Brilio.net - Saat ini banyak anak muda maupun orang tua yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses. Tak sedikit yang memilih menjadi wirausaha dibandingkan bekerja di kantor. Alasannya, memiliki usaha sendiri bisa menjadi cara lain untuk menambah pendapatan dan penghasilan.

Salah satu usaha yang bisa kamu coba saat ini adalah berjualan barang-barang thrift. Belakangan ini budaya thrifting sedang berkembang pesat di Indonesia. Ini dibuktikan dengan munculnya toko thrifting mulai dari offline hingga online.

Barang thrift sendiri dikenal sebagai barang-barang bekas berupa baju, celana, dan fashion item lainnya yang masih layak pakai. Jika beruntung dan cermat dalam memilih, kamu bisa mendapatkan barang branded dengan harga yang berpuluh-puluh kali lipat lebih murah dibandingkan harga di toko aslinya.

Untuk memulai bisnis thrift, kamu nggak perlu mengeluarkan modal yang besar. Ini karena biasanya barang-barang di thrift shop tidak dijual satuan, melainkan karungan. Lalu, bagaimana caranya memulai bisnis thrift? Serta bagaimana cara mendapatkan barang-barang thrift untuk dijual lagi?

Berikut 7 cara mendapatkan barang thrift untuk dijual, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (17/2).

1. Tentukan asal produk.

<img style=

foto: freepik.com

Carilah tempat jual barang preloved yang kualitasnya masih bagus. Kamu bisa pergi ke pasar untuk mencari store yang khusus menjual berbagai fashion item bekas yang masih berkualitas. Selain itu pertimbangkan juga harganya. Cari toko yang menjual dengan harga masih terjangkau sehingga ketika nanti kamu menjualnya, harganya tidak terlampau mahal namun tetap menghasilkan untung.

2. Kenali brand yang ingin kamu jual.

<img style=

foto: freepik.com

Oleh sebab dalam bisnis thrift ini menjual barang second yang masih layak pakai, kamu juga harus mengenali produk yang kamu jual. Kenali brand yang akan kamu stock dan jual. Dengan begitu kamu bisa menjelaskan kepada pelanggan tentang produk yang jualanmu.

3. Cari supplier di marketplace.

<img style=

foto: freepik.com

Cara yang paling umum dilakukan untuk mendapatkan supplier barang thrift terutama brand luar negeri yakni mencari di marketplace. Contohnya di Alibaba yang dikenal sebagai salah satu marketplace untuk mencari barang impor berkualitas. Di marketplace ini sudah sangat banyak supplier yang menjual barang second impor.

4. Bisa membeli barang thrift di pasar.

<img style=

foto: freepik.com

Selain di marketplace, kamu juga bisa mendapatkan barang thrift di pasar. Misalnya berburu barang thrift di Pasa Tanah Abang Jakarta karena ada banyak sekali barang murah yang dijajakan di sana. Kamu pun bisa pilih baju sesuai tren dan keinginan kaum milenial.

5. Ikuti pameran barang thrift.

<img style=

foto: freepik.com

Cara selanjutnya, kamu bisa mengikuti pameran atau event barang impor. Biasanya melalui acara tersebut, para pengusaha barang impor akan menawarkan produk impor yang berkualitas. Termasuk ada juga yang menawarkan barang bekas yang masih layak pakai dari luar negeri.

6. Bergabung dengan komunitas barang impor.

<img style=

foto: freepik.com

Untuk mendapatkan barang thrift, kamu bisa bergabung dengan komunitas impor. Ketika bergabung dengan komunitas seperti itu kamu tidak hanya mendapatkan barang impor saja, melainkan juga bisa membangun relasi untuk mulai menjadi importir itu sendiri.

7. Perhatikan kebersihannya.

<img style=

foto: freepik.com

Salah satu faktor penting apabila memutuskan untuk berbisnis barang thrift adalah kebersihan produk. Sebelum dijual, pastikan baju bekas sudah dicuci bersih, diberi wewangian, bila perlu disetrika. Sebaiknya, rendamlah terlebih dahulu dalam air panas untuk menghilangkan bakteri dan kuman di dalamnya.

Apabila tidak mampu membersihkan baju sendiri, kamu bisa melaundrynya. Meski barang bekas, tapi cobalah untuk menyulap dan mengemasnya layaknya pakaian baru. Ini juga berguna untuk membangun kepercayaan konsumen.