Brilio.net - Keputusan majunya Agus Harimurti Yudhoyono dengan Sylviana Murni di bursa DKI-1 memang mengagetkan banyak pihak. Banyak yang menyayangkan keputusan Poros Cikeas yang mengusung Agus menjadi calon gubernur DKI Jakarta, karena kariernya di bidang militer yang masih gemilang.

Belum lagi mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Desember 2009 lalu pernah berpesan agar para taruna dan perwira TNI-Polri harusnya berkeinginan untuk jadi jenderal, laksamana, atau marsekal demi pengabdian yang lebih luas lagi kepada negara. Tidak menjadi bupati, wali kota, maupun gubernur.

Anggapan tentang karier Agus di militer yang ditumbalkan oleh orangtuanya pun mencuat. Banyak protes dari berbagai kalangan kepada keluarga, tak terkecuali ke Ani Yudhoyono. Bahkan di akun media sosial Ani Yudhoyono pun penuh dengan pertanyaan perihal berhentinya Agus dari militer untuk maju menjadi cagub DKI.

Menjawab ribuan pertanyaan yang datang tersebut, Ani Yudhoyono memberikan jawaban melalui akun media sosialnya, Sabtu (24/9). Ani Yudhoyono membantah bahwa pencalonan anaknya merupakan tumbal dari paksaan orangtua. Menurutnya tidak ada orangtua yang ingin mengorbankan cita-cita anaknya, untuk suatu tujuan tertentu.

"Pertanyaan mengapa Agus berhenti/pensiun dini dari dinas militer, hanya Agus yang paling tepat untuk menjawabnya. Tuduhan kalau dipaksa oleh orangtua, sangat menyakitkan. Saya kira, tak satupun orangtua yang ingin mengorbankan anaknya," ujar Ani Yudhoyono seperti dikutip dari akun media sosialnya.

Lebih lanjut Ani menjelaskan, SBY dan dirinya juga tak pernah menekan Agus dan Ibas sejak dulu. Keputusan dan pilihan Agus maju di DKI sepenuhnya diambil oleh Agus dengan segala risiko dan konsekuensinya. "Pak SBY dan saya selalu mendukung cita-cita, niat baik dan tulus anak-anak yang kami tahu untuk kepentingan rakyat. Terima kasih atas pengertiannya. Cinta kami untuk rakyat Jakarta dan Indonesia," pungkas Ani.