Brilio.net - Kejadian tak mengenakkan baru saja dialami atlet angkat besi, Nurul Akmal. Setibanya Nurul Akmal di Indonesia setelah mengharumkan nama Tanah Air di Olimpiade Tokyo 2020, ia mengalami body shaming atau perundungan fisik dari orang.

Dalam unggahan video yang beredar di salah satu akun Twitter @picture_play, seseorang yang belum diketahui identitasnya itu meneriaki Nurul Akmal “yang paling kurus” saat ia baru saja menginjakkan kakinya di VIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Namun Nurul tampak tak menghiraukan suara tersebut sembari terus melemparkan senyuman ke arah kamera.

Nurul Akmal alami body shaming © 2021 berbagai sumber

foto: Istimewa

Kejadian ini pun menjadi viral. Banyak warganet yang menyayangkan kejadian tersebut dan memberikan tanggapan mereka baik di Twitter dan Instagram. Mayoritas warganet mengatakan lifter berusia 28 tahun itu adalah sosok perempuan yang kuat dan membanggakan.

Begitu juga dukungan yang membanjiri untuk atlet angkat besi ini setelah ia mengalami pelecehan fisik secara verbal setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu malam.

Salah seorang pengguna Twitter @shafnashfiya misalnya, yang membuat cuitan bahwa ia bangga dengan perjuangan Nurul Akmal saat tampil di kelas +87kg putri Olimpiade Tokyo.

“Dia (Nurul Akmal) membuat sejarah masuk ke dalam lima lifter terbaik Olimpiade. Saya tahu pasti banyak orang yang seperti itu di sekitar kita, tapi jangan peduli dengan mereka. Buat Kak Nurul, keep up the good work! We’re so proud of you,” cuitnya.

Nurul Akmal alami body shaming © 2021 berbagai sumber

foto: Instagram/@nurulakmal_12

Dukungan juga datang dari @ireneagustinee yang mengatakan Nurul adalah orang yang cantik dan kuat.

"Setelah dia gagal pada upaya kedua dan ketiganya (clean and jerk), kami tahu dia pasti kesal dan kecewa. Raut mukanya menunjukkan begitu," tulis Irene.

"Tapi itu tidak akan memengaruhi pandangan saya tentang dia. Dia kuat, keren dan cantik. Kami mencintaimu, Nurul. Jangan terpengaruh dengan orang-orang negatif," pungkasnya.

Nurul Akmal mencetak sejarah sebagai lifter putri pertama Indonesia yang tampil pada kelas berat (+87kg) Olimpiade Tokyo.

Dalam debutnya, lifter asal Aceh itu masuk posisi lima besar kelas +87kg degan mencatatkan total angkatan 256kg, dengan snatch 115kg dan clean and jerk 141kg.