Brilio.net - Keputusan final PB Djarum berhenti menggelar audisi umum pada 2020 sudah bulat. Hal ini bermula dari protes Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menganggap ada unsur eksploitasi anak dalam audisi yang dilakukan PB Djarum. Menurut KPAI, eksploitasi itu terindikasi dari kaus peserta yang bertuliskan "Djarum Badminton Club".

Di sisi lain, pihak PB Djarum telah menegaskan bahwa PB Djarum dan Djarum merupakan dua entitas berbeda.

Menyusul keputusan bulat yang disampaikan Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin dalam konferensi pers pada Sabtu (7/9), Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai menerjunkan tim pencari bakat bulu tangkis di sejumlah daerah di Tanah Air.

"Kami memang sudah menerjunkan tim pencari bakat ke beberapa daerah untuk mencari atlet muda bulu tangkis berbakat," kata Yoppi Rosimin di Kudus sebagaimana dilansir Brilio.net dari laman Antara, Senin (9/9).

Di antaranya, lanjut dia, ke Kabupaten Klaten, Yogyakarta serta Solo.

Selain menerjunkan tim pencari bakat, lanjut dia, PB Djarum juga akan menjalin kerja sama dengan sejumlah rekanan klub bulu tangkis di Tanah Air karena tahun 2020 tidak ada lagi audisi umum bulu tangkis.

Ia mengakui pencarian bakat atlet muda bertalenta dengan model audisi dibandingkan dengan 'jalan tikus' dengan mencari sendiri ke sejumlah daerah tidak begitu jauh berbeda hasilnya.

"Kami tetap bisa menemukan atlet muda berbakat sesuai kebutuhan PB Djarum untuk digembleng menjadi atlet berprestasi di level dunia," ujarnya.

Bedanya, peluang menjadi atlet bulu tangkis berkelas dunia bagi masyarakat luas tidak merata jika dengan cara jalan tikus, sebab tim pencari bakat yang diterjunkan tentunya tidak secara luas menyasar mereka. Lain cerita ketika digelar lewat audisi umum bisa diketahui masyarakat luas.

Sementara itu, audisi tahun 2019 yang sedang berjalan akan dilanjutkan hingga akhir.

Untuk audisi bulu tangkis terakhir, saat ini sudah digelar di dua kota, yakni Bandung dan Purwokerto dari rencana di lima kota dan terakhir final di Kabupaten Kudus yang akan digelar bulan November 2019.