Brilio.net - Maraknya isu pengaturan skor di sepak bola Indonesia membuat polisi mulai ikut bertindak. Hampir sepekan ini, Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri mengamankan beberapa nama yang melibatkan anggota Exco dan anggota komisi disiplin PSSI.

Isu pengaturan skor ini sebenarnya menyeruak dari lama. Namun, baru kali ini polisi benar-benar menyikapi serius dan mencoba untuk mendalami kasus. Cara yang dipakai adalah dengan meminta keterangan dari pelaku sepak bola yang mengutarakan pengakuan serta kesaksiannya.

Dalam berbagai cerita tentang pengaturan skor ini, yang paling menggegerkan tentu saja ada isu suap di final Piala AFF 2010 antara Indonesia vs Malaysia. Mantan Manajer Tim Nasional Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla, mengungkapkan kesaksiannya lewat acara Mata Najwa. Menurutnya usai pertandingan tersebut, Andi mendapat kabar dari orang-orang Malaysia kalau ada beberapa pemain Indonesia yang 'main sabun'.

Meski misteri final Piala AFF 2010 tersebut belum terungkap. Namun Satgas Antimafia belakangan telah mengantongi empat nama yang diduga terlibat pengaturan skor di Liga 2 dan Liga 3.

Berikut ini deretan nama yang sudah berhasil diamankan Satgas Antimafia Bola seperti brilio.net lansir dari berbagai sumber, Jumat (28/12).

1. Johar Lin Eng (anggota Exco PSSI).

4 mafia bola © berbagai sumber

foto: jatengprov.go.id

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan penangkapan berlangsung pada pukul 10.12 WIB di areal kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.

"Proses penangkapan  dipimpin oleh Inspektur Dua Polisi Elia Umboh, dan tersangka langsung dibawa ke markas Polda Metro Jaya, " katanya di Jakarta, Kamis (27/12).

Sebelum ditangkap, Johar sempat menumpang pesawat Citilink Nomor QG-122 dari Solo, Jawa Tengah menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Menurut keterangan Argo, Johar ke luar dari badan pesawat sekitar pukul 10.06 WIB, dan beberapa menit setelahnya tersangka pengaturan skor itu langsung diamankan petugas.

Johar diduga terlibat dalam praktik pengaturan skor pertandingan sepakbola nasional Liga 3 2018. Dugaan itu, salah satunya didasari keterangan mantan Ketua Asprov PSSI Banjarnegara Budhi Sarwono. Budhi dalam sebuah acara bincang-bincang yang disiarkan televisi nasional, mengaku pernah memberi Johar Rp 1,3 miliar untuk biaya pengaturan skor Liga 3 2018.Walau demikian, Johar belum memberi tanggapan ataupun konfirmasi terkait tuduhan tersebut.

2. Priyanto (mantan anggota Komisi Wasit).

Mantan anggota Komisi Wasit, Priyanto dan anaknya Anik, ditangkap Satgas Antimafia Bola dalam pengungkapan kasus dugaan pengaturan skor. Berdasarkan laporan itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengungkapkan anggota satgas bergerak menuju Semarang menangkap Priyanto dan tersangka Anik di daerah Pati Jawa Tengah.

Argo mengatakan, Priyanto berperan mencari wasit yang dapat dan mudah diatur. Karena ia bekerja sesuai arahan dari Johar Lin Eng. klub yang ingin menang pada saat kompetisi atau pertandingan meminta bantuan kepada Johar. Lalu, Johar bakal mengarahkan pengurus klub untuk berkomunikasi dengan Priyanto agar bisa dicarikan wasit yang dapat diatur.

3. Anik (mantan wasit futsal).

Selain mengamankan Priyanto, Satgas Antimafia Bola juga menangkap anak dari mantan anggota Komisi Wasit tersebut. Anik yang juga ikut terlibat merupakan mantan wasit futsal. Dirinya diplot sebagai asisten dari pelapor Lasmi Indrayani yang merupakan manajer Persibara Banjarnegara.

Tapi ternyata status sebagai asisten hanya dijadikan kedok semata. Sebenarnya Anik bertugas mengumpulkan uang dari pelapor untuk dibagi-bagi ke sejumlah pihak terkait dengan pengaturan skor.

4. Dwi Irianto (anggota Komisi Disiplin PSSI).

4 mafia bola © berbagai sumber

foto: bola.com

Terbaru Satgas Antimafia Bola menangkap anggota Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto. Pria yang akrab dengan sebutan Mbah Putih ini ditangkap pada Jumat (28/12) di Hotel New Saphire, Yogyakarta.

Mbah Putih menjadi nama yang ada di daftar penerima uang untuk pengaturan skor. Daftar tersebut diungkapkan oleh Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indrayani di acara Mata Najwa. Dwi Irianto menjadi nama keempat yang berhasil dibekuk oleh polisi.