Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

Brilio.net - Piala Dunia 2022 adalah edisi ke-22 dari turnamen sepak bola terbesar di muka bumi. Sebagai turnamen dari olahraga yang paling populer di dunia, Piala Dunia telah disiapkan sematang mungkin. Mulai dari persiapan stadion tempat bertanding, sampai perangkat pertandingan seperti wasit hakim garis, pengawas VAR, pengawas pertandingan, serta petugas keamanan dan medis di stadion.

Selain itu, ada satu hal yang paling penting dan harus dipersiapkan matang sebelum pertandingan. Hal itu adalah keberadaan bola yang dipakai selama turnamen tersebut digelar. Biasanya, setiap edisi Piala Dunia, terdapat bola resmi yang dikenalkan. Bola tersebut diberi nama, konsep, desain, sampai diberi teknologi mutakhir sesuai era tersebut.

Dalam sejarah Piala Dunia sejak pertama kali diadakan, bola yang digunakan mengalami evolusi dengan inovasi dan kreatifitas yang baru. Nah, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (16/11), berikut ulasannya.

Piala Dunia 1930: T-Model.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Pada Piala Dunia pertama ini, belum ada tradisi bola resmi turnamen. Setiap peserta Piala Dunia diketahui membawa bola mereka sendiri untuk dipakai pada tiap pertandingan. Jadi, karena faktor itu, setiap pertandingan di Piala Dunia ini selalu memakai bola yang berbeda-beda.

Dilansir dari worldsoccershop.com, perselisihan terjadi sebelum kickoff laga final antara Argentina vs Uruguay. Kedua tim berselisih bola mana yang akan digunakan. Bola Tiento dari Argentina, atau T-Model dari Uruguay. FIFA, selaku mediator akhirnya memutuskan menggunakan bola milik Argentina dulu di babak kedua. Sedangkan babak kedua dimainkan dengan T-Model Uruguay.

Argentina berhasil unggul dengan skor 2-1 di babak pertama dengan bola mereka. Namun, Uruguay membalas di babak kedua dengan bola T-Model milik mereka yang membuat skor akhir menjadi 4-2 untuk kemenangan Uruguay.

Piala Dunia 1934: Federale 102.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Bola Federale 102 punya teknologi tali kapas yang membuat bola lebih lembut dan lebih aman saat disundul. Bola ini adalah pesanan dari diktator Italia saat itu, Benito Mussolini. Sebagai pemimpin dari negara tuan rumah, ia meminta penyelenggara turnamen membuat "bola resmi" untuk ajang tersebut.

Namun, saat itu belum ada aturan resmi dari FIFA untuk penggunaan bola resmi di Piala Dunia. Akibatnya, bola ini sebenarnya tidak digunakan di final, karena Italia dan Cekoslowakia lebih memilih bola buatan Inggris.

Piala Dunia 1938: Allen.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Bola ini mirip dengan bola edisi sebelumnya. Perbedaan utama pada bola ini hanyalah tepi panel yang lebih bulat dan tertera tulisan "Allen". Nama itu diambil dari pabrik pembuat bola tersebut yang berbasis di Paris. Karena saat itu turnamen berlangsung di Prancis .

Piala Dunia 1950: Duplo T.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Pengenalan konsep "Superball" di Piala Dunia 1958 di Brasil membuat bola sepak memasuki desain yang lebih modern. Bola-bola ini punya bentuk lebih bulat berkat fitur katup udara tambahan. Artinya, bola ini terdapat jarum yang dapat dipompa oleh angin agar bisa mengembang.

Piala Dunia 1954: Swiss World Champion.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Bola ini digunakan di Swiss sebagai tuan rumah Piala Dunia 1954. Bola ini menjadi bola sepak pertama yang menggunakan 18 panel. Desain ini menjadi populer dan terus digunakan sebagai desain template bola sepak hingga dekade 1960-an.

Piala Dunia 1958: Top Star.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Top Star adalah bola berwarna kuning dan menampilkan jahitan zigzag yang saling terkait untuk mengurangi efek kaku pada bola. Bola ini mengawali edisi di mana Piala Dunia mempunyai bola resmi yang dipakai untuk setiap pertandingan selama turnamen.

Sebelumnya, FIFA mengadakan sayembara untuk memilih sejumlah kiriman bola dari seluruh dunia. Federasi itu menerima lebih dari 100 kiriman dan Top Star terpilih jadi bola resmi Piala Dunia 1958.

Piala Dunia 1962: Crack.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Crack adalah salah satu bola gaya modern paling awal dalam daftar ini. Bentuk struktur panelnya yang tidak beraturan memungkinkan bentuk bola yang jauh lebih mendekati kesempurnaan dari biasanya.

