Brilio.net - Politikus Partai Demokrat Andi Arief kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Melalui cuitannya di Twitter, ia mengaku mendapat kabar ada tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Dalam cuitannya ia meminta kepada pihak yang berwajib untuk mengecek kembali kabar yang beredar tersebut.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar," tulis Andi Arief.

Sebelumnya dikabarkan bahwa cuitan tersebut telah dihapus. Namun melalui cuitannya pula Andi Arif mengklarifikasi bahwa cuitan tersebut terhapus.

Cuitan Andi Arief  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@AndiArief__

Bukan kali ini saja Andi Arief mengeluarkan pernyataan berisi informasi menghebohkan. Sebelumnya ia juga mengeluarkan cuitan-cuitan yang mengundang kontroversi. Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, deretan cuitan Andi Arief yang kontroversial, Kamis (3/1).

1. Kader PDIP di balik perusakan baliho Partai Demokrat.

Cuitan Andi Arief  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@AndiArief__

Sebelumnya heboh kasus perusakan baliho Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono di Pekanbaru, Riau pada pertengahan Desember 2018. Di tengah informasi yang belum jelas siapa pelakunya, Andi Arief dengan santai mencuit soal keterlibatan kader PDIP di balik perusakan tersebut.

"Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam radi menyebut dia disuruih pengurus PDIP. Info awal tersebut terlalu gegabah jika dipercaya begitu saja. Selama ini hubungan kami baik, Tugas polisi menyimpulkannya. Tidak ada alasan, pelakunya ada. Beda dengan kasus lain," tulis Andi dalam cuitannya pada 14 Desember 2018.

 

2. Jenderal Kardus.

Cuitan Andi Arief  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@AndiArief__

Andi Arief mengeluarkan pernyataan menyerang terhadap Prabowo Subianto, sebelum penetapan Sandiaga Uno menjadi pendampingnya di Pilpres 2019. Cuitannya itu menyebut jika Prabowo sebagai Jenderal Kardus yang menggambarkan kekecewaan Andi Arief sebab memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.

Cuitan Andi Arif itu menyebutkan kubu Partai Demokrat malam itu menolak kedatangan Prabowo ke Kuningan. Ia juga menyebutkan bahwa Prabowo lebih menghargai uang dari pada perjuangan.

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat suata sudha tak perlu lagi. Prabowo lebih merhargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," cuitnya dalam akun Twitter.

 

3. Andi Arief diminta Sandiaga Uno gagalkan skema Prabowo dan Agus Yudhoyono.

Cuitan Andi Arief  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@AndiArief__

Usai viral lewat pernyataan Jenderal Kardus beberapa waktu lalu, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief kembali melontarkan pernyataan kontroversi melalui akun Twitter-nya. Ia kembali menyinggung nama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.

Dalam cuitannya ia menuliskan bahwa Sandiaga Uno pernah berupaya untuk menggagalkan pencapresan Prabowo Subianto. Ia mengatakan bahwa informasi tersebut diterima langsung dari utusan Sandiaga Uno.

"Suatu hari Utusan Sandi Uno diutus bertenu saya untuk menggulingkan pencalonan Prabowo-AHY menjadi Sandy-AHY, Esoknya saya ditenukan dengan Sandi Uno. Saya sampaikan ke SBY, lalu SBY bilang ; *Saya tak akan pernah khianati Prabowo," tulisnya di Twitter pada 8 Agustus 2018 lalu.

 

4. Andi Arief sebut PAN dan PKS terima mahar Rp 500 miliar.

Cuitan Andi Arief  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@AndiArief__

Tak sampai di situ saja, Andi Arief juga pernah melontarkan pernyataan kontroversi melalui akun Twitter-nya tentang mahar yang diterima oleh PAN dan PKS. Andi Arief menyebut, sebagai rekan koalisi, Prabowo telah melakukan sesuatu di luar pengetahuan Partai Demokrat.

Hal tersebut terkait dugaan adanya transaksi politik pemilihan cawapres yang dilakukan tanpa sepengetahuan Partai Demokrat. Ia menyebut bahwa Sandiaga Uno memberikan mahar kepada PAN dan PKS masing-masing sebesar Rp 500 miliar untuk mendukung pencalonannya sebagai cawapres Prabowo.

"Soal Mahar ke PKS dan PAN masing2 Rp 500 M ini penjelasan Saya: Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan skrt Majelis tinggi partai Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu langsung dari tim kecil Gerindra Fadli Zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier 8 Agustus 2018," tulisnya di Twitter pada 10 Agustus 2018 lalu.