362 suara atau 55,50 persen. Sementara pasangan 02 Prabowo-Sandiaga memperoleh 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Dilansir dari liputan6.com, kubu dari pasangan Prabowo-Sandiaga menolak untuk menandatangi hasil tersebut. Salah satu saksi dari BPN menyatakan dengan menolak. "Mohon maaf, pimpinan kami dari pasangan 02 menolak hasil pilpres yang telah diumumkan," ucap saksi BPN, Aziz Subekti, di ruang sidang, Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat pada Selasa (21/5).

Menjelang pengumuman resmi KPU, ramai terdengar akan ada aksi 22 Mei dari kubu yang menolak hasil pemilu 2019. Mengenai isu yang tengah tersebar luas, akhirnya Prabowo angkat bicara. Dilansir brilio.net dari akun Instagram @indonesiaadilmakmur, Selasa (21/5). Prabowo secara langsung memberikan pesan kepada massa yang akan ikut aksi 22 Mei. "Saudara-saudara sekalian, masalah ini bukan masalah menang atau kalah, bukan masalah pribadi perorangan," kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan kalau aksi yang akan dilakukan bukanlah semata-mata kepentingan pribadi, melainkan demi seluruh rakyat Indonesia. "Tapi adalah masalah yang sangat prinsip, yaitu kedaulatan rakyat, hak rakyat yang benar-benar dirasakan sedang dirampas, hak rakyat yang sedang diperkosa. Karena itu adalah sangat wajar dan dijamin oleh undang-undang dasar dan undang-undang yang berlaku di negara kita. Bahwa rakyat berhak menyatakan pendapat dimuka umum. Bahwa rakyat dapat berkumpul dan rakyat dapat berserikat dan menyampaikan aspirasinya tentunya semua dalam kentuan hukum yang berlaku," jelas Prabowo.

Capres nomer urut 02 itu menghimbau kepada seluruh pendukungnya apabila benar ingin melakukan aksi pada 22 Mei besok, semuanya harus berjalan dengan baik dan damai. "Karena itu saudara-saudara sekalian, sahabat-sahabatku apapun tindakan dan aksi dan kegiatan yang suadara-saudara ingin dilakukan besok. Kalau mereka kalau saudara-saudara sungguh-sungguh mau mendengarkan saya, saya terus menghimbau agar semua aksi, semua kegiatan, berjalan dengan semangat perdamaian," imbau Prabowo.

Sekali lagi ia meminta dengan sangat kepada seluruh anggota aksi agar mau menjaga kedamaian sesuai konstitusional dan demokrasi. Prabowo juga meminta agar pihak penegak hukum mau menjaga seluruh masyarakat yang ikut aksi 22 Mei 2019. "Kami mendapatkan laporan ada banyak isu-isu katanya ada yang mau bikin aksi-aksi kekerasan, itu bukan pendukung kami dan itu bukan sahabat-sahabat saya, sahabat-sahabat kami. Sekali lagi apapun tindakan lakukan dengan damai dengan bersahabat, dengan suasana kekeluargaan. Kita mohon bahwa aparat penegak hukum benar-benar mengayomi seluruh rakyat," lanjut Prabowo.

Prabowo juga menyatakan kalau aksi yang akan dilaksanakan pada 22 Mei besok bukanlah sebuah makar. Hal itu semata karena upaya menyampaikan pendapat. "Tidak ada niat kami untuk makar. Tidak ada niat kami untuk melanggar hukum. Jusrtu kami ingin mengamankan hukum. Kami ingin menegakkan kebenaran dan keadilan," tutur Prabowo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Prabowo Sandi (@indonesiaadilmakmur) on