Brilio.net - Final audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 kembali digelar pada 2-4 September 2016 di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah. Sebanyak 135 atlet bulutangkis muda U-13 dan U-15 dari seluruh penjuru Indonesia yang dijaring melalui audisi di sembilan kota yaitu Bandung, Palembang, Purwokerto, Balikpapan, Solo, Cirebon, Makassar, Surabaya dan Kudus bersaing ketat demi memperoleh beasiswa bulutangkis paling bergengsi di Indonesia tersebut.

Pelatih yang juga pemandu bakat PB Djarum, Fung Permadi mengatakan peserta final audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 ini cukup baik secara teknik dan fisik. Namun yang lebih menjadi sorotan Fung adalah banyaknya peserta final audisi tahun ini yang berasal dari kota-kota yang selama ini bukan langganan penyetor calon atlet bulutangkis di PB Djarum.

calon atlet Djarum Beasiswa © 2016 brilio.net

Legenda bulutangkis Indonesia Fung Permadi (depan) saat menyampaikan pengumuman. © 2016 /istimewa

"Yang menarik tahun ini, banyak peserta yang berasal dari kota-kota yang selama ini bukan kota yang dikenal memiliki bakat bulutangkis seperti Bandung, Jakarta, Solo maupun Kudus. Mungkin di masa depan akan ada bintang bulutangkis dari kota-kota tersebut," terang Fung kepada awak media, Kamis (1/9).

Daerah mana saja yang dimaksud Fung Permadi? Berikut ulasannya:

1. Lampung.
Lampung meloloskan empat wakilnya ke babak final audisi yang di gelar di Kudus, Jawa Tengah. Mereka adalah Jasmine E. Qurrota'ayun dan Shandy Tirani Mahesi (U-13 Putri), Andi Hamza Marwan (U-13 Putra) Rico Satria (U-15 Putra). Jasmine, Shandy dan Andi Hamza Marwan bahkan lolos ke babak karantina dan setelah dilakukan evaluasi selama karantina, Shandy Tirani Mahesi dan Andi Hamza Marwan berhak menerima Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.

Menurut ayah dari Rico Satria, Agus Mujani, di Lampung dalam beberapa tahun belakangan perkembangan olahraga bulutangkis memang menggembirakan. "Banyak anak-anak yang berminat, klub-klub bulutangkis juga banyak. Sayangnya kalau kompetisi badminton usia dini memang masih kalah dari Jawa," ungkapnya.

2. Riau.
Selama ini jarang mendengar atlet bulutangkis yang berasal dari Riau, namun bolehlah berharap di masa depan ada pebulutangkis hebat dari Riau. Dalam final audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016, Riau mengirim empat wakil yaitu Nayara Azura Deva Rezky (U-13 Putri), M Rio Alvansyah (U-13 Putra), Rahma Novita Febi dan Haura Farhanna Rifka (U-15 Putri). Keempatnya lolos ke babak karantina, namun hanya Nayara Azura Deva Rezky dan Rahma Novita Febi yang berhak menerima Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.

3. Bali.
Bali adalah surganya pariwisata, namun jarang sekali menyumbang atlet bulutangkis. Dalam final audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016, Bali mengirim satu wakil yaitu Komang Ayu Cahya Dewi (U-15 Putri). Meski hanya satu wakil, namun Komang Ayu berhasil lolos ke babak karantina dan ia pun ternyata terpilih dalam 28 peserta yang berhak menerima Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.

4. Samarinda.
Selain Balikpapan, daerah di Pulau Kalimantan yang menyita perhatian adalah Samarinda, Kalimantan Timur. Mereka diwakili tiga atlet yaitu Sulthan Faiq Alfarizqi, Dedad Alpasha Dinejad (U-13 Putra), dan Maria Natasha Ngomas Gamas (U-13 Putri). Dua wakil putranya yaitu Sulthan dan Dedad lolos ke babak karantina dan juga masuk dalam 28 peserta penerima Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016, keren!

5. Banten.
Provinsi Banten dalam final audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 ini diwakili oleh 4 atlet berbakatnya yaitu Muhammad Faris Andriyansyah, Verrel Yustin Mulia (U-13 Putra), Agatri Wibowo (U-13 Putri), Farhan Apriciano Wibowo (U-15 Putra). Selain Verrel Yustia Mulia, semua wakil Banten lolos ke babak karantina, sayangnya ketiga atlet muda Banten tidak ada yang masuk dalam 28 peserta penerima Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.

6. Gresik.
Gresik, Jawa Timur selama ini selalu diidentikkan dengan olahraga bola voli. Namun dalam gelaran Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016, kota tersebut berhasil meloloskan empat atletnya yaitu Dwi Putri Arini dan Isyana Syahira Meida (U-13 Putri), Surya Adi Pambudi dan Alfito Ramadhani Indrianto (U-13 Putra). Surya Adi Pambudi dan Isyana Syahira Meida lolos ke babak karantina dan akhirnya terpilih menerima Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 bersama 26 peserta lainnya.

 

 

Bintang bulutangkis akan lahir dari 6 daerah tanpa tradisi kuat ini