Brilio.net - Di masa transisi dalam era kenormalan baru, anak-anak lebih banyak beraktivitas di rumah. Maklum, hingga saat ini mereka masih harus belajar secara daring. Tentu saja kondisi ini menjadi tantangan bagi para orang tua untuk selalu mendampingi si buah hati.

Selain harus mengawasi dan mendampingi si kecil belajar secara daring, orang tua juga mesti berinisiatif untuk mencari aktivitas yang menyenangkan bagi mereka. Tentu saja, aktivitas tersebut harus mendorong anak mengasah keterampilan kendati di dalam rumah.

Saat ini untuk mencari mainan edukatif juga tak terlalu sulit. Apalagi, saat ini banyak kreator lokal yang menawarkan produk yang bisa menunjang aktivitas si kecil melalui e-commerce.   

“Tokopedia terus mempermudah masyarakat, termasuk orang tua, dalam menemukan produk yang mendukung aktivitas bersama anak di rumah. Sekaligus memberikan panggung bagi para kreator lokal agar bisa tetap beroperasi di tengah pandemi,” ujar External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya dalam keterangan resmi yang diterima Brilio.net, Kamis (23/7/2020).

Berikut dua cerita penjual inspiratif yang menyediakan produk mainan edukatif dan bisa menunjang aktivitas anak bersama orang tua di rumah.

1. Honeydo Baking Kit, latih motorik anak lewat dekorasi kue

Kreator Lokal © 2020 brilio.net

Melihat begitu minimnya aktivitas anak di Indonesia, dua ibu rumah tangga asal Jakarta, Jessica Tosin dan Belinda Soetopo terinspirasi membuat usaha yang menjual bahan pembuatan kue (baking kit) dan dekorasi kue kering (decor kit) bagi anak-anak. Produk yang diberi nama Honeydo Baking Kit ini mulai diperkenalkan pada 2016 silam.

“Selain mudah, kegiatan membuat atau mendekorasi kue ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan komunikasi dan kedekatan antara orang tua dan anak. Kegiatan ini juga dapat melatih motorik anak sejak dini, mengasah kreativitas dan meningkatkan kepercayaan diri anak dalam berkreasi,” imbuh Belinda.

Kreator Lokal © 2020 brilio.net Jessica Tosin (Kiri) dan Belinda Soetopo (Kanan)

Produk ini diklaim aman untuk anak mulai dari usia 3 tahun karena menggunakan bahan baku tepung tanpa pemutih dan tidak menggunakan pengawet, perasa dan pemanis buatan. Jadi ketika tanpa sengaja si kecil mengonsumsi mainan ini, dijamin aman.

“Dengan memanfaatkan Tokopedia, penjualan kami mengalami peningkatan menjadi hampir 3 kali lipat dengan omzet mencapai Rp35 juta per bulan,” ujar Belinda.

2. Doki Doki Craft, libatkan anak ciptakan produk baru

Kreator Lokal © 2020 brilio.net

Didirikan pasangan suami istri Johannes Susanto dan Theria Sofa pada 2017, Doki Doki Craft fokus menghadirkan produk mainan edukatif untuk anak berupa berbagai perangkat untuk membuat kerajinan tangan. Misalnya pajangan clay, tote bag lukis, gelang dan kalung manik-manik dan masih banyak lagi.

Mainan edukatif semacam ini diklaim dapat mengasah kreativitas, termasuk melatih keterampilan anak dalam memecahkan masalah. Menariknya, selain terus melakukan riset, Johannes dan Theria kerap melibatkan anak mereka dalam proses kreatif menciptakan produk-produk baru.

“Kami selalu berkomunikasi secara rutin dengan anak untuk mengetahui produk mainan seperti apa yang sedang ia butuhkan atau gemari,” jelas Theria.

Kreator Lokal © 2020 brilio.net Theria Sofa (kanan)

Saat pandemi seperti ini, Johannes dan Theria mengeluarkan produk terbaru, yaitu perangkat untuk membuat sabun berbentuk tokoh animasi kesukaan anak-anak. Lewat produk ini, Doki Doki Craft berharap bisa ikut mengedukasi anak-anak Indonesia agar selalu menjaga kebersihan.

Saat ini, 90 persen penjualan Doki Doki Craft berasal dari kanal digital di mana melalui Tokopedia meningkat signifikan hingga 3 kali lipat dibanding sebelum pandemi, dengan omzet hingga Rp80 juta per bulan.