Meskipun penuh dengan inovasi, bola tersebut tidak disukai oleh wasit dan para pemain yang berlaga di Piala Dunia Chile tersebut. Alhasil, mereka meminta FIFA mendatangkan bola Top Star yang digunakan di Piala Dunia edisi sebelumnya.

Piala Dunia 1966: Challenge 4 Star.

foto: wo

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: rldsoccershop.com

Bola The Crack kembali mendesain sistem panel bergaris yang sebelumnya pernah digunakan. Challenge 4 Star adalah bola sepak terakhir yang desainnya mirip bola voli.

Piala Dunia 1970: Telstar.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Di Piala Dunia ini, pihak tuan rumah Meksiko meminta FIFA agar lebih serius untuk membuat bola resmi di turnamen edisi tersebut. Akhirnya sebuah perusahaan pembuat alat olahraga, Adidas ditunjuk untuk membuatkan bola khusus.

Bola yang berhasil dibuat kemudian diberi nama Telstar. Diambil dari gabungan kata televisi dan star (bintang). Bola ini sengaja diberi warna hitam dan putih. Alasannya, agar bola tersebut bisa terlihat jelas dalam siaran televisi.

Seperti diketahui, Piala Dunia 1970 adalah Piala Dunia pertama yang disiarkan di televisi seluruh dunia.

Telstar terdiri dari 32 panel, yakni 20 heksagonal putih dan 12 pentagonal hitam. Permukaan luar Telstar menggunakan lapisan plastik khusus yang disebut "Durlast" yang membuat bola lebih tahan air. Telstar masih merupakan salah satu desain bola yang paling ikonik.

Piala Dunia 1974: Telstar Durlast.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Pada dasarnya, bola ini sama persis seperti yang digunakan pada 1970. Bola ini hanya ketambahan nama "Durlast". Namun, bola yang digunakan pada Piala Dunia di Jerman Barat ini adalah bola pertama yang memiliki lapisan poliuretan. Teknologi tersebut, membuat bola Telstar Durlast lebih tahan lama dan tahan air.

Piala Dunia 1978: Tango.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Dirancang untuk Piala Dunia 1978 di Argentina, bola Tango dibuat dengan inspirasi oleh gaya tarian Tango khas Argentina. Sebuah tarian yang dideskripsikan sebagai tarian dengan gerakan yang elegan dan menarik. Warna bola terinspirasi dari jas dan kemeja hitam putih tradisional yang dikenakan para pria selama menari Tango.

Bola itu punya 32 panel heksagonal identik. Menciptakan triad yang memberikan kesan 12 lingkaran di sekitar bola. Lapisan kulit asli dan lapisan poliuretan semakin meningkatkan teknologi antiair pada bola ini.

Piala Dunia 1982: Tango Espana.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Satu-satunya pembaruan pada bola untuk Piala Dunia 1982 di Spanyol ini adalah peningkatan struktur jahitan.

Piala Dunia 1986: Azteca.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Penggunaan bahan sintetis pada bola Azteca di Piala Dunia 1986 Meksiko, merupakan sebuah kemajuan besar dalam sejarah pembuatan bola sepak. Hal tersebut memungkinkan bola ini punya tingkat daya tahan dan kinerja lebih baik di berbagai kondisi cuaca. Medan yang keras, kondisi basah, dan ketinggian tidak lagi menjadi masalah bagi bola Azteca.

Piala Dunia 1990: Etrusco Unico.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Bola ini terinspirasi oleh kesenian di daerah Etruria, Italia. Etrusco Unico adalah bola pertama dengan lapisan dalam busa poliuretan hitam yang membuat bola lebih tahan cuaca dibanding bola sebelumnya. Selain itu, teknologi tersebut membuatnya lebih ringan dan lebih cepat.

Piala Dunia 1994: Questra.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Bola Questra dibuat untuk Piala Dunia FIFA 1994 di Amerika Serikat. Untuk bola ini, Adidas sebagai produsen berusaha membuat sesuatu yang lebih ringan dan lebih responsif. Resepnya, mereka menggunakan lima bahan berbeda dengan busa polistirena. Hasilnya adalah, bola ini lebih kedap air dengan akselerasi luar biasa ketika digiring bahkan dalam keadaan lapangan becek sekalipun.

Piala Dunia 1998: Tricolore.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Pada bola Tricolore, terdapat gambar bendera nasional dan ayam jantan sebagai simbol tradisional Prancis. Teknologi yang digunakan pada bola ini sangat mirip dengan bola Piala Dunia pada dua dekade sebelumnya.

