Brilio.net - Perancis bersua Belgia untuk berebut tiket final Piala Dunia di St Petersburg, Rabu (11/7) pukul 01.00 WIB. Meski ini semifinal Piala Dunia, namun laga akan terasa Eropa. Lantaran kedua pemain ini mayoritas merupakan bintang yang bermain di liga papan atas Eropa.

Kedua tim ini memiliki beberapa pemain menyerang paling dahsyat di dunia. Sebutlah Romelu Lukaku, Eden Hazard, Kevin de Bruyne, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe dan Paul Pogba. Menariknya sang pelatih meramu pemain bintangnya dengan cara yang berbeda.

Pelatih Prancis Didier Deschamps membawa misu meniru catatan positif Mario Zagallo dan Franz Beckenbauer dengan memenangkan Piala Dunia baik sebagai pemain dan manajer.

Sayangnya eks penggawa Perancis 98 ini kerap dikritik karena gagal mendapatkan hasil maksimal dari skuatnya. Banyak yang mengkritik permainan mereka tidak memiliki karakter alias seribu wajah gaya permainan.

Sejauh ini yang menjadi kesuksesan Les Blues di Rusia adalah fleksibilitas. Mereka membutuhkan gol bunuh diri di pertandingan pembuka mereka melawan Australia. Baru mendapatkan gol kemenangan di babak kedua saat mengalahkan Peru dengan skor tipis 1-0. Kemudian bermain imbang tanpa gol dengan Denmark.

Mereka tampil mengesankan dalam mengalahkan Argentina 4-3 di babak 16 besar. Namun, perlu dicatat permainan terbuka semacam itu bukan gaya Deschamps.

"Jika Anda mencari 5-0, jangan datang ke Piala Dunia, Anda tidak akan mendapatkan ini," kata Deschamps beberapa waktu lalu seusai menang lawan Argentina seperti dikutip brilio.net dari BBC Sport. 

Jika Deschamps kerap mendapat cercaan, beda dengan pelatih Belgia, Roberto Martinez. Kerja dia tanpa cela. Padahal Martinez ini sebelum menerima pekerjaan sebagai pelatih Belgia, statusnya dipecat sebagai manajer Everton. Ia dianggap tidak bisa membawa Everton keluar dari zona degradasi pada awal-awal Premier League musim 2017/2018.

Di luar dugaan, ramuan Martinez memliki dampak besar. Dia belum pernah merasakan kekalahan dalam pertandingan kompetitif sebagai bos Belgia. Martinez meraih 19 kemenangan dan lima hasil imbang. Yang terbaru adalah kesuksesannya meramu taktik untuk mengalahkan Brasil di perempatfinal kemarin. Patut ditunggu bagaimana Martinez meramu timnya meredam serangan Les Blues.

Belgia sejak berlaga di putaran final Piala Dunia mencatat 14 gol. Menariknya 14 gol ini dicetak oleh sembilan orang berbeda. Kekuatan utama dari Belgia adalah semangat tim. Meski mereka ini dihuni oleh pemain yang memiliki keterampilan individu, namun kebersamaan skuat beralias The Red Devils ini begitu kuat.

"Pertanyaan besar tentang Belgia adalah 'apakah Anda tim individu atau dapatkah Anda datang bersama sebagai tim?' Dia (Roberto Martinez) telah menyatukan mereka. Itu harus datang dari manajer. Ada perbedaan besar antara di mana mereka sekarang dan di mana mereka dua tahun lalu, " ujar eks pemain Inggris, Alan Shearer.

Belgia dengan generasi emasnya berada di jalur untuk meraih trofi pertama mereka di turnamen empat tahunan ini. Setan Merah memenangkan semua pertandingan mereka di babak penyisihan grup. Mereka kemudian bangkit dari ketinggalan 0-2 untuk mengalahkan Jepang di babak 16 besar. Setelah itu mereka sukses memenangkan dalam duel Brasil.

"Penting bagi semua orang untuk memahami bahwa Belgia memiliki populasi 11 juta dan generasi pemain saat ini tidak terjadi secara kebetulan. Ini adalah negara yang fokus pada pengembangan bakat mudanya. Kami hanya bisa menjadi diri sendiri dan kami sudah punya waktu untuk menggunakan Piala Dunia ini sebagai keuntungan dengan generasi baru, " kata Martinez.