Brilio.net - Menyiapkan tabungan masa tua bisa dilakukan dengan berbagai cara. Kamu dapat menyisihkan sedikit uang gaji untuk ditabung di bank atau diinvestasikan jangka panjang.

Investasi jangka panjang adalah investasi yang membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan keuntungan. Kamu dapat menikmati hasil dari investasi ini dalam lima tahun, belasan tahun, hingga puluhan tahun yang akan datang. Salah satu investasi jangka panjang yakni saham.

Saham adalah salah satu bentuk surat berharga yang digunakan pada perdagangan pasar modal yang sifatnya kepemilikan. Jenis investasi yang satu ini dikenal sebagai investasi yang memiliki risiko cukup tinggi namun kentungan yang ditawarkan juga besar.

Diketahui, harga saham ini sangat fluktuatif dan bisa berubah setiap hari bahkan setiap jam. Kondisi tersebut sering kali membuat investor pemula merasa panik ketika melihat nilai sahamnya turun, karena takut rugi besar.

Agar tidak panik saat melihat nilai saham yang turun, berikut 5 cara hadapi harga saham yang turun, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (25/2).

1. Jangan langsung mencairkan saham.

<img style=

foto: freepik.com

Banyak investor saham pemula panik ketika melihat harga saham turun. Mereka pun langsung mencairkan dana saat itu juga. Penyebabnya mereka takut mengalami kerugian.

Padahal, ketika nilai saham turun, ini hanya potensi adanya kerugian. Artinya investor belum merugi. Saat dana dicairkan, barulah investor dikatakan rugi.

Untuk itu, nilai saham yang turun janganlah membuatmu mengambil keputusan yang salah. Lihat perkembangan di hari berikutnya secara berkala. Bisa saja nilai saham tersebut naik drastis secara tiba-tiba yang tentunya membuat kamu mendapatkan keuntungan sangat besar.

2. Ingat tujuan investasi.

<img style=

foto: freepik.com

Setiap orang saat berinvestasi pada pasar saham pasti memiliki tujuan jangka panjang. Ketika terjadi penurunan harga saham, sebaiknya kamu jangan terlalu gegabah untuk mengambil tindakan. Kembali ingat tujuan jangka panjang kamu dalam berinvestasi. Bangun strategi terbaik untuk mempersiapkan langkah ketika pasar kembali membaik sambil melakukan pemantauan perkembangan saham milikmu secara berkala.

3. Meningkatkan tabungan.

<img style=

foto: freepik.com

Ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) di pasar saham anjlok, akan ada banyak instrumen investasi lain yang bangkit. Nah, pada saat inilah kamu bisa menabung pada investasi lain yang dirasa lebih menunjukkan profit atau keuntungan. Dengan memulai menabung lebih banyak dan tidak menunggu saham naik kembali, maka kamu tentunya akan terbantu secara finansial, terutama saat harga saham turun drastis.

4. Beli dan tahan.

<img style=

foto: freepik.com

Dengan beli dan tahan atau buy and hold, artinya kamu bisa membeli saham ketika harga saham turun drastis. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara memanfaatkan situasi buruk untuk memperoleh profit tinggi saat pasar kembali bullish.

Pada dasarnya tujuan kamu melakukan investasi adalah untuk mendapatkan profit. Maka dari itu dengan beli dan tahan ini tentunya kamu bisa membangun kekayaan dengan memanfaatkan kondisi yang terjadi.

5. Tingkatkan ilmu investasi saham.

<img style=

foto: freepik.com

Kunci dalam menjalankan investasi saham yaitu meningkatkan ilmu investasi saham secara terus menerus. Kamu bisa mendapatkan ilmu investasi saham ini di berbagai media atau blog investasi, atau juga bisa dengan berdiskusi dan banyak tanya kepada teman yang sudah memiliki pengalaman lebih di investasi saham. Jika perlu ikuti setiap seminar atau pelatihan saham.