Begitu memasuki kedai yang satu ini, Gending Jawa mengalun dan pastinya membuat siapa pun yang mendengarnya akan merasa seperti kembali ke masa dahulu kala. Tak hanya gendingnya, interior yang ditawarkan kedai ini pun akan membuat kamu seperti memasuki mesin waktu dan kembali ke zaman penjajahan. Kedai yang bernama Kedai Rakyat Djelata ini memang lain dari kedai pada umumnya.

Kesan nama yang diusung pun jadul, membuat suasana tempo dulu kental terasa di kedai yang berada di Jalan Dr Sutomo, Lempuyangan, Yogyakarta ini. Kedai yang terbilang cukup strategis ini dikelola oleh Rika, di bawah PT Adiputra, dan berdiri sejak tahun 2014.

"Kedai ini di bawah PT Adiputra. Ada 9 kedai yang serupa kedai ini, di Yogya, Bandung, dan Surabaya. Di Yogya sendiri ada dua Kedai Rakyat Djelata, di sini (Lempuyangan) dan di Jalan Magelang. Yang mengelola namanya Bu Rika, dibantu manajernya, Mas Tyo," ujar Fitri, kasir di Kedai Rakyat Djelata, kepada brilio.net, Selasa (22/12).

Memasuki lebih dalam lagi kedai ini, kamu akan menemukan tiga tempat terpisah yang bertujuan untuk memesan menu sajian khas kedai ini. Yaitu memesan menu makanan, menu minuman, dan menu roti. Di menu makanan, kamu bebas memilih masakan jawa yang menjadi favoritmu. Mulai dari sayur brongkos, terong balado, hingga oseng daun pepaya yang tentunya akan menggoyang lidahmu.

Tak hanya itu, di menu minuman sendiri, berbagai jenis minuman dari sarsaparilla hingga wedang uwuh pun bisa kamu cicipi. Setelah selesai memesan, kamu pun bisa kembali duduk sambil membawa satu nomor meja yang ditulis di batang bambu untuk memudahkan pengantaran makanan.

"Menu yang menjadi favorit adalah Roti Bakar Kedjoe Tjoklat, Roti Bakar Abon Ebi Pedas, Teh Owoeh, Es Dawet, dan Susu Mbok Ginem," ujar Ari, salah seorang pelayan di bagian minuman.

"Selain itu, biasanya banyak juga yang memesan Kembang Desa, dan juga Buaya Darat. Buaya Darat itu lidah buaya yang dicampur nata de coco," lengkapnya.

Menurut Fitri, pengunjung yang ada di Kedai Rakyat Djelata dari pagi mulai beroperasional, yakni pukul 11.00 WIB hingga tutup, yakni pukul 23.00 WIB, sebanyak kurang lebih 300-an orang. Itupun belum termasuk pengunjung yang telah lebih dulu melakukan reservasi. Fitri mengungkapkan, banyak pula turis asing yang mampir ke Kedai Rakyat Djelata ini untuk menikmati sensasi menyantap masakan Jawa kuno ala masakan rumahan tersebut.

Tak hanya menu makanan yang aduhai, nuansa kedai yang jadul dengan adanya foto-foto zaman dulu yang dicetak hitam putih, serta lembaran uang-uang kuno yang ditempel di dinding, dijamin akan memanjakan matamu. Kamu bisa bebas berfoto dan mengabadikan banyak pernak-pernik tempo dulu tersebut, yang tak akan kamu temukan di tempat atau di kedai lain.

Untuk harga sendiri, menu-menu di Kedai Rakjat Djelata sebenarnya terbilang standar, yaitu berkisar Rp. 4.000,- hingga Rp. 10.000,-, namun susah rasanya untuk memesan hanya sedikit. Maklum, menu-menu di kedai ini memang menggugah selera.

Untuk kamu yang ingin menikmati liburan panjang di Yogyakarta nanti, tak ada salahnya untuk mampir ke Kedai Rakyat Djelata ini dan mengajak keluarga, serta orang terkasihmu. Kapan lagi nongkrong bergaya kekunoan tapi kekinian seperti di kedai ini?