Brilio.net - Tampil di hadapan pendukung sendiri di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2019 malam, Persib berhasil unggul 4 gol tanpa balas saat menjamu tamunya tim Perseru Badak Lampung dalam laga pekan ke-33 Liga-1 musim 2019. Kemenangan ini pun disambut gembira para Bobotoh, sebutan pendukung Persib tak terkecuali Cucu Sulaiman atau yang kerap disapa Weskurni (32), seorang difabel asal Cikalong Wetan, Bandung Barat yang menyaksikan langsung pertandingan tersebut.

Weskurni pun tak bisa membendung kegembiraannya ketika menyaksikan tim kesayangannya unggul. Yang lebih menggembirakan, selama ini dirinya selalu menonton laga Persib dari televisi, namun kini ia bisa menyaksikan langsung tim Pangeran Biru berlaga di stadion kebanggaan masyarakat Bandung itu.

Jalur khusus difabel di Stadion Jalak Harupat memudahkan penonton berkebutuhan khusus

“Rasanya seperti mimpi bisa nonton Persib langsung di stadion Si Jalak Harupat. Dulu sih saya cuma bisa berangan-angan saja nonton langsung. Tapi kini bisa jadi kenyataan dan hasilnya memuaskan, menang 4-0. Mudah mudahan dilaga akhir nanti melawan PSM Makassar bisa menang lagi,” ujar Weskuni kepada Brilio.net saat ditemui di Stadion Si Jalak Harupat.

Weskurni nonton bersama sejumlah difabel yang tergabung dalam komunitas Bobotoh Difabel Cikalong Wetan. Ini pengalaman pertamanya nonton langsung di stadion setelah menjadi difabel. Tak heran jika ia menganggap pengalaman ini sebagai sebuah anugerah. Saat masih non difabel ia juga pernah satu kali menyaksikan langsung pertandingan Persib saat berlaga di Stadion Siliwangi.

Pihak penyelenggara pertandingan yang selalu siap melayani penonton difabel

Weskurni menjadi difabel sejak 2012 akibat kecelakaan kerja. Kaki mantan pekerja proyek ini harus diamputasi bertepatan saat ia berulang tahun ke 25. Kini ia pun mesti menggunakan kursi roda. Awalnya ia sempat tak bisa menerima dengan kenyataan tersebut, namun akhirnya ia bisa legowo dengan kondisi dirinya sebagai difabel.  “Mungkin inilah hadiah terindah bagi saya dari Allah karena kehilangan kedua kaki. Mudah-mudahan ada hikmahnya di balik musibah yang saya terima,” kenangnya.

Sejak menjadi difabel, pria yang bercita-cita membuka usaha sendiri ini selalu menanamkan niat untuk menyaksikan langsung Persib berlaga, khususnya saat menjadi tuan rumah. Ia bersama teman-temannya memang sudah lama ingin menyaksikan langsung Persib bertanding. Hanya karena keterbatasan fisik dan transportasi, niat itu selalu diurungkan. Namun, saat laga Persib menjamu Perseru Badak Lampung, ia dan teman-temannya memberanikan diri datang langsung ke stadion.

Kaum difabel juga punya hak yang sama untuk menyaksikan tim kesayangan mereka berlaga

Sebetulnya, ada komunitas Bobotoh Difabel lain yang juga ingin menyaksikan laga tersebut. Namun mendekati hari pertandingan, mereka membatalkan niatnya. Akhirnya, hanya Weskurni dan sejumlah kawan memberanikan diri datang ke stadion. Weskurni dkk punya alasan untuk menyaksikan laga Persib Bandung vs Perseru Badak Lampung. Selain ingin melihat pertandingan, ia juga berharap bisa bertemu dengan Bojan Malisic, mantan pilar Persib pada putaran pertama Liga 1 2019 yang kini bermain untuk Perseru Badak Lampung. Niat itu pun kesampaian.

Awalnya Weskurni khawatir saat tiba di stadion akan kesulitan mendapatkan akses masuk. Dia juga sempat berpikir akan masuk lewat pintu yang sama dengan penonton lain. Tanpa disangka, begitu tiba di depan stadion mereka langsung disambut salah seorang staf PT Persib dan anggota fanbase Bobotoh. Setelah memperlihatkan tiket, Weskurni dkk akhirnya bisa masuk stadion Si Jalak Harupat lewat akses khusus difabel.    

