Brilio.net - Hari pencoblosan Pilpres 2019 tinggal dua pekan lagi, kedua pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden semakin gencar berkampanye. Pada pemilu tahun ini, salah satu target kampanye paling besar adalah pemilih pemula. Bagaimana tidak, jumlah pemilih millenial lebih dari 5 juta jiwa di Indonesia.

Mau tidak mau, kedua paslon harus menampung kegelisahan pemilih pemula, seperti dengan pembuatan kebijakan. Seperti yang kita ketahui, generasi millenial dekat dengan kerja-kerja kreatif. Terhadap fenomena ini, setiap paslon mencoba menjaring pemilih pemula tersebut melalui janji program industri kreatif tersebut.

Kemarin melalui akun Instagram Ma'ruf Amin, pasangan nomor 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin mempublikasikan janji-janji politik untuk dunia kreatif. Ada empat janji yang mereka berikan, berikut ini keempat janji tersebut.

1. Ruang aktivitas terpadu.

janji jokowi istimewa

foto: Pixabay

Jokowi-Ma'ruf akan membuka co-working space, sarana olahraga, workshop, gedung kesenian, perpustakaan, galeri dan bazar. Tak cuma itu, pasangan calon 01 ini akan membuka bioskop dan kafe yang sangat dekat dengan millenial. Wah, bisa kongkow-kongkow nih gaes!

2. Festival ekonomi.

janji jokowi istimewa

foto: Freepik

Tak dapat dielak lagi, festival adalah ruang nyata untuk pegiat dunia kreatif. Kegiatan tersebut meliputi pengadaan pameran dan seminar ekonomi kreatif. Simpul space dapat menjadi pusat ekonomi kreatif yang bisa digunakan untuk kegiatan reguler yang sangat minim.

3. Dukungan dana sponsorship.

janji jokowi istimewa

foto: Pixabay

Masa muda adalah masa umur yang sangat kreatif, mempunyai ide cemerlang dan berani melakukan perubahan. Ketertarikan generasi muda dalam membuat gebrakan baru, mengikuti organisasi dan komunitas menjadi hal lumrah di kalangannya. Nah, biar kamu gak terlalu lelah dan panas-panasan nyebar proposal tapi hasilnya gak worth it, paslon nomor 01 menginisiasikan program ini.

4. Kelas kreatif.

janji jokowi istimewa

foto: Freepik

Kreativitas dapat diasah denga pengalaman berpikir dan aksi kreatif. Tapi kedua hal itu belum cukup, kreativitas juga harus diarahkan agar tak jadi usaha yang sia-sia. Solusinya bisa lewat pendidikan kreatif berbasis kelas. Jokowi-Ma'ruf merespons hal tersebut dengan kebijakan ke empat ini.

(faris arfan)