Brilio.net - Permasalahan yang meliputi DKI Jakarta kini masih menjadi polemik tersendiri. Terpilihnya pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur hingga 2022 diharapkan mampu membawa perubahan bagi Ibu Kota Indonesia tersebut.

Perubahan tersebut tak hanya menghadirkan sesuatu hal yang baru bagi warga DKI Jakarta, namun juga diharapkan mampu menuntaskan permasalahan yang sudah ada bertahun-tahun di kota Metropolitan tersebut. Menyelesaikan permasalahan lama tersebut tentu bukan perkara mudah bagi Anies Baswedan.

Dalam beberapa kali kesempatan, gubernur DKI ke-17 tersebut malah terkesan berkelit dengan menyalahkan pemimpin terdahulu atas masalah yang harus ia selesaikan. Kasus terbaru adalah masalah Kali Item yang menjadi sorotan hingga luar negeri.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (24/7) berikut empat momen Anies Baswedan menyalahkan gubernur lama perihal beberapa permasalahan di Jakarta.

1. Kali Item.

Momen Anies salahkan gubernur lama  © 2018 brilio.net

foto: merdeka.com

Jelang Asian Games pada 18 Agustus mendatang, Kali Item yang berada tepat di belakang Wisma Atlet Kemayoran kini menjadi pusat perhatian gara-gara baunya yang tak sedap. Untuk mengurangi bau tersebut guna kenyamanan para atlet, atas instruksi Anies Baswedan, Pemprov DKI mengambil upaya dengan menutupi Kali Item menggunakan waring atau jaring hitam.

Menanggapi permasalahan tersebut, Anies Baswedan mengatakan bahwa permasalahan Kali Item yang sudah ada selama bertahun-tahun tersebut harusnya bisa diselesaikan sejak dulu. "Nah, ketika sekarang diperhatikan, rame pula. Sekarang saya sampaikan kepada semua, coba dulu dibereskan, kita enggak punya warisan masalah ini. Nah sekarang kenyataan ada itu. Sekarang kita bereskan," ujar Anies seperti dikutip dari merdeka.com

2. Penanganan macet.

Momen Anies salahkan gubernur lama  © 2018 brilio.net

foto: liputan6.com

Kemacetan di DKI Jakarta memang menjadi PR bagi Pemprov DKI setiap tahunnya. Segala upaya juga kini tengah dipersiapkan Anies Baswedan untuk mengurangi angka kemacetan di Jakarta yang kian meningkat.

Menyoroti permasalahan tersebut, dilansir brilio.net dari merdeka.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuding proyek infrastruktur seperti pembangunan MRT dan LRT serta jalan layang dan underpass yang menjadi program Gubernur terdahulu menjadi penyebab makin macetnya Jakarta.

Pembangunan infrastruktur yang menjadi program Gubernur terdahulu memang belum terselesaikan hingga kini. Gubernur berusia 49 tahun tersebut mempertanyakan mengapa konstruksi bisa dilakukan, namun Amdal-nya saja tidak.

"Amdal lalin dulu baru keluar IMB, baru kemudian bisa berjalan. Amdal lalinnya tidak ada, kemudian IMBnya ga mungkin keluar," kata Anies.

3. RAPBD 2018.

Momen Anies salahkan gubernur lama  © 2018 brilio.net

foto: liputan6.com

Anggaran RAPBD 2018 Pemprov DKI Jakarta yang mencapai Rp 77,11 triliun menjadi perbincangan publik, khususnya netizen di berbagai linimasa media sosial. Banyak pihak yang mempertanyakan bengkaknya RAPBD tersebut.

Seolah tak mau disalahkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan bahwa banyaknya anggaran dibuat pada saat kepemimpinan Ahok-Djarot. "Silakan, silakan (evaluasi) bagus banget. Enggak ada masalah. Kan sebagian juga zamannya Pak Ahok dan Pak Djarot yang dimasukan," ungkap Sandiaga seperti dikutip dari merdeka.com.

Sementara Anies menyebut, APBD tersebut juga memasukkan pembiayaan tim gubernur. Kebijakan ini menghentikan praktik-praktik yang terjadi di era pemerintahan sebelumnya.

4. Alexis.

Momen Anies salahkan gubernur lama  © 2018 brilio.net

foto: merdeka.com

27 Oktober 2017, Pemprov DKI Jakarta memutuskan menghentikan izin operasional Hotel dan Griya Pijat Alexis karena ditemukan praktik yang tidak sesuai dengan aturan dan perizinan yang berlaku. Anies menilai bahwa pengawasan terhadap penyelenggaraan hiburan di Jakarta oleh pemerintahan terdahulu tidak optimal, sehingga membuat tempat hiburan melanggar aturan yang berlaku.

Di awal masa jabatannya sebagai Gubernur pada Oktober 2017 lalu, Anies berjanji akan memperbaiki kesalahan pemerintahan sebelumnya. Mantan menteri pendidikan tersebut memastikan pengawasan tempat hiburan akan dilakukan lebih baik.