Brilio.net - Persija Jakarta menutup tahun 2018 dengan mempersembahkan gelar juara Liga 1 bagi masyakarat ibu kota. Merayakan kemenangan Persija, tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut hari ini, Sabtu (15/12) menggelar konvoi kemenangan dari Gelora Bung Karno hingga Balai Kota Jakarta.

Konvoi kemenangan Persija tersebut membuat pemandangan ibu kota berubah menjadi lautan berwarna oranye. Menggunakan bis Transjakarta yang dimodifikasi warna oranye, belasan pemain Persija Jakarta dan piala Liga 1 diarak oleh ribuan The Jakmania.

Keluarnya Persija Jakarta sebagai Juara Liga 1 Indonesia 2018 tak hanya menjadi kebahagiaan bagi publik ibu kota, khususnya The Jackmania, namun juga para pemain, termasuk Bambang Pamungkas. Ya, Bambang Pamungkas harus menunggu selama 17 tahun lamanya untuk kembali bisa mengangkat piala liga paling bergensi di Tanah Air tersebut.

Pemain yang akrab disapa Bepe tersebut pertama kali merasakan kemenangan pada 2001 lalu. Saat itu Persija Jakarta berhasil keluar sebagai juara Liga Indonesia. Bambang Pamungkas juga terpilih menjadi pemain terbaik dengan mengoleksi 16 gol. Catatan tersebut ditorehkan Bepe saat usianya baru 21 tahun.

beda kisah bepe 2001 vs 2018  © 2018 brilio.net

foto: bambangpamungkas20.com

Meskipun berhasil meraih gelar juara bersama Persija dan keluar sebagai pemain terbaik, hal tersebut tak membuat pemilik nomor panggung 20 ini larut dalam euforia kemenangan. Tak seperti kebanyakan pemain yang meluapkan kegembiraanya dengan melakukan selebrasi keliling lapangan (victory lap), Bepe justru memilih untuk menepi.

Selain bukan tipe pemain yang suka melakukan hal tersebut, Bambang Pamungkas juga punya alasan lain. Melalui laman website-nya, Bepe mengungkapkan bahwa alasan lain yang membuatnya tak ikut victory lap adlaah karena ia ingin menghormati pemain senior Persija Jakarta kala itu.

"Saya ingin menghormati para pemain senior di Persija ketika itu, agar mereka dapat lebih dekat dengan piala. Alasannya sederhana, karena bisa jadi piala itu adalah gelar terakhir dalam karir sepak bola mereka," ungkap Bepe seperti dikutip brilio.net dari laman bambangpamungkas20.com, Sabtu (15/12).

Usianya yang saat itu masih 21 tahun, membuat Bepe memiliki keyakinan bahwa ia akan bisa kembali mengangkat piala tersebut Persija. Namun sayang, jalan yang dihadapi Macan Kemayoran dan Bepe tidak berjalan mudah.

Piala Liga Indonesia 2001 tersebut menjadi piala terakhir yang dipersembahkan Persija Jakarta untuk The Jackmania. Musim-musim selanjutnya dilewati Persija Jakarta dengan jalan yang curam. Penampilan Persija Jakarta yang kerap tak konsisten membuat mereka harus puasa gelar hingga 17 tahun lamanya.

beda kisah bepe 2001 vs 2018  © 2018 brilio.net

foto: Instagram/@kamera_rusak24

Kegagalan demi kegagalan yang dialami Persija Jakarta akhirnya menemui puncaknya. Tahun 2012, menjadi salah satu tahun terberat Bepe di Persija. Saat itu Persija Jakarta diterpa begitu banyak permasalahan, yang membuat dirinya dan beberapa pemain harus pergi sementara dari klub.

Sempat menjalani musim yang berat bersama Persija Jakarta, Bambang Pamungkas tetap menumbuhkan keyakinanannya bahwa Persija Jakarta akan keluar sebagai kampiun suatu saat nanti. Keyakinan tersebut ditularkan Bepe ke juniornya di Persija, Andritany.

"Ini adalah pilihan yang sangat sulit, namun tim sebesar Persija Jakarta harus dapat menghargai pemainnya. Suatu saat nanti kita akan kembali ke sini, dan kita akan balas dengan gelar juara," ungkap Bepe kepada Andritany saat itu.

Enam tahun berselang, pengorbanan dan jerih payah Bambang Pamungkas dan Andritany akhirnya terbayar. 2018 menjadi tahun yang mengangkat kembali nama Persija Jakarta. Tim asuhan Stefano Cugurra Teco ini berhasil mengumpulkan tiga gelar di 2018.

Pada Januari 2018, Persija berhasil memenangkan turnamen internasional bertajuk Boost Sport Super Fix 2018, Piala Presiden 2018 dan tentu saja juara Liga 1 Indonesia 2018. Di ajang Liga 1, Persija Jakarta keluar sebagai tim paling sedikit kebobolan. Ismed Sofyan dkk hanya kebobolan 35 gol dalam 33 laga.

Tak salah rasanya, jika kemenangan Persija Jakarta setelah 17 tahun menanti menjadi begitu berkesan bagi Bepe dan Andritany. Kemenangan Persija kali ini membuat Bepe menjadi satu-satunya pemain Persija yang pernah merasakan dua kali juara bersama Persija.

beda kisah bepe 2001 vs 2018  © 2018 brilio.net

foto: Instagram/@kamera_rusak24

Kemenangan tersebut juga akhirnya membuat Bepe bisa merasakan duduk di atas bis Persija dengan diarak ribuan The Jakmania, sembari mengangkat piala Liga 1 Indonesia yang sudah ia nantikan selama belasan tahun.

Sedangkan untuk Andritany, kemenangan ini menjadi hasil terindah dari kerja kerasnya dalam melewati musim ini yang sempat dilanda cedera patah tulang penyangga mata, yang membuatnya harus absen sementara.