Brilio.net - Dampak pandemi Covid-19 benar-benar memukul usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Gagap digital disebut-sebut menjadi salah satu factor yang membuat UMKM tak berdaya menghadapi krisis akibat pandemi.

Hal inilah yang membuat Bank Indonesia tergerak menggelar rangkaian Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 Seri 1 baik secara online maupun offline. Tujuannya untuk memberikan semangat kepada UMKM agar bisa bertahan sekaligus mendorong biar lebih melek digital.

Rangkaian KKI 2021 seri 1 bertema Eksotisme Lombok pun kembali digulirkan dengan menggelar event secara hybrid, Rabu (24/3/2021). Pembukaan Pagelaran Karya Kreatif yang mengusung tema Pesona Lombok Mendunia dilakukan secara virtual, sementara pameran produk UMKM unggulan BaliNusra diadakan di Mal Grand Indonesia, Jakarta, mulai 24-28 Maret 2021.

KKI 2021 © 2021 brilio.net

Pameran ini sendiri dilaksanakan untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja. Selain itu kegiatan ini juga sebagai upaya BI yang menjadi Movement Manager Gernas BBI dengan tagar #EKSOTISMELOMBOK. Program gotong royong ini dilakukan untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi khususnya untuk UMKM pasca Pandemi Covid-19.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan Pagelaran Karya Kreatif Pesona Lombok Mendunia akan semakin meningkatkan rasa bangga pada produk Indonesia dan membawa wastra (kain tradisional) Nusa Tenggara Barat semakin terkenal secara luas hingga mancanegara.

KKI 2021 © 2021 brilio.net

“Kami berharap acara ini dapat memberikan inspirasi bagi para perajin dan penggiat UMKM untuk melakukan inovasi dan mendorong kreativitas agar menciptakan nilai tambah wastra nusantara baik dalam bentuk fashion maupun bentuk-bentuk kerajinan lain yang tidak hanya artistik tetapi juga memiliki daya pakai yang tinggi,” ujar Destry.

Kegiatan pagelaran Karya Kreatif Pesona Lombok Mendunia merupakan hasil kolaborasi antara UMKM Binaan BI di Nusa Tenggara Barat dengan desainer terkemuka tanah air, yaitu Wignyo Rahadi dengan tenun Pringgasela karya Klaster Tenun Pringgasela, Linda Hamidy Grander dengan kain tenun Maringkik karya kelompok Bunga Maringkik, Ferry Koencoro dengan kain tenun Sukarara karya Galang Songket, Maisy dengan kain tenun Kembang Kerang karya Nyalakok Tenun, dan Danny dengan tenun ikat Tangke Bunga Sumbawa karya Tenun Karya Mandiri Moyo Mekar.

KKI 2021 © 2021 brilio.net

Sementara pameran produk UMKM Unggulan BaliNusra diselenggarakan secara hybrid (offline dan online). Pameran ini menampilkan 20 UMKM unggulan terkurasi yang teridiri 10 UMKM pengrajin kain, 6 UMKM kopi dan teh dan 4 UMKM kriya.

Meski pameran ini dilakukan secara offline, namun penerapan protokol kesehatan dilakukan secara ketat. Jumlah pengunjung yang dapat memasuki area pameran dibatasi hanya 10 orang untuk setiap kunjungan.  Selain itu, pengunjung juga wajib menjaga jarak. Tak lupa mereka wajib menggunakan atribut kesehatan seperti masker dan hand sanitizer.

Sebagai informasi, rangkaian kegiatan KKI 2021 Seri 1 hingga 24 Maret 2021 berhasil menghasilkan omzet penjualan produk UMKM dari outlet virtual dan offline di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia tercatat total sebesar Rp15,8 miliar.

KKI 2021 © 2021 brilio.net Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Yunita Resmi Sari (dok.BI)

“Jumlah pengunjung di berbagai kanal tercatat lebih dari 61 ribu orang, yang terdiri dari peserta dan viewers event serta pengunjung website,” ujar Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Yunita Resmi Sari.

Yang jelas, rangkaian KKI 2021 Seri 1 ini sebagai upaya BI mendorong UMKM Indonesia agar bisa go global dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Tujuannya, agar UMKM kembali tahan banting sebagai salah satu motor perekonomian Indonesia.