Piala Dunia 2002: Fevernova.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Bola Fevernova masih berangkat dari desain bola Tango. Namun, Fevernova memperkenalkan desain yang lebih modern, lebih dinamis berdasarkan struktur Tomoe Asia. Selain itu, tertera juga huruf kanji klasik Jepang berwarna merah.

Bola ini dibuat dengan 11 lapisan. Salah satunya adalah lapisan busa sintetik. Ketika dipakai di lapangan, bola ini sangat ringan. Hal ini membuat para tim yang kalah menjadikan bola tersebut sebagai alasan mereka tersingkir dari Piala Dunia pertama di Asia ini.

Piala Dunia 2006: Teamgeist.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Teamgeist secara teknis dinamai "+Teamgeist". Panel berikat ditambahkan pada bola ini agar lebih bulat tanpa banyak panel. Hal tersebut menjadikan reaksi bola ini lebih konsisten saat disepak, disundul, atau dilempar. Bola Teamgeist adalah bola pertama sejak 1970 yang tidak memiliki 32 panel.

Piala Dunia 2010: Jabulani.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Bola ini dikembangkan bersama oleh para peneliti di Loughborough University di Inggris. Namun, penjaga gawang Spanyol Iker Casillas punya komentar miring tentang bola ini.

Sangat menyedihkan bahwa kompetisi yang sangat penting seperti kejuaraan dunia akan dimainkan dengan bola yang begitu mengerikan, katanya dikutip dari worldsoccershop.com.

Striker Timnas Brasil saat itu, Robinho juga berkomentar senada.

Yang pasti orang yang merancang bola ini tidak pernah bermain sepak bola. Tapi tidak ada yang bisa kita lakukan; kita harus (tetap) bermain dengannya (bola Jabulani), sesalnya dikutip dari worldsoccershop.com.

Pemain lain yang tercatat secara terbuka mengkritik bola ini adalah Joe Hart, Lionel Messi, Gianluigi Buffon dan David James. Meski begitu, berkat bola ini Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan berhasil menciptakan gol-gol spektakuler selama turnamen.

Piala Dunia 2014: Brazuca.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Setelah kontroversi gara-gara bola Jabulani, Adidas membuat perubahan bola untuk Piala Dunia FIFA 2014. Bola Brazuca diuji selama lebih dari dua tahun. Brazuca memperkenalkan lebih sedikit panel dalam konstruksi keseluruhan untuk meningkatkan konsistensi ketika bola meluncur di udara.

Dalam hal desain dan nama, bola ini diberi nama dari bahasa lokal Brasil dengan skema warna cerah yang terinspirasi dari gelang keberuntungan Brasil yang dikenal sebagai tali Bahia. Nama Brazuca sendiri dipilih oleh masyarakat Brasil dalam jajak pendapat publik yang diadakan bekerja sama dengan Adidas. Bola ini berhasil mengatasi masalah Jabulani dan menjadi bola favorit bagi masyarakat Brasil.

Piala Dunia 2018: Telstar 18.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Telstar 18 punya desain bola yang dinilai kreatif, dan inovatif. Sama seperti jersey masa kini, Adidas kembali mengambil inspirasi model terkini mereka dari masa lalu. Telstar 18 didesain dengan teknologi gabungan dari semua bola Piala Dunia sebelumnya.

Namun Telstar 18 cukup mendapat kritikan dari para pemain. Arah meluncurnya tidak dapat diprediksi serta licin dalam beberapa kondisi. Sebuah insiden terjadi ketika dua bola Telstar 18 meledak dalam pertandingan babak grup antara Prancis vs Australia. Selain itu, saat pertandingan Argentina vs Islandia, bola yang dipakai mendadak kempis.

Piala Dunia 2022: Al Rihla.

Evolusi bola Piala Dunia dari masa ke masa, kini berteknologi canggih

foto: worldsoccershop.com

Bola Piala Dunia Qatar 2022 akan menjadi produk bola Piala Dunia ke-14 yang dirancang oleh Adidas. Namanya Al Rihla yang berarti 'Perjalanan' dalam bahasa Arab. Penamaan ini disimbolkan sebagai peringatan bahwa Piala Dunia telah berkembang selama 90 tahun terakhir. Al Rihla lebih cepat terbang daripada bola Piala Dunia lainnya.

Al Rihla adalah bola Piala Dunia pertama yang menggunakan teknologi bola yang terhubung. Dalam bola ini telah dipasang chip yang mendeteksi setiap gerakannya. Sensor gerakan tersebut dipantau langsung oleh petugas Video Assistant Referee (VAR) dan membantu pengambilan keputusan seperti keputusan saat pemain offside.

(brl/lin)