Mengungkap fakta trofi Piala Dunia yang terbuat dari emas

Mengungkap fakta trofi Piala Dunia yang terbuat dari emas

Brilio.net - Salah satu yang begitu ikonik di gelaran Piala Dunia adalah trofi atau piala yang akan diberikan kepada tim yang berhasil menjuarai turnamen sepak bola terbesar sejagat raya ini.

Piala ini bernama piala Jules Rimet atau lebih populer bernama Trofi FIFA World Cup. warnanya emas yang membentuk globe di posisi paling atas. Kemudian, ada sosok Dewi Nike atau dewi kemenangan dalam mitos bangsa Yunani di bawah globe atau bola dunia. Namun, apakah warna emas di trofi tersebut memang terbuat dari emas?

Jawabannya, ya! Betul sekali! Trofi asli FIFA World Cup terbuat seluruhnya dari emas 18 karat dengan dasar perunggu. Piala ini memiliki berat 6,142 kilogram dan tinggi 36,8 sentimeter.

Trofi tersebut diperkenalkan pada 1974 dan didesain oleh Silvio Gazzaniga, seorang seniman Italia yang berhasil memenangkan sayembara desain trofi Piala Dunia, mengalahkan 52 pesaing. Jika dilihat lebih detail, di trofi tersebut terlihat dua atlet tengah mengangkat bola dunia. Di bagian dasar terdapat tulisan FIFA World Cup.

Dilansir fifa.com, desainer trofi ini mengungkapkan ia ingin membuat trofi dengan desain yang universal. Inspirasinya dua hal, kemenangan atlet dan keberadaan dunia. Inspirasi ini yang menjadikan trofi yang bisa kamu lihat saat ini. diketahui di daerah Paderno Dugnano, Italia, setiap empat tahun sekali, trofi asli Piala Dunia dipoles ulang untuk ditampilkan pada final Piala Dunia.

Mengungkap fakta trofi Piala Dunia yang terbuat dari emas

foto: Instagram/worldcup.2022.qatar

Mengungkap fakta trofi Piala Dunia yang terbuat dari emas

Setelah proses pemahatan selesai, trofi tersebut melewati proses semacam sebuah 'ritual pemandian.

Badan kuningan dari trofi dipahat secara hati-hati dan dibuat seapik mungkin. Setelah proses pemahatan selesai, trofi tersebut melewati proses semacam sebuah 'ritual pemandian.

Pertama, trofi dicuci beberapa kali untuk menghilangkan debu bekas pahatan. Lalu di bagian akhir pemandian, trofi tersebut secara hati-hati dibersihkan menggunakan air sulingan.

Dasar yang terlihat pada trofi ini adalah perunggu berhias marmer berwarna hijau. Trofi ini juga dilapisi furnish zapon untuk menjaganya tetap mengkilap dan tak mudah lecet. Trofi tersebut kemudian dikeringkan, dibersihkan, dan dicek detailnya sekali lagi.

Sedangkan untuk medali, para pemahat ahli dari perusahaan trofi dan medali asal Italia, GDE Bertoni, dengan sangat detail membuat cetakan medali FIFA World Cup. Setelah melalui proses pencetakan, penghalusan, dan pemolesan, medali-medali emas tersebut lalu dicek dan dibersihkan menggunakan alkohol dengan sangat hati-hati.

Piala Dunia 2022 akan berlangsung di Qatar. Sebanyak 32 negara memperebutkan trofi Piala Dunia melalui deretan pertandingan dari babak penyisihan grup hingga babak final. Trofi Piala Dunia yang dibuat khusus oleh Silvio Gazzaniga itu bernilai sekitar USD 20 juta atau sekitar Rp 280 miliar.

Pada babak final, pemahat hadir di lokasi pertandingan dan bersiap membubuhkan nama negara pemenang pada trofi. Ya, nama negara pemenang akan diukir di bawah trofi. Selanjutnya, trofi tersebut akan dibawa pulang ke negara pemenang, sekaligus menjadi simbol dan lambang kebanggaan bagi tim juara.

Trofi Piala Dunia pertama kali diberi nama oleh Presiden FIFA ketiga, Jules Rimet. Pejabat FIFA berdarah Prancis ini menjadi orang yang bertanggung jawab untuk membuat dan menyelenggarakan gelaran Piala Dunia, setelah ia menang dalam pemilihan suara menjadi ketua. Dirinya berinisiatif untuk mengadakan kejuaraan sepak bola global pada 1929.

Selain itu, trofi pertama didesain Abel Lafleur dengan desain Dewi Kemenangan Yunani, Nike. Bentuk dari trofi seperti seorang perempuan yang sedang memanggul sebuah cawan. Perempuan itu terlihat memiliki sayap bagaikan seorang peri.

Trofi ini terbuat dari bahan perak murni berlapiskan emas yang terkenal dengan julukan 'The Golden Goddness'. Nama tersebut diubah untuk menghormati Presiden FIFA ketiga. Setelah pelaksanaan Piala Dunia kedua pada 1946, nama trofi tersebut berganti menjadi Piala Jules Rimet.

(brl/lea)