Suporter difabel mendapat akses khusus untuk masuk stadion Si Jalak Harupat

“Alhamdulillah, terima kasih pada PT Persib sudah melayani Bobotoh Difabel dengan baik. Saya nggak nyangka saja bisa dengan gampang masuk stadion tanpa harus antri kayak penonton lain. Bahkan kami dibantu, terima kasih banyak buat semuanya. Mungkin inilah hari terindah buat saya dan teman-teman,” ujar Weskurni dengan mata yang berkaca-kaca.

Saat memasuki stadion, Weskurni dkk mendapat bantuan mulai dari penyelenggara pertandingan hingga aparat keamanan. Bahkan ketika harus menaiki tangga, penyelenggara dan aparat keamanan langsung mengangkat kursi roda yang ia gunakan. Semula Weskurni dkk ditempatkan di tribun bagian depan, dekat dengan tribun media. Hanya saja, sebelum pertandingan dimulai, hujan turun cukup deras. Akibatnya ia dan difabel lain dipindah ke tribun penonton yang ada di sebelahnya.      

Para petugas keamanan membantu suporter difabel saat hendak menaiki tribun

“Saya bangga sekali bisa sampai di Si Jalak Harupat ini. Saya juga sangat berterima kasih buat Persib yang memberikan simpati kepada para disabilitas. Memang sih belum ada tribun khusus difabel misalnya bagaimana kalau kami ingin ke kamar mandi. Aksesnya belum lengkap. Tapi mudah-mudahan ke depan semua stadion di Indonesia itu punya akses khusus untuk disabilitas. Tapi saya cukup terkesan dengan sambutan dari pihak Persib yang memberikan kami akses khusus dan memberikan prioritas kepada kami,” lanjut Weskurni.  

Terpenting, jika selama ini ada anggapan nonton langsung sepakbola di stadion itu kurang aman karena ulah suporter, ternyata hal itu tidak terbukti di stadion Si Jalak Harupat. Buktinya, banyak penonton yang membawa anak-anak dan para suporter lain juga sangat peduli dengan kaum difabel. Salut buat para Bobotoh.

2 dari 2 halaman

Nggak nyangka bisa bertemu pemain     

Para pemain Persib Bandung juga memberikan perhatian dengan menemui para difabel usai pertandingan

Kegembiraan Weskurni dkk belum tuntas. Usai menyaksikan tim kesayangannya unggul, mereka juga diperkenankan bertemu dengan para pemain Persib di luar ruang ganti. Wajah para difabel pun semakin bersemangat ketika tahu mereka akan bertemu langsung dengan pemain. “Saya lebih bangga lagi para pemain Persib mau menemui kami dan foto bareng. Saya mengidolakan Febri Hariyadi dan I Made Wirawan,” ujar Weskurni.

Sebelum bertemu dengan para pemain Persib, para difabel ini terlebih dahulu ditemui Bojan Malisic, pemain belakang Perseru Badak Lampung yang punya catatan emosional dengan para Bobotoh. Tak pelak kesempatan ini langsung dimanfaatkan para difabel untuk berfoto bareng. Tak lama berselang, para pemain Persib keluar ruang ganti dan menemui mereka.

Mantan pemain Persib Bandung Bojan Malisic (kaos merah) yang kini bermain untuk Perseru Badak Lampung menyempatkan diri menemui para difabel

“Kami sangat berterima kasih dan doa dari mereka juga kita bisa menang. Mudah-mudahan ke depan kita tetap mendapat dukungan semangat dari suporter termasuk teman-teman difabel. Satu hal lagi yang perlu diingat bahwa stadion Si Jalak Harupat ini aman dan cukup ramah difabel,” ujar Febri Hariyadi, gelandang Persib bernomor punggung 13.

Pengalaman para Bobotoh Difabel ini menjadi bukti bahwa menonton pertandingan sepakbola bukan sesuatu yang menakutkan. Hal ini pun sekaligus membuktikan tagline Persib Bandung untuk semua sembari terus mengampanyekan respect to others.

Nick Kuipers, pemain belakang Persib Bandung berfoto bersama para Bobotoh difabel

“Kita ingin membuktikan bahwa Persib itu memang untuk semua. Apalagi untuk mereka para difabel yang ingin nonton di stadion kami akan langsung melayani untuk memudahkan mereka mendapatkan akses ke stadion. Ini sudah menjadi semacam protap kami untuk memberikan pelayan khusus kepada para difabel,” ujar Cakra, salah seorang staf PT Persib.

Yang jelas, pengalaman para Bobotoh Difabel Cikalong Wetan menyaksikan langsung laga sepakbola di stadion mesti menjadi contoh bagi penyelenggara pertandingan sepakbola di seluruh Indonesia. Para difabel juga punya hak yang sama untuk melihat tim kesayangan mereka berlaga dengan rasa aman dan nyaman.